176

Hai

Lanjut

.

.

.

--15 menit kemudian--

Cklek

Putri di gendong Chanyeol dengan gaya bridal untuk turun menuju ke ruang keluarga dilantai satu. Bertemu dengan semua member EXO dan juga Arsya yang ternyata sedang bertanding main play station

"Udah turun Yeol.."

"Kirain bakal lebih lama di dalam kamarnya sama putri.."

"Chanyeol kalau lagi egois ngeri ya, mainnya sekap di kamar aja"

Bugghh

Sebuah bantal sukses mendarat tepat di wajah jongdae yang masih setia dengan camilan di tangan nya.

"Wehh!!! Orang lagi makan juga, keseleo entar gimana?!"

Teriak jongdae sambil menatap chanyeol yang sedang di jewer telinga nya oleh putri sampai meringis

"Hahahaha.. sukurin deh tuh di jewer langsung sama nyonya besar"

"Duh.. sayang, kok aku malah di jewer gini sih? Sakit tahu"

"Makanya, kamu juga jangan asal lempar bantal ke muka orang juga donk. Jongdae oppa kan lagi makan, kalau dia kesedak gimana?"

"Tuh dengerin Yeol"

Baru saja Chanyeol akan merajuk, putri sudah menarik tangan nya dan mencium pipi Chanyeol secara kilat

"Maaf ya"

Cicit putri sambil tersenyum kecil ke arah suaminya.

"Huuuhhh... Kacang goreng murah!!"

Teriak Baekhyun sambil terus fokus di layar televisi untuk memenangkan tanding games nya dengan Arsya

"Hahahaha..."

.

.

"Jadi..."

"Buruan berangkat, nanti terlambat sampai rumah sakit baru tahu"

Yupp

Saat mereka tahu bahwa putri akan menjalani terapi radiasi nya yang pertama kali pada hari ini. Akhirnya, seluruh member sepakat untuk ikut mengantar putri menjalani terapinya. Mereka juga sengaja menghubungi pasangan masing-masing agar datang dan ikut menemani putri selama di rumah sakit. Selagi mereka mengobrol dengan Chanyeol

.

"Jadi tuh sebenarnya, kondisi putri justru memburuk ya?"

Chanyeol mengangguk lemas

"Udah bilang belum sama putri yang sebenarnya kayak apa?"

"Belum.. aku belum bilang apa apa, sama sekali.. aku masih takut dan bingung.. aku gak tahu aku harus kayak apa sekarang"

"Kalau aku sih setuju sama omongan nya Arsya buat bilang ke putri yang sebenarnya. Maaf ya Yeol, bukan nya apa apa.. tapi, kondisi nya putri sendiri sekarang sudah sulit buat di prediksi.. bisa aja sekarang dia sehat dan bisa ketawa.. tapi, 1 jam kemudian? Dia langsung drop kayak kemarin? Makanya, untuk mengantisipasi hal hal yang semacam itu sih kalau aku lebih baik kamu langsung bicara sama putri.. dari hati ke hati. Antara suami sama istri. Kamu tahu lah gimana watak dan karakter istri kamu, kamu juga pasti ngerti gimana cara terbaik buat bisa kasih tahu dia tanpa menyakiti hatinya..."

"Iya.. kalau itu sih, aku juga ngerti. Aku juga paham banget soal itu."

"Nah.. kalau bisa juga secepatnya, jangan di tunda tunda lagi. Lebih cepat lebih baik"

"Betul tuh"

.

Setelah percakapan mereka selagi menunggu putri menjalani terapi nya, akhirnya putri selesai dan keluar dengan ekspresi yang sulit di gambarkan oleh orang yang melihatnya.

"Sakit sayang?"

Tanya Chanyeol begitu dia melihat istrinya keluar dari ruangan radiasi.

"Enggak, gak ada rasanya sama sekali.."

"Serius? Kok bisa?"

Putri hanya mengangkat bahu nya sambil menggeleng. Menandakan dia juga tak mengerti kenapa bisa seperti itu. Baru saja putri mau memanggil Arsya, dan putranya itu sudah menderita terlebih dahulu.

"Mi.. arsya harus balik ke kantor lagi. Gak apa apa kan?"

"Kenapa?"

"Ada berkas yang harus Arsya tanda tangani mi.. gak akan bisa jalan kalau nanti Arsya belum tanda tangan. Mami pulang sama papah aja gak masalah kan?"

