174
Hai
Lanjut
.
.
.
"Astaga sayang!"
"Ya Tuhan mami..!!"
Arsya dan Chanyeol sangat terkejut saat melihat putri sekarang sudah naik ke atas kursi dan berusaha meraih tas besar miliknya dari atas lemari. Yang sayangnya, karena tak bisa dia raih akhirnya tas itu hampir jatuh dan menimpa putri yang ada di bawah..
Hingga tanpa sadar putri berteriak memanggil Chanyeol dengan sangat kencang.
Grepp
Chanyeol langsung meraih tubuh putri dan menjauhkan tubuh istrinya itu dari sana, membiarkan tas besar itu jatuh ke lantai dan menimbulkan bunyi yang begitu keras
BRUUKKK
"huuufftth"
"Sayang kamu ngapain sih? Kok pakai acara naik ke atas kursi segala, mau ngapain coba? Kalau nanti itu tas nya jatuhin kamu terus kamu cedera atau luka apa gimana?"
Suara Chanyeol langsung tinggi karena saking paniknya melihat putri yang memucat
"Pah.."
Arsya menepuk pundak Chanyeol pelan dan mengingatkan Chanyeol untuk tak membentak putri lagi
Grepp
"Maaf.. maafin aku.."
"Mami gak apa apa kan? Mami ada yang luka gak?"
Putri menggeleng kecil dalam pelukan chanyeol, sementara Arsya melihat dan menelisik ke seluruh bagian tubuh ibunya untuk melihat apakah ada yang terluka atau tidak.
"Aku keluar dulu sebentar ya pah.. bentar ya mami..."
Arsya memutuskan untuk keluar karena sepertinya banyak hal yang ingin dibicarakan oleh kedua orang tuanya sekarang. Dia mengambil tas besar itu dan menaruhnya di dekat ranjang kedua orang tuanya sebelum akhirnya keluar dari kamar itu.
.
.
"Maaf ya.. aku tadi bentak kamu"
"Iya.."
"Kamu gak apa apa kan? Ada yang sakit atau luka gak?"
"Enggak.."
Putri mengeratkan lagi pelukan nya pada Chanyeol, bisa Chanyeol rasakan detak jantung istrinya yang begitu kencang dan sangat cepat yang menandakan bahwa putri sendiri masih sangat terkejut dan panik dengan apa yang baru saja terjadi.
Cupp
Chanyeol mengecup puncak kepala istrinya beberapa kali lalu menggendong putri kembali ke ranjang nya.
"Kamu tadi mau ngapain sebenernya, hmm? Kamu butuh apa sampai harus naik kursi begitu?"
Tanya Chanyeol lagi dengan nada yang begitu lembut
"Album foto pernikahan kita"
Chanyeol terhenyak
"Kamu mau ambil album foto pernikahan kita? Buat apa?"
"Aku pengen lihat wajah aku dulu Chan, waktu aku masih punya rambut dan juga masih sehat.. aku juga pengen keluarin semua album foto kita yang lama"
Chanyeol mengusap usap kepala putri dan juga pipi istrinya lalu tersenyum lembut sambil menghela nafas panjang. Tanpa bicara lagi, Chanyeol mengeluarkan apa yang putri minta dari dalam tas besar itu dan menaruhnya di meja balas dekat ranjang mereka.
"Ada lagi yang kamu butuhkan?"
Putri mengangguk
"Aku mau kita lihat itu sambil kamu peluk.. boleh?"
Chanyeol mengulas senyum lagi dan menatap kedua manik mata putri
"Tentu boleh sayang... Tapi, gak sekarang ya.. kamu harus makan dulu sekarang dan minum obat. Nanti malam aja gimana?"
Putri mengangguk cepat dan tersenyum manis ke arah Chanyeol
Chanyeol merapikan album itu juga mengembalikan tas besar itu pada tempatnya.
"Kamu mau makan sekarang?"
"Iya.."
"Mau cobain masakan nya Arsya gak?"
"Arsya?"
"Iya.. Arsya, dia tadi masakin spaghetti buat aku.. rasanya sih masih lebih enak masakan kamu. Tapi tahu gak? Dia kayaknya nurunin bakat masak kamu, masakan nya tuh enak banget.."
"Iya? Tapi Chan.. apa aku boleh makan spaghetti?"
"Boleh donk sayang, asalkan itubmaakan sendiri dengan bahan bahan yang sehat dan berkualitas juga di jamin sih gak masalah.. nanti aku bilang sama Arsya buat gak pakai penyedap rasa buat spaghetti nya"
"Ya udah.. aku mau"
"Sipp, gitu donk. Istri aku kalau mau makan kan jadi cantik..."
