183 (ITALIA)

Hai

Lanjut

.

.

.

Perjalanan bulan madu mereka berlanjut ke sebuah tempat yang gak kalah spesial dan indah.. kali ini, negara yang akan di kunjungi oleh putri dan Chanyeol adalah Italia

Yup

Kota yang terletak di salah satu negara di wilayah benua Eropa itu memang sangat terkenal dengan banyak tempat wisata yang begitu indah dan romantis, khas untuk pasangan yang akan bulan madu atau sekedar liburan bersama.

Setelah mengunjungi tempat hebat dengan berbagai bentuk pantai indah nan cantik dengan pesona yang luar biasa. Pemandangan matahari tenggelam yang berbeda setiap hari nya. Membuat putri sedikit berat hati untuk meninggalkan negeri para dewa Yunani. Kalau saja, dia tak ingat bahwa Chanyeol sudah menjanjikan sesuatu yang luar biasa.

"Kenapa sih.. cemberut terus begitu?"

Tanya Chanyeol di dalam pesawat tepat sebelum mereka lepas landas meninggalkan Yunani malam itu.

"Aku masih pengen disini Chan.. apa kita gak bisa ya, perpanjang waktu liburan kita di Yunani sebelum harus ke Italia sekarang?"

"Aku udah pesan akomodasi disana sayang, lagipula.. kalau kamu mau. Kita akan langsung kesini lagi setelah destinasi terakhir kita nanti. Kamu harus sabar karena di tempat yang baru nanti, kamu bakal jauh lebih jatuh hati lagi. Aku jamin itu"

"Iya? Masa?"

"Iya sayang, percaya deh sama aku."

"Ya udah deh.. aku percaya sama kamu."

"Nah, gitu donk. Pokoknya kamu tenang aja, aku udah siapin semua yang terbaik buat kamu..."

"Iya Chan..."

Putri menatap ke arah jendela pesawat yang mulai menampakkan kumpulan kapas putih yang terlihat begitu lembut di tengah gelapnya langit yang memiliki bintang

"Chan.."

"Hmm.. ya sayang"

"Aku.. seneng banget sekarang sama kamu. Bisa habisin waktu kita berdua, lakukan apapun yang aku mau juga.. aku bisa ada di samping kamu kayak sekarang. Tapi.."

"Tapi apa sayang?"

"Kenapa, rasanya.. rasa capek aku justru semakin bertambah dan bukannya berkurang atau pergi dari hati aku dan pikiran aku Chan.. kenapa bukan rasa bahagia aja yang muncul di hati aku saat ini. Tapi juga ada rasa lelah yang begitu besar di hati aku sekarang Chan.."

Chanyeol terdiam dan menatap lekat sang istri yang masih memandang ke arah luar jendela pesawat.

"Apa kamu.. mau istirahat sekarang?"

Tanya Chanyeol dengan nada yang sulit di artikan

"Enggak.. bukan itu Chan, aku emang capek banget sekarang tapi.. aku masih pengen lakuin banyak hal dan rasanya aku belum siap kalau harus istirahat saat ini. Aku cuma pengen sandarin badan aku ke kamu selama mungkin yang aku bisa.."

Chanyeol kini akhirnya bisa sedikit menghela nafas lega sambil merengkuh tubuh putri ke dalam pelukan nya dan menyandarkan tubuh putri pada tubuhnya.

"Kamu boleh kok bersandar kayak gini. Sampai kapanpun dan bagaimanapun caranya.. kamu akan terus bersandar sama aku. Selamanya"

"Aku ngantuk Chan.. aku pengen tidur, tapi aku masih pengen ngobrol sama kamu"

"Kamu mau ngobrol apa?"

"Apa aja sayang.."

"Kamu udah lihat hasil pemeriksaan medis aku kemarin kan sayang?"

"Hmm.. aku lihat, aku juga udah dijelaskan secara rinci sama dokter rekanan nya dokter Choi kemarin tentang kondisi terbaru kamu"

Jari kecil putri meraih tangan Chanyeol dan meremas jari Chanyeol, juga memainkan tangan suaminya tanpa henti dengan tatapan yang masih menerawang ke luar jendela.

"Aku pengen bisa duduk disana Chan.. lihat kamu dan Arsya dari atas sana. Menurut kamu, gimana rasanya bisa duduk di atas awan?"

"Pasti menyenangkan karena kamu bisa melihat semuanya yang ada di sekitar kamu dengan jelas.. aku rasa kamu akan bahagia dan nyaman selama kamu ada disana"

"Tapi aku sendirian disana..."

