171 (MORE THAN LOVE)
Hai
Lanjut ya
.
.
.
Yoon mondar mandir di ruangan nya setelah bertemu dan mengobrol banyak dengan Chanyeol tadi pagi
"Apa kamu mencari ku dokter Yoon?"
"Oh.. iya dokter Choi, maaf sampai membuat anda datang kemari.. seharusnya, aku yang datang ke ruangan anda"
"Tak masalah.. jadi ada apa?"
"Tadi aku bertemu dengan wali dari pasien anda, putri anisya dokter"
"Iya.. dia juga sudah bicara padaku"
"Apa itu mungkin dokter? Dari kondisi yang sebenarnya, ini gak mungkin putri untuk pulang dari rumah sakit kalau kondisinya seperti ini... Apa bisa?"
"Ini sebenarnya seperti pedang bermata dua untuk putri sendiri, juga untuk kita sebagai dokter yang menangani dia saat ini. Anda juga tahu persis kalau bagaimana kondisi putri semakin menurun setiap harinya... Tapi, jika dia pulang ke rumah, itu juga akan membuat dirinya semakin nyaman karena dekat dengan keluarganya"
"Kalau menurut saya, lebih baik jika putri di pulang kan ke rumah nya saja dokter, untuk pengobatan nya.. kita bisa datang ke rumah atau juga putri yang datang kesini. Lalu, untuk menjaga kondisi putri setiap waktunya.. akan ada perawat yang membantu di rumah dan merawat putri juga selama dia di rawat di rumahnya.. bagaimana menurut anda dokter?"
"Hmm.. aku setuju soal itu"
.
.
Setelah membicarakan semua nya, akhirnya diputuskan untuk mengijinkan putri pulang ke rumah nya dengan beberapa persyaratan tertentu yang harus di jalankan, terutama untuk keselamatan dan kesembuhan putri nantinya.
'tok tok tok'
Cklek
Srrttt
"Selamat pagi tuan park.."
"Selamat pagi dokter.."
"Bisakah kita bicara sebentar di ruangan saya? Ada hal penting yang harus saya tunjukkan kepada anda sekarang"
"Tentu.."
Chanyeol mengikuti dokter Choi menuju ke ruangan nya dan menitipkan putri sebentar pada Chen yang kebetulan sedang berada disana untuk ikut menemani putri di rumah sakit karena saat itu putri masih tidur dengan lelap.
"Ada apa dokter?"
"Ini tentang permintaan anda yang menginginkan nyonya Park agar di rawat di rumah saja dan segera keluar dari rumah sakit"
"Apa.. itu bisa terjadi?"
"Jujur.. ini adalah keputusan yang sulit untuk kamu dari pihak dokter memutuskan apakah nyonya Park sudah di ijinkan untuk pulang atau memang masih harus di rawat disini. Banyak hal dan banyak pertimbangan yang kami lakukan selama ini sebelum akhirnya kami mengambil keputusan yang begitu berat..."
"Apa ada sesuatu yang saya belum ketahui tentang kondisi istri saya dokter?"
Dokter Choi menampilkan sebuah gambar di layar proyektor yang berada di ruangan nya itu.
"Ini adalah hasil rekam medis terakhir milik nyonya Park, tuan.."
Chanyeol menatap layar besar yang menunjukkan bahwa putri sekarang kondisinya benar benar menurun. Hasil yang di tampilkan disana menunjukkan grafik yang terus turun dan cukup drastis sekarang.
"Ini pasti salah, setahu saya.. istri saya justru semakin membaik.. dia bisa makan dan istirahat yang cukup. Juga.. dia sudah banyak mengobrol dan berinteraksi dengan sekitar akhir akhir ini... Bagaimana mungkin, grafiknya justru menurun seperti ini"
"Di lihat dari luar, kondisi nyonya Park memang membaik dan bahkan sudah jauh berkembang pesat tuan.. tapi, menurut hasil pemeriksaan yang rutin kami lakukan pada nyonya Park selama ini menunjukkan bahwa sel kanker yang berada di dalam tubuh nyonya Park justru menyebar jauh lebih cepat dari perkiraan kita. Hal.ini, mbuat organ organ dalam tubuhnya yang sebelumnya sehat jadi sedikit demi sedikit ikut terinfeksi dan akhirnya mempengaruhi keadaan nyonya Park ke depannya tuan.."
Hati chanyeol mencelos mendengar ucapan dokter Choi..
