157

Hai

Lanjutkan

.

.

.

"Kamu gak apa apa kan sayang? Mana yang sakit?"

"Dada aku sakit sedikit. Tapi aku udah bilang sama suster tadi. Gak apa apa kok.."

Chanyeol mengerti dan mengecup kening putri dengan lembut

"Arsya mana?"

"Dia pulang kemarin malam. Aku minta dia pulang buat dia gak kecapekan"

Chanyeol terus menatap wajah putri dengan lekat

"Kamu mandi aja dulu, bersihin badan kamu dan bangunin jongdae oppa.. kasihan dia kalau tidur kayak gitu terus, badan nya bisa sakit"

"Iya... Kalau nanti kamu butuh sesuatu gimana?"

"Ada bel, aku bisa panggil perawat kok"

"Ya udah, bentar ya.. aku cuma sebentar aja kok. Beneran"

"Iya sayang..."

Putri sudah mulai sadar sepenuhnya dan bisa berkomunikasi dengan baik sekarang setelah beberapa jam yang lalu sadar dari pengaruh biusnya. Luka operasi nya mulai terasa sakit dan cukup nyeri di rasakan oleh putri. Namun, putri masih bisa menahan segala rasa sakit itu dan mulai bergerak mencari ponsel nya.

Dia mendial sebuah nomor yang sudah di hafal di luar kepalanya.

Arsya...

'tuutt tuutt'

"Halo.. iya pah?"

Arsya mengira bahwa ayahnya lah yang menghubungi dirinya pagi itu, hingga.. sebuah suara yang begitu dia rindukan akhirnya terdengar dan membuat bulir air matanya tumpah seketika

"Sayang.. ini mami"

Ucap putri lirih membuat Arsya hampir saja tak percaya dengan apa yang dia dengar

"Mami??"

"Iya nak"

"Ini benar mami?"

"Iya... Ini mami nak, ini mami sayang"

"Ya Tuhan,mami.. kok mami bisa telpon Arsya? Mami udah siuman? Sejak kapan? Papah dimana?"

"Mami udah bangun dari tadi. Papah masih mandi sayang, mami kangen banget sama kamu makanya mami usaha buat telepon kamu nak.."

"Ya udah, arsya kesana sekarang ya mi.. Arsya bakal ke rumah sakit sekarang buat ketemu mami. Mami tunggu Arsya ya.. mami jangan khawatir, tunggu Arsya ya mi.."

"Iya sayang.. mami tunggu kamu"

Bip

Setelah sambungan telepon diputus sepihak oleh Arsya, dengan cepat pemuda itu membangunkan Jongin dan Sehun juga Fariz yang masih tidur dengan cukup histeris.

"Samchoooonnn!!! Ayo bangun!!! Mami udah sadar samchoooonnn!!!"

Teriak Arsya dari lantai atas ke arah lantai bawah dalam satu tarikan nafas agar semua samchon nya itu segera bangun.

"Ehh!! Jong!! Woyy!! Kim Jongin!! Buruan bangun, Noona udah sadar!"

Sehun yang terlonjak dengan suara menggelegar milik Arsya pun langsung membangunkan Jongin yang hampir seperti orang mati saat sedang tidur seperti ini.

"Astaga!! Jong!! Aku tinggal juga nih kalau gak bangun bangun"

"Hmmhh apa sih hun, berisik!"

"Berisik berisik, Noona udah sadar.. buruan bangun kita ke rumah sakit Jong!!"

"Haahh??!! Serius? Beneran!!"

"Buruan!!!"

.

.

--skiipp--

"Hooammmhh..."

Jongdae menggeliat dan mulai bangun membuka matanya

"Pagi oppa.."

"Hmm pagi puu.."

Putri tersenyum dan sedikit teratas saat tahu bahwa jongdae belum menyadari kalau dirinya sudah sadar.

"Tidurnya nyenyak oppa?"

"Iy-.. ya Tuhan!! Putri!!! Kamu udah sadar? Sejak kapan? Astaga, aku benar benar gak tahu.."

Jongdae begitu antusias untuk mendekat pada putri dan secara refleks memeluk putri

"Udah lumayan dari tadi.."

"Chanyeol mana? Kok kamu gak bangunin aku sih? Chanyeol juga"

"Dia lagi mandi sekarang, aku gak tega bangunin oppa.. oppa kayaknya capek banget jadi aku gak mau Chanyeol bangunin oppa dulu"

"Astaga.. maaf ya puu, aku niatnya mau temenin kamu malah jadi ketiduran begini"

"Gak apa oppa.. aku malah yang harusnya terima kasih oppa mau disini temenin Chanyeol sama aku juga.. maaf ya oppa udah ngerepotin."