Ucap putri menahan air matanya dan menggigit bibir bawahnya sambil meremas lagi tangan Chanyeol yang kini ada di pangkuan nya.

"Kamu gak akan sendirian, karena aku pasti temenin kamu dimana pun itu. Kamu inget kan? Kalau aku udah janji sama kamu.. aku akan selalu ada sama kamu dimana pun dan kapan pun, bagaimana pun juga keadaan nya nanti.. aku akan selalu sama kamu, peluk kamu dan memberikan kamu cinta yang gak akan pernah habis sampai akhir nafas kita berdua nanti sayang.."

Putri membalikkan tubuh nya dan langsung memeluk Chanyeol dengan erat tanpa ingin melepaskan lagimpelukan janganlah suaminya dan menangis kencang hingga terisak

"Aku takut Chan.. aku takut sendirian.. aku takut jauh dari kamu, aku takut aku gak bisa lihat kamu atau pun sentuh kamu lagi.. aku takut kalau aku sampai gak bisa dengar suara kamu lagi"

Hati Chanyeol mencelos mendengar ucapan putri.

"Kamu bisa sayang, aku janji.. aku akan ada disana untuk kamu. Dimana pun kamu berada.. kamu gak akan pernah kehilangan semua yang kamu sering lakukan ke aku, kita bisa lakukan itu kapanpun juga. Aku janji"

Putri kembali terisak dan menenggelamkan wajahnya ke dada Chanyeol

"Jangan pergi.. jangan tinggalin aku Chan.. aku takut.."

Chanyeol mengeratkan pelukan nya dan mengusap punggung putri perlahan secara terus menerus.

"Gak akan pernah sayang.. gak akan pernah, aku gak akan pernah tinggalin kamu sedetik pun. Aku cinta kamu.. aku sangat mencintai kamu putri.. sangat.."

.

.

--meanwhile--
--seoul Korea Selatan--

Air mata Arsya menetes terus menerus melihat lembaran kertas yang ada di tangan nya. Tangannya meremas kertas itu dengan tangis pilu yang begitu terasa..

"Mami..."

Yoon menelepon Arsya untuk memberi tahukan keadaan putri yang sebenarnya sekarang, juga tentang keputusan putri dan Chanyeol yang akan melepaskan semuanya secara perlahan mulai saat ini.

Hati Arsya seperti tertusuk ribuan pisau saat tahu bahwa ibunya, sengaja menjauh dari dirinya sekarang hanya untuk satu alasan...

Putri tak ingin Arsya melihat kepergian nya nanti. Dia tak mau melihat air mata Arsya saat tahu ibunya harus pergi dari sisinya untuk selamanya sebentar lagi.

Rasa pasrah yang di rasakan ibunya dan kerelaan dari ayahnya atas semua yang mungkin terjadi pada ibunya.. sangat sangat menyakitkan untuk Arsya.

"Apa kemarin.. pelukan terakhir mami untuk Arsya mi.. apa kemarin telepon terakhir yang akan mami lakukan sama Arsya mi.."

Gumam Arsya lirih sambil terus memegang dadanya yang terasa begitu nyeri.

"Maafin arsya mami.. maafin Arsya.."

Lutut Arsya terasa lemas hingga dalam kesendirian nya diruang kerja ibunya itu... Dia memeluk lututnya sendiri yang bergetar dan menyembunyikan wajahnya di celah tangannya sambil menangis sangat kencang.

.

.

.

--skiipp--
--italia--

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan yang pasti melelahkan. Akhirnya putri juga Chanyeol kini sampai di kota Roma Italia...

Kota indah dengan banyak seni dan bangunannya bangunan juga tempat cantik dan menawan yang menunggu untuk di eksplor oleh keduanya saat ini.

(Gambar)

.

.

Putri baru saja masuk ke dalam hotel dan langsung menghempaskan tubuhnya ke ranjang besar berukuran king size khas suite room di hotel yang terletak di pusat kota Roma itu.

"Capek?"

"Enggak, tapi aku suka sama wanginya"

Ucap putri sambil memeluk bantal dan menghirup aroma yang menempel di bantal itu. Aroma parfum nya dan parfum Chanyeol menempel erat di sana entah bagaimana caranya.

"Kamu udah rencanain ini ya? Makanya kita gak bisa lebih lama lagi di Yunani kemarin?"

Tanya putri menelisik ke arah Chanyeol yang mengulum senyuman sambil melepaskan jaket nya dan hanya menyisakan kaos hitam polos yang menempel di tubuhnya.

"Iya.. aku emang udah siapin semuanya"

"Caranya? Gimana bisa?"

