145

Hai

Ayo lanjutkan

.

.

.

"Fyuuhhh... Ya Tuhan.. tolong berikan kesembuhan pada istriku, angkatlah penyakitnya dan berikan dia kekuatan ya Tuhan.."

Dia Chanyeol sambil meniup luka putri yang terasa panas dan perih. Jarinya perlahan mengusap usap area sekitar luka agar putri merasa lebih baik dan nyaman.

"Masih perih sayang?"

Putri mengangguk kecil

"Lebih panas Chan.."

"Fyuuhhh.. sstt.. panas banget ya sayang.. jauh jauh panasnya.."

"Chan.."

"Ya sayang.."

"Aku kedinginan"

Chanyeol baru saja menyadari kalau dia sudah membuka baju putri dari tadi sementara penyejuk udara terus menyala. Tentu saja putri sekarang kedinginan hingga Chanyeol akhirnya segera menutup baju putri dan menarik selimut dari ranjang untuk di titipkan di tubuh putri.

"Masih dingin sayang?"

"Enggak Chan.. aduhh.. perih Chan, jangan di pegang"

Ucap putri refleks saat Chanyeol tak sengaja menyentuh bagian dadanya yang masih perih.

"Iya maaf ya sayang, aku gak sengaja.."

"Chan.."

"Iya sayang, kenapa hmm"

"Maaf ya.. aku selalu nyusahin kamu sama ngerepotin kamu.. aku juga bikin kamu sedih terus.. aku tahu, kemarin kamu nangis kan?"

Degg

Chanyeol tersentak saat mendengar ucapan istrinya

"Kamu.. tahu?"

"Aku denger suara kamu nangis kemarin Chan.. itu pasti karena aku kan? Aku.. yang bikin kamu nangis kan?"

"Sayang.. aku minta maaf karena kamu harus dengar aku nangis kayak kemarin. Aku juga minta maaf karena aku sangat lemah di hadapan kamu.. harusnya aku bisa lebih kuat dari sekarang.. tapi.. lihat kamu sekarang kayak begini.. kamu kesakitan, dan luka yang ada di badan kamu.. hati aku bener bener jauh lebih sakit lagi sayang... Aku gak tega lihat kamu kayak gini puu dan aku mohon jangan berpikir kalau kamu merepotkan atau menyusahkan aku. Karena aku gak merasakan semacam itu.. aku baik baik aja sayang"

Jari kecil putri menyisir rambut Chanyeol lembut dan mengusap pipi Chanyeol yang masih meniupi bekas luka di dada putri akibat biopsi dan path scan tadi.

"Aku.. minta maaf ya Chan.. aku buat kamu jadi sedih dan sakit kayak gini, aku minta maaf banget"

"Berhenti minta maaf puu.. Ini bukan salah kamu sayang, ini sedikitpun bukan salah kamu.. lagipula, hati suami mana yang tega kalau melihat istrinya kesakitan semacam ini? Hati suami mana yang gak hancur kalau istrinya harus menanggung penderitaan sebesar ini? Kalau bisa, aku mau menanggung semua rasa sakit kamu. Biar aku yang merasakan sakit yang kamu rasa.. aku benci kenyataan kalau aku tahu kamu kesakitan dan menderita tapi, aku gak bisa melakukan apapun sekarang"

Chanyeol meraih tangan putri dan mengecup tangan putri dengan lembut.

"Aku akan jaga kamu sayang, kamu gak usah khawatir tentang apapun. Aku akan berusaha sekuat mungkin untuk mendampingi kamu terus sampai kamu sembuh. Akan aku lakukan apapun untuk kesembuhan kamu.. yang perlu kamu lakukan sekarang hanya percaya sama Tuhan, percaya sama aku, sama dokter dan ikuti semua perawatan dan pengobatan yang seharusnya kamu jalani. Makan yang banyak, istirahat yang cukup dan jangan banyak mikirin hal lain apalagi terlalu capek dan stress.. untuk urusan Arsya atau yang lainnya akan jadi tanggung jawab aku sepenuhnya. Bisa kan sayang?"

Putri mengangguk kecil dan Chanyeol mengecup kening putri lembut dan hangat.

"Aku boleh jalan jalan gak Chan? Aku belum ngantuk dan aku masih mau sama kamu"

"Mau jalan jalan kemana sayang?"

"Kemana aja"

"Ke taman belakang rumah sakit aja ya, tapi gak boleh terlalu lama karena nanti kamu bisa kedinginan atau kecapekan ya sayang.."

"Iya.."