"Kamu sama Chanyeol sama aja, siapa yang merasa repot sih. Santai aja.."

"Hehe, makasih oppa"

"Oh ya, gimana? Masih sakit?"

"Sedikit, tapi gak apa apa"

"Syukur deh"

Cklek

Chanyeol baru saja keluar dari kamar mandi dalam keadaan yang segar bugar. Dia sudah bisa tersenyum lebar ke arah putri dan jongdae yang menatapnya sekarang.

"Pagi sayang ku.."

"Kamu nyapa aku pakai panggilan sayang Yeol?"

"Yeuu.. bukan kamu Dae, tapi buat istriku tercinta lah"

"Ya kirain, habis kamu bilang begitu sambil lihat ke arah sini. Sementara kan aku juga ada disini juga Yeol"

"Hehehe.. iya lupa kalau ada kamu Dae"

"Suami kamu luar biasa ya, begitu kamu sadar.. langsung lupa segalanya termasuk kalau ada aku disini sejak semalam.."

"Sensitif amat sih Dae, udah.. mandi dulu gih.. nanti istri sama anak kamu kesini kamu nya belum mandi, anak kamu juga yang ribut karena papah nya bau"

"Chanyeol.. udah mulai bisa senyum yaaa.. kemarin aja nangis nangis kayak orang gak waras, sekarang udah normal lagi dia."

Ucap jongdae sarkas tapi di selingi canda dan tawa. Dia rela jika harus jadi bahan guyonan Chanyeol yang nyeleneh asalkan sahabatnya itu tersenyum bahagia seperti sekarang. Melihat Chanyeol hancur seperti kemarin jauh lebih menyakitkan untuk jongdae dari apapun juga.

"Iya.. tapi, buat informasi aja ya Yeol.. mau aku mandi atau enggak sih buat istri dan anak aku, aku tetap yang paling tampan.. betul kan putri?"

"Betul oppa.. oppa emang yang paling tampan kok"

"Sayang.. kok malah muji jongdae sih, kan aku suami kamu.."

"Hahahaha.. yes!! 1-0 Yeol.."

Ucap jongdae sambil berjalan ke arah kamar mandi untuk segera mandi dan membersihkan dirinya.

.

.

--skiipp--

"Tadi.. aku telpon Arsya, mungkin sebentar lagi dia kesini"

"Telpon pakai apa?"

"Ponsel kamu, tuh..yang ada di meja"

"Sayang.. inget gak sih, kata dokter kamu gak boleh dekat dekat sama barang barang begitu dulu. Kok malah telpon Arsya, kan bisa tunggu aku dulu biar aku aja yang telepon dan suruh dia kesini"

"Aku keburu kangen banget sama dia Chan, aku pengen denger suaranya.."

Putri mulai sedikit merengek kecil dan mengerucutkan bibirnya sedikit hingga mau tak mau Chanyeol menjadi luluh di buat nya.

"Ya udah iya.. tapi besok lagi jangan ya.. kamu harus bilang aku duluan, jangan sembarangan pakai ponsel"

"Iya sayang... Iya.."

Cupp

Chanyeol mencium lembut bibir putri dan melepaskan nya lalu tersenyum kecil.

"Boleh minta cium lagi gak?"

Tanya Chanyeol polos pada putri yang membuat putri terkekeh mendengar ucapan suaminya itu.

"Kayaknya tadi kamu yang cium aku duluan kan sayang? Lagipula, kamu juga tadi cium aku tanpa ijin dulu dari aku. Kenapa sekarang harus ijin?"

"Hehehe.. siapa tahu kan.. "

"Boleh sayang.."

Putri tersenyum lembut dan membuat Chanyeol kembali mengecup bibir mungil istrinya setelah menengok ke arah kamar mandi dan memastikan jongdae belum keluar dari kamar mandi saat itu.

Chanyeol mulai memagut bibir putri dan melumat nya pelan, menyalurkan segala rasa cinta dan rindunya untuk putri. Bahkan ada sedikit air mata bahagia disana karena rasa haru yang menyelimuti batin Chanyeol sekarang

"Aku cinta kamu sayang.."

Ucap Chanyeol di sela ciuman nya..

Hingga...

Cklek

"Astaga!! Papah!!!"

"Ya Tuhan, adik akuuuu!!!"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top