173
Hai
Lanjut
.
.
.
"Ini di taruh dimana pah?"
"Di sana aja, dekat ruang kerja papah.. biar gak mnuhin ruangan yang disini"
"Oh.. oke, mami mana pah?"
"Di kamar, papah minta buat istirahat dulu biar gak kecapekan"
"Oh.. oke oke"
.
.
--skiipp--
"Dokter, saya mohon.. hentikan seluruh pengobatan dan perawatan yang saya jalani sekarang"
"Nyonya Park.. kenapa anda tiba tiba mengatakan hal.semacam ini?"
"Saya sudah tahu semuanya dokter, saya sudah tahu kondisi saya yang sesungguhnya.."
"Itu tidak berarti bisa jadikan alasan untuk anda menghentikan pengobatan yang harusnya anda jalani nyonya Park.."
"Lalu untuk apa saya harus melakukan pengobatan dan perawatan yang banyak dan menyakitkan juga melelahkan kalau akhirnya saya juga harus mati dan meninggalkan keluarga saya dokter? Untuk apa?"
"Untuk masalah hidup atau mati itu ada di tangan Tuhan nyonya Park.. anda tak bisa mengatakan bahwa anda bisa cepat meninggal dari yang lain hanya karena sakit yang Anda derita. Hanya karena kondisi anda yang semakin menurun.. saya yakin, jika anda mau berjuang dan bertahan sedikit lagi.. maka, keajaiban bisa saja terjadi pada diri anda.."
"..."
"Anda ingat kan, bagaimana Tuhan memberikan banyak sekali keajaiban pada anda dulu? Saat semua dokter menyatakan bahwa tak ada jalan lain dan bahkan anda tak mungkin bisa selamat saat anda melahirkan putra anda.. tapi, kenyataan nya? Karena rasa cinta anda yang begitu besar pada putra anda juga dengan suami Anda dan keyakinan yang anda miliki saat itu.. anda bahkan sampai sekarang masih bisa hidup bahagia dan bisa membesarkan putra anda sampai dia siap menjadi sajangnim"
Puyti sudah menangis keras mendengar ucapan dokter Choi
"Putra anda dan suami anda.. yang dulu anda perjuangkan mati matian kebahagiaan dan hidupnya selama ini.. sampai detik ini, sekarang mereka sedang memperjuangkan hidup anda nyonya.. mereka sedang berusaha keras agar anda bisa tetap berada di sisi mereka selama mungkin.. jadi, saya mohon.. jangan menyerah karena rasa lelah yang anda rasakan saat ini nyonya.. jalan anda masih panjang.."
"Bagaimana kalau aku tetap tak bisa sembuh? Bukankah semuanya akan sia sia?"
"Tidak ada usaha yang akan sia sia nyonya.. kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin dan semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik pada diri kita.. tapi, apa hasil yang akan kita dapatkan di akhir nanti.. itu semua adalah kehendak dan kuasa Tuhan..."
"Jadi.. aku harus tetap melakukan dan melanjutkan perawatan itu?"
"Benar nyonya.. dan, anda tak perlu khawatir.. karena anda tak akan di infus atau di tusuk tusuk oleh banyak jarim selama menjalani perawatan di rumah nantinya. Infus hanya akan di pasang saat anda akan menjalani kemoterapi.. untuk obat obatan seluruhnya akan di berikan melalui minum.. bukan melalui injeksi lagi. Saya harap, dengan cara seperti ini bisa membuat anda jauh lebih rileks dan lebih tenang menjalani pengobatan anda nyonya..."
"Setelah kemoterapi.. apa yang akan aku lakukan lagi?"
"Radiasi.. anda tentu tahu apa yang akan anda alami selama masa radiasi berlangsung? Kulit anda akan mengelupas layaknya orang yang terkena luka bakar.. dan rasanya akan sangat panas.. saya harap, anda bisa mempersiapkan diri anda untuk menjalani seluruh perawatan untuk kesembuhan anda nantinya."
"Baik.. dokter, terima kasih"
Putri melemparkan ponsel nya ke sembarang arah dan membuka kunci pintu kamarnya agar Chanyeol dan Arsya tak curiga mengenai dirinya. Putri lalu membaringkan tubuh nya dan mulai memejamkan matanya berusaha untuk bisa tidur..
.
.
Cklek
"Sayang?"
"..."
"Sayang... Kamu-"
Chanyeol melihat ke arah putri yang sudah meringkuk di ranjang dengan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya dengan selimut ternyata sudah tertidur
"Udah tidur ya?"
Chanyeol tersenyum lembut dan mengusap lembut kepala putri perlahan dan menatap wajah istrinya yang terlelap
"Cepet sembuh ya sayang.. aku akan lakukan apapun untuk kesembuhan kamu, apapun.. aku janji aku akan berikan yang terbaik untuk kamu"
Ucap Chanyeol lirih
Cupp
Sebuah ciuman mendarat di kening putri dan Chanyeol mengeratkan lagi selimut yang ada di tubuh putri.. lalu membiarkan istrinya tidur dan segera beranjak dari sana
.
