164 (WAKE UP)

Hai

Lanjut ya

.

.

.

--dream on--

Putri berada di tempat yang sama, angin bertiup lembut dan begitu hangat menyamankan diri dan hatinya

"Mami..."

Putri berbalik dan tebakan nya benar.. channie dan si kembar ada di hadapan nya dengan wajah yang begitu cerah. Mereka tersenyum begitu manis pada putri dan langsung berlari memeluk ibunya.

"Anak-anak mami... Kalian baik baik aja kan?"

"Iya mami, kami baik baik aja kok"

"Mami sangat merindukan kalian. Mami menunggu waktu kapan mami bisa bertemu dan berkumpul Dnegan kalian lagi seperti ini..."

"Benarkah? Mami sudah ingin bersama dengan kami?"

Putri mengangguk cepat, dia mengusap kepala ketiga anaknya dan tersenyum kecil.

"Kami juga selalu menunggu mami disini mami.. kami menunggu mami dan papah untuk datang kesini"

"Oh iya, papah mana mami?"

Ucap si kembar sambil kepala mereka menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sosok sang ayah yang masih tak terlihat.

"Mami kesini sendiri nak, mami gak datang dengan papah.. papah belum kesini.. kenapa?"

"Kenapa mami datang kesini sendirian? Mami tidak boleh datang kesini jika mami sendirian mi.."

"Apa maksud kalian? Kenapa mami tidak boleh kesini sendiri?"

"Mami masih tidak mengerti? Kami sudah pernah bilang sebelumnya kalau kami menunggu mami dan papah.. disini.. di tempat ini.."

"Benar, itu artinya mami harus datang bersama dengan papah kesini. Mami gak mungkin kuat kalau harus berada di sini sendirian tanpa papah mi.. walaupun ada kami bertiga disini. Tapi, mami dan papah harus bersama. Mami gak akan pernah bahagia disini kalau papah tak ada di sisi mami.."

Putri masih saja tak mengerti dengan maksud ucapan anak-anak nya. Dia menatap satu per satu wajah putra dan putri nya dengan penuh tanda tanya...

"Mami harus kembali, mami gak bisa disini sekarang mi.. kalau mami ada disini tanpa papah.. itu artinya, belum waktunya mami ada disini..."

"Apa mami gak boleh hanya bersama kalian saja disini? Papah pasti akan lebih berat dan terbebani kalau mami kembali.."

"Papah tidak akan pernah seperti itu. Mami ikut kami sebentar.."

Putri mengikuti langkah kecil putranya dan mendengar suara yang sedikit samar di sana.

"Mami tutup mata mami, dan dengarkan baik baik... Juga lihat apa yang ada di sini.."

Putri pun menutup matanya perlahan dan menajamkan telinga nya untuk mendengar apa yang ada di sana sebenarnya. Hingga...

"Sayang... Selamat pagi"

Chanyeol.. itu suara Chanyeol, suaminya...

"Hari ini, aku udah siapkan baju kesukaan kamu untuk kamu pakai. Tunggu sebentar... Aku harus membersihkan tubuhku dulu. Supaya kamu jauh lebih segar.. tunggu sebentar ya sayang"

Dengan mata yang masih terpejam, sebuah sinar masuk dan memperlihatkan bagaimana Chanyeol menyiapkan air hangat untuk membasuh tubuh putri pagi itu. Sorot matanya terlihat agak kosong dan kelopak matanya juga sedikit bengkak karena terlalu banyak menangis. Dia banyak sekali menghela nafas nya.

Namun..

Begitu Chanyeol berbalik menghadap putri.. dia langsung tersenyum lembut pada istrinya yang masih terpejam. Membelai lembut wajah putri dan mencium kening, pipi, hidung juga bibir putri. Sebelum dia akhirnya mulai membasuh tubuh putri perlahan dan sangat lembut juga hati hati.

"Airnya gak terlalu panas kan sayang? Setelah ini, kamu pasti bisa jauh lebih segar.. hari ini...kamu harus kemoterapi lagi. Uhmm.. sekitar 6 jam mungkin, kamu gak usah khawatir karena aku selalu temenin kamu.. kalau kemoterapi nya udah selesai.. kamu bisa langsung istirahat lagi. Aku akan tetap ada disini sama kamu, jadi.. kamu gak usah takut"

"..."