Ini gila, ini sangat gila...
Kalau memang kondisi putri semakin buruk, lalu kenapa di matanya putri terlihat semakin sehat? Dia bahkan banyak tersenyum dan tertawa di depan banyak orang...
"Apa pengobatan nya gagal?"
"Kami tidak bisa menyatakan ini sebagai sebuah kegagalan karena masih ada grafis naik yang juga menunjukkan bahwa tubuh pasien melakukan perlawanan cukup keras terhadap sel kanker yang menggerogoti tubuhnya sekarang.. tapi, nyonya Park tidak cukup kuat untuk itu tuan..."
Chanyeol merasakan nyeri yang luar biasa di sekujur tubuhnya.
"Apa yang harus aku lakukan untuk istriku.. apa yang bisa aku lakukan?"
"Kami.. akan mengijinkan nyonya Park untuk pulang ke rumahnya dengan harapan, setelah berada dirumahnya nanti nyonya Park bisa jauh lebih merasa nyaman dan bahagia.. yang nantinya akan mempengaruhi juga untuk kondisi kesehatan nya ke depan... Dan bisa membantu proses penyembuhan untuk nya nanti."
"Tapi bagaimana dengan pengobatan nya juga dengan perawatan yang harus dia lakukan dokter?"
"Untuk hal itu... Kami meminta ijin anda untuk adanya perawat yang menjaga nyonya Park selama dia di rawat di rumah dan agar memudahkan kami memantau kondisi terbaru dari nyonya Park setiap waktunya.."
"Baik dokter.. saya mengikuti apa yang dokter katakan saja.."
"Kalau begitu, saya akan segera menyiapkan berkas berkas yang di perlukan untuk kepulangan nyonya Park, dan meresepkan obat obatan yang harus dibawa pulang oleh nyonya Park.. karena, kemoterapi yang dijalani oleh nyonya park belum selesai, maka akan kami lakukan di rumah dan mengirimkan obat itu ke rumah nanti nya..."
"Baik dokter, terima kasih"
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk proses kesembuhan nyonya park, tuan"
"Iya dokter.. "
Chanyeol segera keluar dari ruangan itu dan membiarkan dirinya terombang ambing sendiri setelah melihat kondisi putri yang sebenarnya.
.
.
--skiipp--
Cklek
"Chan..."
Putri yang ternyata sudah bangun dari tidurnya pun segera mengenali jika Chanyeol sudah kembali ke kamar inapnya sekarang.
"Kamu dari mana?"
"Aku baru ketemu dokter Choi sayang.."
"Hmm.. ada apa? Ada sesuatu yang penting?"
"Enggak.. aku kan kemarin malam sempat bicara sama dokter Choi dan dokter Yoon soal permintaan kamu yang pengen banget di rawat di rumah aja dan bisa keluar dari rumah sakit..."
"Terus hasilnya gimana?"
Chanyeol mengulum senyumnya di hadapan putri
"Kamu boleh pulang sayang, dokter Choi akan segera menyiapkan untuk kepulangan kamu hari ini.. tapi, akan ada perawat khusus yang ikut ke rumah kita yang akan merawat kamu dan memantau kondisi kamu setiap waktu nya. Ini ketentuan yang di minta sama dokter Choi kalau kamu mau pulang hari ini..."
"Beneran??? Terus kemoterapinya?"
"Dilakukan di rumah.. kamu bisa rawat jalan sekarang sayang."
"Yesss!!! Yeyy!!"
Putri menghambur dalam pelukan Chanyeol karena saking senangnya dia akhirnya bisa pulang ke rumah setelah sekian lama berada di rumah sakit..
"Oppa... Aku boleh pulang!"
Teriak putri pada Chen yang dibalas dengan senyuman dan anggukan kecil oleh Chen kala itu.
"Iya.. cieee.. akhirnya adik aku boleh pulang ke rumah jugaa.."
Ucap Chen di sela sela senyuman nya
Tapi..
Ada satu hal yang mengganjal di hati Chen saat ini, karena dia melihat sorot mata Chanyeol yang justru penuh kesedihan dan berkaca-kaca. Seolah ada sesuatu yang tak bisa dia ungkapkan pada putri saat ini.
"Ya udah.. sekarang, kita siapin barang barang kamu buat di bawa pulang ya sayang..."
Putri mengangguk cepat pada Chanyeol
.
.
"Ada apa sebenarnya Yeol?"
Tanya Chen diam diam pada Chanyeol..
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top