170 (SWEET FAMILY)

Hai

Lanjut lagi ya

.

.

.

"Adeeeekkk"

Greepp

Aditya pun menghambur dalam pelukan adiknya, air matanya meleleh melihat adiknya yang tampak begitu kurus dan wajahnya yang sangat pucat, walaupun.. sinar matanya masih begitu bercahaya

"Maafin aku ya mas.. aku-"

"Harusnya mas yang minta maaf karena mas belum bisa jenguk kamu ke rumah sakit dari kemarin.."

"Gak apa apa mas, aku ngerti kok. Aku yang harusnya terima kasih karena mas mau datang jauh jauh ke Korea dan mau jagain sekaligus ajarin Arsya banyak hal, termasuk untuk urusan pekerjaan"

"Aku hanya melakukan apa yang harusnya aku lakukan sebagai seorang paman, lagipula ada Fariz juga yang selalu bantu dia"

"Mas Fariz mana?"

"Dia di Busan sama Jeju.. ambil alih perusahaan yang disana biar gak kosong sementara"

Putri mengangguk kecil

"Mami.. duduk di sofa aja ya. Biar kakinya bisa enak gak di tekuk terus, nanti Arsya pijitin"

Tanpa menunggu jawaban dari putri, Arsya langsung menggendong ibunya dan menempatkan nya ke sofa panjang di ruangan itu. Dan meluruskan kaki putri agar terasa nyaman, setelahnya.. Chanyeol menyelimutkan selimut yang dia bawa dari pinggang sampai kaki putri agar istrinya tak kedinginan

"Waahhh.. puu, kamu punya dua jagoan yang siap melindungi kamu kapan aja ya.. aku jadi iri"

Ucap Aditya saat melihat sikap dan perhatian besar yang di tunjukkan oleh Chanyeol dan Arsya pada putri saat ini. Membuat putri mengulas senyum indah saat itu.

"Mami itu prioritas utama kita.. ya kan pah?"

"Betul.. orang paling penting di hidup kami berdua"

Hati putri menghangat, sungguh.. memiliki arsya dan Chanyeol di sampingnya membuat putri seperti kehilangan dan melupakan semua rasa sakit yang dia rasakan pada tubuhnya sekarang.

Arsya langsung menggulung lengan kemeja nya dan duduk di bawah kaki sang ibu sambil memijit pelan kaki putri..

"Jangan duduk di bawah"

"Gak apa apa mi.. enakan begini kalau mau pijitin mami.."

Chanyeol sendiri sekarang duduk di samping Aditya sambil mengobrol kecil dan sesekali memperhatikan putri dan Arsya..

"AC nya terlalu dingin gak mi? Mami gak kedinginan kan?"

Putri menggeleng

"Enggak, mami gak kedinginan sayang.. kamu capek banget kan? Udahan aja ya pijitin mami"

"Ih.. enggak mi, aku gak apa apa.. seharian ini tuh aku cuma duduk di kursi sama pegang bolpoin aja kok.. gak capek lah mi, kalau cuma buat mijitin mami.."

"Ya udah lah suka suka kamu aja.."

"Mami udah makan belum?"

"Udah kok tadi sama papah kamu juga, kamu sendiri udah makan apa belum?"

"udah donk mami sayang"

"Berasa kayak sama pacar ya sayang?"

Celetuk Chanyeol melihat interaksi anak dan istrinya

"Iya.. pacar aku yang tercinta"

"Haduuhh.. posisi aku terancam sama anakku sendiri masa hyung?"

"Hahahaha.. jaman sekarang tuh anak cowok bisa jadi ancaman kuat posisi kita di sisi istri Yeol, sama kayak anak aku.."

"Ceritanya papah sama samchon lagi curhat nih?"

"Itu kenyataan sya, fakta.."

"Jadi papah cemburu nih sama aku? Cemburu gitu sama anak papah sendiri? Bisa gitu ya kayak gitu"

"Bukan cemburu, cuma papah merasa posisi papah terancam kalau kamu manis banget begitu sama mami kamu.. Lagian, kamu belajar gombal sama mami kamu dari mana sih? Pinter banget sih?"

"Dari papah lah, dari siapa lagi emangnya?"

"Hahahaha... Chanyeol kena senjata makan tuan. Makanya Yeol, kalau ajarin anak tuh jangan gombalan perempuan.. yang ada istri kamu yang di gombalin sama dia"

"Sya, mulai besok.. cari pacar ya sya.."

"Apa sih Chan?"

"Buat apa pah, cari pacar buru buru?"