"Uhmm... Adalah caranya. Itu cukup hanya aku dan Tuhan yang tahu.. kamu suka?"

Chanyeol kini berjalan dan berbaring di sebelah putri yang masih setia menghirup aroma yang menjadi favorit nya selama bertahun-tahun itu. Aroma wangi tubuh Chanyeol.

"Suka kok, tapi aku lebih suka yang asli.."

Ucap putri lagi yang kini menyingkirkan banyak dari pelukan nya dan beralih memeluk Chanyeol dengan erat dan membiarkan tubuh mungil nya itu tenggelam dalam pelukan sang suami yang sangat hangat dan nyaman

"Aku tahu kenapa kamu lebih suka ciumin aku daripada parfum ku"

"Kenapa coba?"

"Soalnya kamu suka bau keringet aku kan?"

"Betul.. bikin candu baunya.."

"Dasar.. ya udah, kamu klsekarang istirahat dulu aja ya.. aku juga pengen tidur dulu sama peluk kamu."

"Chan.."

"Hmmm.."

"Aku kangen kamu"

Chanyeol mengernyitkan keningnya dan menatap lekat mata putri sekarang.

"Aku tahu apa yang kamu maksud sayang, aku juga ngerti dan jujur aku juga pengen banget. Tapi.. apa kamu yakin bisa? Kamu kuat?"

"Hmm.. bisa"

"Serius?"

"Iya.. kita lagi bulan madu kan? Lagipula sejak aku selesai kemoterapi. Aku kan udah gak dapet tamu bulanan lagi"

Chanyeol akhirnya mengeluarkan senyum smirk khas dirinya.

"Sipp.. kita bikin bulan madu kita jadi lebih hangat sekarang"

Dan malam itu, mereka tak menikmati kota Roma seperti seharusnya dengan berkeliling dan menikmati wisata kuliner atau arsitektur yang indah dimkkta Roma. Tapi menghangatkan tubuh keduanya dengan seluruh rasa cinta dan kasih sayang yang ada dalam diri mereka.

.

.

"Hoooammmhhh.."

Putri menggeliatkan tubuhnya dan merasakan tubuhnya hangat dengan pelukan selimut tebal di tubuhnya. Tanpa ada pelukan hangat Chanyeol hingga membuat putri terhenyak karena kehilangan sosok suaminya di samping dirinya.

"CHAAAANNN..."

Putri setengah berteriak memanggil Chanyeol yang akhirnya muncul dengan handuk yang masih melingkar di pinggang nya dan rambut basah dengan air yang menetes dari ujung rambutnya.

"Aku disini sayangku.."

Putri baru akan bangkit saat bagian bawahnya terasa nyeri

"Auuhh.."

"Masih sakit ya sayang?"

Ucap chanyeol begitu melihat putri meringis kesakitan

"Rasanya kayak baru pertama kali"

Chanyeol mendekat dan melihat ke arah putri sambil mengusap rambut istrinya itu perlahan

"Maaf ya, semalam aku terlalu keras dan kasar ya?"

"Enggak sayang, gak apa.. kayaknya karealna udah lama gak kayak gini"

"Heheheh.. berasa pengantin baru ya?"

"Iya sih.."

"Ya udah, kamu mandi dulu aja.. aku udah siapin air hangat buat mandi kamu. Setelah itu, kita bisa jalan jalan hari ini buat belanja dulu dan ke sebuah tempat.."

"Kemana?"

"Ikut aku aja nanti ya sayangku.."

Chanyeol membopong tubuh putri masuk ke kamar mandi dan menaruh tubuh putri ke dalam bath up dengan air hangat.

"Perlu aku mandiin?"

"Hmm.. boleh.."

Jawab putri dengan senyuman lebar

Chanyeol terkekeh dan langsung menutup pintu kamar mandi dan menguncinya dari dalam.

.

.

--skiipp--

Ritual mandi yang memakan waktu hampir 3 jam itu akhirnya berakhir dengan sekarang putri baru saja selesai sarapan pagi di hotel dan sedang berkeliling wilayah Roma untuk sekedar berbelanja souvenir dan baju baju yang cukup banyak.

"Uhuk.."

Putri batuk dan dia cukup terkejut saat melihat ada darah keluar dari bibirnya saat batuk tadi. Beruntung atau sialnya saat itu Chanyeol sedang tak ada di samping nya karena sedang mencoba sebuah baju di kamar ganti

Sehingga, dengan cepat putri mengusap darah itu dari bibirnya dengan sapu tangan di kantong nya dan membuang sapu tangan itu dengan cepat ke tong sampah di dekat sana. Dia kembali ke tempat semula tanpa memberitahukan Chanyeol apapun dan bersikap seolah semua baik baik saja

"Sayang, bagus gak?"

