18
Haii
Aku kembali
.
.
.
Setelah penanganan yang cukup rumit dan kompleks dari tenaga medis akhirnya kondisi putri berangsur stabil.
Selang inkubasi berhasil dimasukkan dan putri mulai dipindahkan ke ruang rawat intensif untuk pemulihan kondisinya
"Kenapa dia bisa muntah darah gitu Hyung?"
"Tadi ada bagian ujung selang yang kena kerongkongannya jadi sedikit lecet dan akhirnya berdarah, tapi gak apa2"
"Kapan dia sadar?"
"Secepatnya dia juga bisa sadar kok, tunggu aja. Sementara kita pasang itu buat menstabilkan pernafasannya. Sekitar 1-2 hari nanti kita lepas"
"Makasih Hyung"
"Jangan bikin dia tertekan Yeol, dia kan lagi hamil jadi emosinya gak stabil... Kamu yang harusnya lebih sabar ngandelin istri kamu"
"Iya Hyung.. aku tau"
.
.
.
"Maafin aku sayang... Maafin aku"
Selama puluhan jam chanyeol menemani Putri di rumah sakit tanpa makan dan minum atau tidur, bahkan hampir tidak tidur. Matanya hanya terpejam beberapa detik dan saat kepala nya tertunduk chanyeol Aan terbangun
Genggaman tangan nya tak pernah lepas dari tangan kecil putri yang dipasang selang infus
"Sayang... Udah donk tidurnya, udahan marahnya... Aku tahu aku salah, aku dosa banget udah nyakitin kamu. Aku gak ada maksud buat lukain hati kamu, aku kemarin cuma khawatir banget sama kamu takut kamu sama bayi kita kenapa2... Makanya aku sampai emosi begitu. Walaupun aku tahu, harusnya aku gak sampai bilang sekasar itu sama kamu.. maafin aku..."
Chanyeol terus berbicara sambil menelusupkan wajahnya ke telapak tangan putri, hingga dia tak menyadari jika putri sudah sadar dan mendengar semua ucapannya
Putri bahkan merasakan air mata Chanyeol di telapak tangan nya. Dan tanpa sadar putri ikut menangis dalam diam
Ingin rasanya putri bicara tapi dia tak bisa karena ada selang besar yang mengunci mulutnya
"Aku cinta kamu puu, sayang banget sama kamu... Sedikitpun gak ada wanita lain yang bisa gantiin posisi kamu di hati aku, dari awal... Kamu udah ambil semua cinta dan hati aku puu. Hanya kamu"
"Waktu aku tahu, kamu kesulitan sampai harus ke rumah sakit sendirian.. jujur aku merasa bersalah dan gagal menjagamu sebagai suami, harusnya aku ada disisi kamu jagain kamu dan anak kita. Tapi aku justru buat istri aku harus berjuang sendirian buat ke rumah sakit. Hati aku sakit waktu tahu kamu lakuin itu. Aku terus nyalahin diri ku sendiri sampai tanpa sadar aku udah kasar dan ngebentak kamu"
"Waktu aku tahu kamu nangis hati aku sakit, aku pengen peluk kamu tapi aku tahu kamu juga masih marah... Aku mau kasih kamu waktu buat tenang sebelum aku minta maaf sama kamu. Aku juga cerita semua sama mamah dan aku sadar aku salah, tapi kamu keburu pergi sebelum aku sempat bilang maaf ke kamu"
"Sayang .. aku mohon maafin aku, kasih aku satu aja kesempatan lagi buat bisa nembus kesalahan aku sama kamu sama anak kita... Entah kamu atau anak kita kalian itu berharga buat aku..."
"Aku ga bisa kehilangan kamu puu, gak bisa... Aku takut ngebayangin hidup aku tanpa kamu di sisi aku.. aku yang ga bisa denger suara kamu, ngambeknya kamu..."
"Maafin aku puu.. aku minta maaf sayang... Bangun... Kasih aku kesempatan sekali lagi, aku mohon..."
Air mata Chanyeol mengalir semakin deras, dia mengecup kedua telapak tangan istrinya dan terus menangis terisak
Hingga, dia tiba2 merasakan jari kecil putri bergerak mengusap air matanya
Chanyeol menoleh ke arah putri dan melihat istrinya sudah sadar, dia menggeleng kecil seolah berkata untuk chanyeol tidak boleh lagi menangis
Jarinya bergerak mengusap pipi chanyeol lembut
"Sayang, kamu bangun?"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top