"Biar kamu bisa gombalin pacar kamu.. gak usah gombalin mami kamum yang gombalin mami kamu itu tugas nya papah seorang, ya kan sayang?"

"Posesif banget sih Chan.."

Ucap putri sambil mengulum senyum nya

"Tahu nih papah, masa cemburu sama aku"

"Biarin, secara kan papah merasa terancam"

Aditya sendiri terus tertawa terbahak-bahak melihat perdebatan antara Arsya dan Chanyeol yang sangat konyol dan tidak berfaedah sedikit pun sekarang.

"Suami kamu lucu banget ya puu.."

"Sama kayak mas lah, kalau soal posesif nya.. 11-12 mas.."

"Yeuu.. malah bilang gitu kamu"

"Fakta mas fakta.."

"Haduhh.. punya papah sama samchon kok gini banget ya? Tingkat cemburu nya gede banget ngelebihin menara Namsan"

"Hahahah.. iya bener"

Putri melakukan high five dengan Arsya sekarang.

.

.

Malam itu sangat menyenangkan dan hangat baik untuk putri maupun Chanyeol juga Arsya.. mereka saling melemparkan gurauan dan candaan ringan yang membuat mereka tertawa renyah dan melupakan sejenak segala beban dan rasa sakit yang di rasakan oleh nya..

Sampai..

"Sayang, kita pulang sekarang aja ya.."

"Iya mi, udah malam juga mi.. mami kan harus istirahat yang banyak"

"Mami pengen pulang ke rumah"

"Emang udah boleh pah?"

"Bum sih kayaknya, cuma mami kamu tuh pengen nya di rawat di rumah aja katanya"

"Kalau menurut aku sih memang lebih baik di rumah, deket sama keluarga.. lebih nyaman juga buat putri nya sendiri"

Ucap Aditya yang sebenarnya disetujui oleh chanyeol

"Aku sih gak masalah Hyung, yang penting kondisi putri memungkinkan dan gak menyalahi aturan dari dokter atau rumah sakit sih.."

"Besok bilangin ke dokter ya Chan.."

Rengek putri

"Iya sayangku iya.. kalau bisa juga malam ini aku langsung bilang ke dokter.. kamu tenang aja"

"Ya udah, mami udah denger kan? Papah yang jamin tuh, sekarang.. mami pulang ke rumah sakit dulu sama papah.. istirahat, Arsya anterin ya?"

"Gak usah.. kamu pulang ke rumah aja istirahat juga. Mami tahu kamu capek banget sayang"

"Sekalian Arsya pulang kok mi.. Arsya anterin mami sama papah.. habis itu Arsya pulang ke rumah sama samchon juga.. oke mami?"

"Kamu gak capek? Kan arahnya berlawanan sya.."

"Arsya sih strong mi.. kan anak mami putri yang super strong juga"

"Anak papah juga, jangan lupa kalau papah yang tanam saham di mami kamu.. kalau gak sih, kamu gak mungkin brojol di dunia ini sya"

"Hahaha.. iya iya astaga papah aku.. lucu banget sih.. sebenarnya papah cemburu karena mami yang perhatian ke aku... Gak suka aku lebih perhatian ke mami sih pa?"

"Semuanya.."

"Ya udah, Arsya bakal perhatian ke papah lebih kok.. papah sih tetap papah terbaik nya Arsya sampai kapan pun kok.."

"Itu sih pasti.. gak perlu di ragukan lagi kalau yang satu itu"

"Kadang aku mikir ya puu, dari mana kelakuan Arsya yang setengah kurang ajar plus ceplas-ceplos nya itu menurun.. ternyata.. dari ayah plus ibunya.. pantes deh jadi anak kalian.. kelakuan sama sifatnya persis 11-12.."

"Ya namanya juga darah daging mas"

"Hmm.. iya deh iya.."

Chanyeol membopong tubuh putri untuk duduk di kursi rodanya kembali dan memasangkan selimut lagi di sana sementara Arsya sudah bersiap untuk mendorong kursi roda yang di duduki oleh ibunya menuju ke mobil yang sudah di siapkan. Mereka akan mengantarkan putri dan Chanyeol kembali ke rumah sakit

"Chan.."

"Ya sayang?"

"Kalau besok, oppa EXO diminta buat datang ke rumah sakit sama istrinya mau gak ya?"

"Hmm.. kamu mau ketemu mereka juga?"

Putri mengangguk

"Gak apa sih, nanti coba aku hubungin mereka dulu ya.. ada waktunya atau enggak"

"Iya.."

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

TOLONG KOMENTAR INI CUMA LEMBAR KOSONG ATAU ADA ISINYA

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top