.
Tess.. Tess
Setetes demi setetes bulir air mata jatuh dari pelupuk mata putri yang terpejam. Wanita itu belum tidur sama sekali sekarang dan bahkan dia bisa mendengar dan merasakan kehadiran Chanyeol dari tadi di sisinya
"Hiks.. maafin aku Chan..hiks.."
.
--skiipp--
"Loh.. kok turun lagi pah? Mami mana?"
"Mami udah tidur, makanya papah turun lagi. Gak mau ganggu tidurnya mami kamu dulu, kasihan kalau udah bangun nanti susah buat tidur lagi"
"Oh.. ya udah, makan yuk pah.. Arsya buat spaghetti nih.."
"Wahh, sejak kapan anak papah pinter masak?"
"Sejak mami sering di rumah sakit pah.. sedikit sedikit lah pah.. kalau cuma begini aja sih banyak lah resep nya di internet juga. Cobain deh pah"
Arsya membawakan satu piring spaghetti yang dibuat sendiri oleh dirinya.
"Mami gak di buatin?"
"Nanti aja, kalau mami bangun langsung aku buatin pah.. biar hangat nanti kan lebih enak makan nya.. sekarang sih, papah aja dulu"
"Wahh.. kayak nya enak nih. Pedes gak?"
"Ya enggak lah pah, aku juga tahu kali papah gak bisa makan pedes sama sekali"
"Hahaha.. masih inget aja"
"Pah.."
"Hmm"
Chanyeol berdehem sambil menyuapkan satu sendok penuh makanan ke dalam mulutnya.
"Aku rasa.. lebih baik kalau kita bicara sama mami tentang kondisi mami yang sebenarnya"
"Uhuk.."
Chanyeol hampir tersedak dan langsung minum air putih sebelum menatap Arsya dengan tajam
"Maaf, buat papah kaget ya"
"Kamu kenapa mikir begitu?"
"Papah tahu sendiri mami tuh orang yang kayak apa kan? Mami lebih suka kalau kita jujur tentang apapun di keluarga kita walau sekecil apapun itu... Bahkan, waktu pertama kali mami kena sakit ini juga papah yang minta mami buat jujur kan?"
Chanyeol terdiam.. memang, apa yang di ucapkan Arsya itu benar
"Jadi pah.. menurut aku, lebih baik kalau kita beritahu mami. Supaya mami juga tahu kondisi tubuhnya dan siapa tahu setelah mami tahu semuanya.. mami bisa lebih semangat buat perawatan dan menjalani pengobatan nya.. biar mami juga cepat sembuh pah"
"Kalau mami kamu malah tambah sedih?"
"Itu wajar lah pah.. jangan kan mami, kita berdua aja kan sedih waktu tahu yang sebenarnya. Tapi, kejujuran di awal juga akan jauh lebih baik kan pah? Dari pada kita bersikap seolah olah gak ada apa apa di depan mami. Dan justru membuat mami tambah aneh dan curiga kalau sampai terjadi sesuatu yang gak kita inginkan"
"Kita.. harus bilang sekarang?"
"Mungkin gak sekarang.. karena mami juga baru sampai rumah, nanti kalau kondisi mami sudah lebih tenang dan juga papah lebih siap.."
"Kamu juga ya.."
"Tentu aja... Arsya dan papah yang akan bicara baik baik dan pelan pelan sama mami.."
"Ya udah.."
.
.
"CHAAAANNN..."
Suara teriakan putri terdengar dan membuat Chanyeol juga Arsya terhenyak dan langsung berlari naik ke atas dan masuk ke dalam kamar mereka
"Astaga sayang!!!"
"Mami... Ya Tuhan!!!"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
NB :
Hai semua...
Ini adalah author dari story chanpuu couple
Sebelumnya author mau mengucapkan terima kasih yang sangat mendalam terhadap semua pembaca dari mulai dari yang rajin vote dan komentar.. yang rajin vote aja.. sampai yang cuma sebagai pembaca dalam diam pun.. aku mau ucapkan terima kasih banyak
Apapun yang kalian lakukan untuk story ini, aku sangat berterimakasih.. karena buat aku.. kalian sudah mau baca dan menikmati setiap part dari story ini juga sudah membuat aku sangat sangat bersyukur.
Kurang lebih 20 part lagi story ini akan ending kalau di hitung mundur ya..
Aku akan memberikan yang terbaik untuk setiap part baik untuk karakter Chanyeol yang jadi inspirasi terbesar aku dan juga karakter putri yang juga menyempurnakan story ini dengan kehadirannya.. terlebih lagi, untuk kalian semua pembaca setia aku
Enjoy the last part..
It Will sad and happy ending in one part actually..
Sesuai janji aku.. akan ada sedih dan bahagia di satu part ending
With love,
Author
Putri anisya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top