"Iya.. mami ngerti kok"

Putri mengangguk dan Arsya memeluk erat sang ibu sebelum akhirnya berpamitan pada semua orang terutama kedua orang tuanya sebelum dia keluar dan melaju ke kantor kembali.

"Puu.. ayo makan diluar"

Ucap chanyeol

"Kita semua?"

Dan saat putri menanyakan itu. Hampir saja Baekhyun menyahut iya, jika Suho tak menyenggol lengan nya untuk memberi tahu secara tersirat.. bahwa Chanyeol ingin punya waktu berdua dengan putri malam ini untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada diri putri saat ini.

"Kita ada urusan sendiri puu.. banyak hal yang harus kita selesaikan sekarang, jadi.. kita kisah disini aja ya"

Ucap Suho yang di angguki oleh putri

"Ya udah.. puu, kita pulang dulu ya.. kalau ada apa apa. Atau butuh apapun juga, kamu bisa telepon aku atau jongdae"

Ucap istri jongdae sambil tersenyum lembut pada putri.

"Iya.. makasih banyak ya, maaf juga banyak ngerepotin kamu jadinya. Salam buat si kecil ya"

"Iya.. tenang aja"

Mereka berpamitan dan akhirnya meninggalkan putri hanya berdua dengan Chanyeol di sana.

"Emang nya.. kita mau makan dimana sih Chan?"

"Kamu mau nya dimana?"

"Gak tahu, aku juga bingung"

"Mau ramen gak?"

"Emang boleh?"

"Boleh aja, asal gak pakai penyedap dan bahan yang gak di ijinkan sih.. gak masalah, lagian kamu kan emang harus banyak makan buat asupan gizi kamu sayang"

"Ya udah.. oke, aku mau.."

Chanyeol tersenyum dan mendorong kursi roda yang di duduki putri ke parkiran rumah sakit untuk kembali ke mobilnya, dia melajukan sendiri mobilnya menuju ke restoran yang menyajikan ramen favoritnya di Seoul.

.

.

--skiipp--

"Hmm.. kamu mau ramen ayam atau daging?"

"Kalau ayam aja boleh gak?"

Putri memberengut kecil saat Chanyeol mengucapkan kata daging pada ramen itu.

"Ini sapi kok sayang, bukan babi... Mau gak?"

"Ehmm.. kalau emang daging nya sapi, aku mau.. tapi porsi nya kecil aja. Aku takut nanti kalau gak habis"

"Oke.. jadi, saya pesan ramen daging sapinya 1 setengah porsi. Jangan pedes, daging nya juga harus matang dan tolong jangan ada yang gosong gosong nya.. juga kalau bisa kuahnya agak banyak biar lebih segar.. untuk minumnya.. kopi hangat 1 dan jus tomat nya 1"

"Baik tuan, mohon tunggu sebentar"

Chanyeol mengangguk dan mengembalikan menu makanan pada pelayan restoran.

"Capek gak? Kamu duduk nya udah nyaman atau belum?"

Tanya Chanyeol sambil memandang ke arah putri dan sedikit menelisik

"Udah sayang, aku gak apa apa kok"

"Hmm.. ya udah, kalau gitu. Kalau kamu capek kamu harus bilang ya sama aku.."

"Iya sayang, aku pasti bilang sama kamu kok"

Chanyeol sedikit canggung dan gugup untuk melanjutkan percakapan nya dengan putri. Dia sedang memilih kata kata yang tepat untuk bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada putri saat ini.

Kegelisahan Chanyeol tentu saja langsung di tangkap dengan jelas oleh putri saat ini.

"Kamu kenapa sayang?"

"Enggak.. gak apa"

"Chan.. jangan bohong sama aku. Atau aku gak akan pernah mau natap mata kamu lagi"

"Sayaaangg"

Rengek Chanyeol pada putri

"Jadi?"

"Aku.. mau bicara sama kamu tentang kondisi kesehatan kamu sekarang ini sayang.. sebenarnya, kamu itu..ehmm"

Putri mengulas senyum dan meraih tangan Chanyeol

"Aku tahu.. kalau kondisi aku semakin buruk dan bisa drop kapan aja"

Degg

Ucapan putri sontak membuat jantung Chanyeol berdegup kencang

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top