"Hmmhh.. rambut kamu udah mulai rontok, kata dokter itu wajar karena kamu kan lagi terapi. Katanya, kalau kita kemoterapi dan rambutnya rontok. Artinya, obatnya itu bagus banget dan pasti bisa langsung membunuh semua sel kanker yang jahat yang udah berani masuk ke tubuh istri aku.. aku heran, kenapa mereka harus masuk ke tubuh kamu ya? Apa karena kamu cantik dan mereka pengen dekat dekat sama kamu? Hahahaha.. aneh ya.."

Bibir Chanyeol tertawa tapi air mata jelas mengalir deras di pipi nya.

"Aku tahu kamu lelah, aku tahu kamu capek sayang... Kamu boleh kok kalau kamu masih mau istirahat dalam kondisi kayak gini. Aku gak akan menghalangi keinginan kamu.. tapi, kalau aku boleh meminta dan memohon sama kamu.. bisakah kamu kembali padaku? Sebentar saja? Ada beberapa hal yang ingin aku lakukan bersama dengan mu.. berdua.. hanya kita berdua.. apa bisa? Apa aku masih punya kesempatan untuk itu?"

"..."

"Kalau aku masih punya kesempatan untuk bisa melihat kamu tersenyum lagi... Tolong, kembalilah sekarang.. walau hanya sebentar dan sesaat"

Air mata putri mengalir deras, dia terisak dan tak ingin membuka matanya lagi. Dia ingin melihat Chanyeol sekarang. Dia masih ingin melihat suaminya..

"Bagaimana caraku bertemu dengan nya? Bagaimana aku bisa kembali lagi? Aku ingin kembali lagi.."

--flashback off--

.

.

Tangan putri mulai bergerak perlahan. Dan membuat Chanyeol terhenyak hingga sangat terkejut saat menyadari bahwa putri sudah sadar sekarang...

"Sayang.. ya Tuhan.. sayang kamu bangun? Kamu udah sadar? Sayang.. syukur ya Tuhan, terima kasih.. sayang.."

Chanyeol menekan bel untuk memanggil perawat untuk memberitahukan bahwa istrinya sudah sadar dan di saat yang hampir bersamaan juga, Fariz datang dengan tergopoh-gopoh ke dalam ruang ICU

"Dimana putri?"

"Ada dikamar nomor 3, dia baru saja sadar dokter Fariz"

"Adikku sudah sadar?"

"Ya.. perawat baru saja kesana."

Fariz segera menuju ke ruang ICU khusus yang ada disana dan melihat putri sudah membuka matanya sedikit, Chanyeol sendiri sudah menangis di samping adiknya sambil terus mengecup punggung tangan putri dan mengucapkan terima kasih berkali kali dari bibir nya lirih.

"Adek.."

"Hyung! Hyung kok bisa disini? Hyung udah pulang?"

Fariz tersenyum ke arah Chanyeol dan menepuk pundak adik iparnya perlahan. Lalu setelah nya, dia langsung melihat ke arah putri yang sudah bangun dan mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Chanyeol..."

"Iya sayang, ini aku.. aku disini sayang. Aku disini.. di samping kamu sayang..."

"Jangan...pergi..."

Ucap putri lirih yang justruembuat hati Chanyeol bertambah sakit dan tangis nya semakin pecah. Dia memeluk erat tubuh istrinya yang begitu kurus dan sangat lemah.

"Enggak, aku gak akan pergi kemana mana.. aku disini, sama kamu.. aku di samping kamu.. temenin kamu.. aku disini sayang, aku disini.."

Hembusan nafas putri menghangat dan Chanyeol semakin mengeratkan pelukan nya, di sampingnya.. Fariz sudah tak bisa mengucapkan apapun lagi selain rasa syukur yang begitu besar karena adiknya masih bisa sadar dan kembali saat ini.

"Aku cinta kamu sayang.. aku cinta kamu.. makasih karena kamu udah mau kembali lagi sama aku.. makasih sayang.. makasih..."

Chanyeol mengecup kening putri begitu lama dengan air mata yang masih berlinang membasahi pipinya dan dia masih terus mengucapkan kata cinta juga rasa syukur karena putri sudah kembali lagi pada dirinya sekarang.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Tolong komentar biar aku tahu masuk atau enggak notifikasi nya

Makasih

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top