Grepp

Srertt

Putri menahan lengan Chanyeol saat dia ingin mendorong kursi roda putri keluar dari kamar inapnya.

"Gendoongg.."

Rengek putri pada Chanyeol yang menatap dirinya sekarang. Chanyeol tersenyum kecil dan dia pun berlutut di hadapan putri. Mencubit hidung istrinya lalu mengecup kedua tangan putri..

"As you wish my love"

Ucap Chanyeol lalu mulai mengangkat tubuh putri dengan bridal style. Setelah sebelumnya memakaikan jaket besar miliknya ke tubuh putri agar menghangatkan tubuh mungil istrinya itu.

.

.

Setiap pandangan mata menatap ke arah Chanyeol yang menggendong putri di sepanjang lorong rumah sakit, putri menelusupkan wajahnya ke dada Chanyeol karena malu menjadi pusat perhatian semacam ini. Jari jari kecilnya meremas ujung kerah baju Chanyeol sambil berpegangan erat padanya.

Nyaman..

Hangat..

Rasanya semua rasa sakit putri hilang saat Chanyeol menyentuhnya semacam ini, saat aroma tubuh suaminya menguar dan memenuhi indera penciuman nya. Dan saat hangat tubuh Chanyeol menyebar di sekujur tubuhnya sekarang.

Sementara itu Chanyeol hanya terkekeh melihat wajah putri yang memerah

"Kamu malu sayang?"

"Banyak yang lihat kita sayang"

"Hahahaha.. biarkan saja sayang"

Chanyeol melangkah mantap dan sesekali menyapa dokter yang dikenalnya saat berpapasan di jalan menuju taman belakang rumah sakit sekarang.

.

.

"Duduk disini ya sayang"

Chanyeol perlahan menurunkan putri dan menempatkan posisi putri di tempat duduk dengan nyaman. Membenarkan jaket putri agar hangat tubuh istrinya tetap terjaga.

"Dingin?"

"Enggak"

"Huufftt.. kayaknya istri aku tambah berat ya sekarang"

Putri langsung mengernyit dan mencubit peeut Chanyeol

"Maksud kamu aku gendut gitu?"

"Auuww.. sakit sayang, tuh kan kamu tambah gendut. Cubitan kamu jauh lebih sakit sekarang"

Ucap Chanyeol sambil duduk di sebelah putri sekarang

"Ishhh.. kalau aku gendut, gak usah deket deket sama aku, sana jauh jauh"

"Hmm.. justru karena kamu gendut sekarang aku jadi lebih pengen buat deket deket sama kamu. Kan aku jadi hangat.. nyaman, enak.. "

Chanyeol merapatkan tubuhnya ke tubuh putri dan menggamit erat pinggang putri sementara istrinya itu sudah cemberut dan mempoutkan bibirnya sekarang.

Chanyeol masih terus menggoda putri dan menelusupkan wajahnya di ceruk leher putri

"Iihh.. Chanyeol, kan geli.. udah ah, sana jangan deket deket"

"Yakin nih? Mau ngambek? Nanti nangis lho kalau aku jauh dari kamu, nanti kangen sama aku.. susah lho cari suami yang ganteng nya kayak aku..."

Ucap Chanyeol dengan senyuman yang terus mengembang di bibirnya.

"Iihh.. chaaann.."

"Hehehe.. ululu.. istri aku lagi ngambek beneran nih? Bibirnya biasa aja donk sayang, mau banget aku cium sekarang? Aku cium nih ya.."

"Chan,malu ih banyak orang"

"Biarin, kamu istri aku juga. Mau aku cium atau mau di apain juga sah aja kok sayang"

Putri merona lagi untuk ke sekian kalinya.

"Chaann.. maluu"

Chanyeol sekarang lagi lagi merapatkan tubuhnya dan memeluknya erat dari samping.

"Hmmhh.. istri aku.. gemesin banget.. gemes banget"

Putri baru saja akan protes dan menoleh ke arah Chanyeol saat tiba tiba saja..

Cupp

Bibir Chanyeol dengan cepat menyentuh bibir kecilnya. Memberikan lumatan kecil dan memagut bibir putri erat dan ketat. Mata putri membulat tapi dia kemudian memejamkan matanya dan membiarkan Chanyeol kembali mencium lembut bibir nya.

Perlahan, Chanyeol melepaskan ciuman nya dan menatap putri dengan tatapan yang sendu dan sayu.

"Udah lebih hangat kan? Kamu gak kedinginan lagi kan?"

Putri menggeleng kecil

"Iya.. hangat sayang"

Chanyeol mengulum senyumnya dan memeluk lagi putri dengan erat.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top