"Bisa gitu?"
"Iya bisa donk sayang"
Chanyeol beranjak dan membantu putri berdiri, dia lalu menggenggam erat tangan putri dan menuntun istri nya untuk turun ke bawah menemui Arsya yang sedang menonton televisi sambil makan Snack
"Arsya.."
"Ehh.. mami! Mami kok turun?"
"Mami bosen di atas, mami laper"
Ucap putri dan seketika Arsya menatap ke arah Chanyeol yang langsung memberikan kode lewat matanya pada Arsya.
"Oh.. mami laper?"
"Iya.. laper banget.. kata papah tadi, ada spaghetti enak yang papah makan. Emang bener ya? Mana spaghetti nya?"
Arsya terkekeh kecil dan memeluk ibunya.
"Itu sih buatan nya chef park Arsya yang paling ganteng di dunia ini.. anak nya mami.."
"Kamu bisa masak?"
"Lebih enak masakan aku kok sayang"
"Yeuu.. enakan masakan aku lah mi, kalau papah sih cuma jagoan di sosis nya aja.. kalau aku kan bisa macem macem"
"Halah.. gayaa!!"
"Biarin!"
"Udah ih, kalian tuh ya suka banget sih begitu.."
"Papah tuh mulai duluan mi"
Chanyeol hanya mencebikkan bibirnya kesal dan mengeratkan pelukannya di pinggang putri.
"Mami boleh gak cicipin masakan nya chef Arsya?"
"Waahhh.. dengan senang hati aku akan masak buat mami aku tercinta. Mami mau aku masakin apa? Nasi goreng? Spaghetti? Atau apa?"
"Spaghetti.. gak pedas dan jangan pakai penyedap rasa"
"Siap mami cantik, duduk dulu ya.. tunggu disini biar Arsya masakin dulu buat mami.. mami mau minum apa?"
"Susu vanilla hangat"
"Siap!!"
Arsya langsung melesat ke dapur untuk mempersiapkan masakan yang akan dia buat untuk sang ibu. Sementara itu, putri dan Chanyeol duduk di meja makan dan Chanyeol menyuapi putri spaghetti miliknya untuk membiarkan putri mencicipi masakan dari putra mereka
"Enak kan?"
Ucap Chanyeol lirih yang di jawab anggukan dan senyum oleh putri
.
.
.
--skiipp--
"Waahhh.. enak banget sayang"
"Bener mi?"
"Sini deh, mami suapin"
Arsya menarik kursinya mendekat pada putri dan membuka mulutnya lebar, siap menerima suapan dari ibunya.
"Aaaa.. wah, enak banget ternyata"
"Bener kan? Mami gak nyangka lho kamu pinter masak kayak gini nak"
"Aku juga baru belajar kok mi"
"Ada lagi gak spaghetti nya? Papah masih laper nih"
"Ada.. aku buat nya banyak banget kok pah.."
Arsya segera mengambil piring milik ayahnya dan mengisi kembali piring itu dengan spaghetti buatan nya.
.
.
.
Malam semakin larut dan putri sekarang sudah berada dalam pelukan Chanyeol di kamarnya sambil tiduran di ranjang mereka
"Sayaaangg..."
Putri merengek kecil dan merentangkan tangan nya untuk menyambut pelukan Chanyeol yang langsung menelusupkan tubuhnya ke dalam selimut yang sama dengan putri.
Cupp
Chanyeol sempat mengecup kening dan puncak kepala putri sebelum akhirnya membiarkan tubuh istrinya tenggelam dalam pelukan hangat nya dan mulai membuka album foto pernikahan mereka.
"Masih inget gak sayang? Kamu sama aku sempat berantem dulu waktu nentuin baju buat nikahan kita dulu? Kamu mau nya pakai yang punggung nya terbuka gitu atau bagian lehernya turun banget kan? Sementara aku gak mau ya tubuh istri aku jadi konsumsi publik"
"Hahahaha.. iya, kamu posesif banget ya.. masa cuma masalah baju aja begitu"
"Ya kan aku gak mau mereka natap tubuh kamu begitu. Aku gak suka"
"Tapi aku tetep cantik kan? Kamu juga gak bisa kedip waktu akhirnya aku pakai baju ini"
"Iya sih.. ya gimana mau kedip kalau kamu nya menggoda iman begitu"
"Huuu.. dasar kamu tuh yaa!!"
Obrolan panjang mereka pun di mulai malam itu, dalam hangat pelukan dari Chanyeol.. kini putri merasakan hatinya begitu tenang dan sangat nyaman
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top