"Hmm.. bagus kok, tapi kalau yang warna gelap sedikit jauh lebih bagus"

"Biru Dongker atau hitam?"

"Apa aja sayang."

"Ambil semua aja ya"

"Iya.. terserah kamu aja Chan"

"Kamu gak milih bajunya? Apa perlu aku pilihan buat kamu juga?"

"Boleh, pilihin satu buat aku"

"Oke, yuk sini.. kita pilih baju yang bagus buat kamu.. "

Chanyeol memilih beberapa gaun dengan potongan leher cukup rendah dan terlihat anggun sekaligus seksi di satu waktu yang sama tapi juga cukup casual dengan perpotongan baju yang cukup santai untuk berjalan jalan dan berlibur... Mereka larut dalam situasi belanja yang menyenangkan hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menuju destinasi wisata selanjutnya di Italia...

Yaitu...

FLORENCE, TUSCANY

sebuah kota yang cantik, yang terlihat seperti sebuah lukisan karena letak tata kota nya yang begitu indah

(Gambar)

Di kota ini, putri menikmati keindahan setiap sudut kota yang sangat indah dan berkunjung untuk melihat ke banyak tempat untuk menikmati keindahan karya seni dari kota ini.

Banyak spot foto dan video yang mereka gunakan untuk mengambil gambar mereka berdua juga... Meminta salah satu pelukis untuk melukis diri mereka dengan latar indah dari kota Tuscany.

.

.

Selesai setelah menikmati kota Tuscany.. dimana akhirnya putri dan Chanyeol memutuskan untuk menginap di kita itu dan lebih lama menikmati keindahan kota cantik itu hingga malam hari.

Sampai..

Pagi ini, chanyeol seolah tak mau menunda waktu untuk menuju ke tempat destinasi wisata yang selanjutnya yaitu..

VERONA, ITALIA

Tempat dimana kisah Romeo dan Juliet berasal..

(Gambar)

Di kota yang romantis dan cantik ini. Putri dan Chanyeol berkunjung ke rumah Juliet..

Dimana di rumah tersebut terdapat balkon, patung dan ribuan surat cinta yang di selipkan di dinding nya setiap hari valentine tiba. Memasuki tempat itu membuat putri merasakan aura kuat dimana banyak cinta yang melingkupi tempat itu.

"Aku gak suka tempat ini"

Ucap putri pada Chanyeol secara tiba-tiba

"Kenapa? Ini kisah cinta sehidup semati yang indah sayang"

"Iya.. tapi aku gak suka.. mereka harus terpisah karena kematian. Awalnya Juliet nya yang meninggal terus karena rasa cintanya Romeo ke Juliet, dia sampai ikut bunuh diri dan menyusul Juliet.. indah.. setia.. tapi sedih.."

Chanyeol tersenyum kecil

"Aku juga akan melakukan hal yang sama kayak yang Romeo lakukan kalau aku ada di posisi itu"

"Chanyeol!"

Cupp

Chanyeol mengecup singkat bibir putri sebelum akhirnya mereka keluar dari tempat itu.

.

.

Hari menjelang gelap saat mereka sampai di sebuah kota yang tak kalah indah dan menjadi kota destinasi utama di Italia..

VENICE, ITALIA

kota cantik yang terkenal dengan gondola nya.

(Gambar)

Kalau dikatakan bahwa naik gondola sangat menyenangkan dan indah. Maka pemandangan naik gondola di saat matahari mulai terbenam adalah yang paling indah.

Di temani cahaya bulan dan temaram lampu yang berada di sepanjang kanal berliku saat menaiki gondola.

Belum lagi, saat pengayuh gondola nya akan bernyanyi lagu lagu cinta khas Italia sambil menjalankan gondola nya.

Chanyeol duduk dengan putri berada di pangkuan nya. Memeluk istrinya dari belakang dengan erat dan membiarkan angin semilir di kota Venice Italia menerpa mereka berdua.

"Kamu suka gak yang ini?"

"Iya sayang, aku suka sayang.. aku suka banget"

"Kita akan lebih lama disini.. aku pengen kita lebih lama disini dulu.."

"Iya sayang.."

Mereka tak banyak bicara dan hanya menikmati malam itu dalam diam sambil memeluk dan mencium bibir putri di bawah cahaya bulan Italia.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Udah hampir ending.. aku sedih.

Aku sempat nangis saat menulis part ini.. gak tahu kenapa.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top