143

Hai

Maaf kalau gak berasa baper ya

.

.

.

"Jadi.. pengobatan dan perawatan apa saja yang harus istri saya lakukan dokter?"

Chanyeol sekarang sudah duduk di hadapan dokter, tepatnya berada di ruangan dokter sekarang.

"Untuk pertama, kita harus observasi dulu.. ukuran kankernya, dan juga keganasan nya.. jadi, sebelum masuk ke ruang Operasi, putri akan menjalani biopsi dan tumor marker untuk tahu ukuran tumor yang ada didalam payudara putri, setelah itu kita akan mulai melakukan operasi, saat operasi nanti.. kami akan mengeluarkan tumor yang ada di dalam payudara nya, selagi dia masih dalam kondisi di bius dan berada dalam ruang operasi kami akan membawa tumor nya ke laboratorium untuk memeriksa apakah tumornya ganas atau tidak, jika tidak ganas.. maka akan segera kami tutup dan jahit luka operasi nya, tapi jika ternyata tumor itu ganas, maka kami akan segera melakukan operasi lanjutan untuk mengambil beberapa jaringan di sekitar area tumbuhnya tumor untuk menghentikan penyebaran kanker di dalam tubuhnya."

"Resiko setelah operasi apa dokter?"

"Resiko nya tentu saja, setelah bagian tubuh dimana jaringan nya kita angkat nanti, tidak akan bisa merasakan rangsangan apapun baik itu sentuhan, ataupun suhu.. dia akan mati rasa nantinya."

Chanyeol memejamkan matanya membayangkan bagaimana putri mengalami semua itu

"Setelah operasi berlangsung, dia juga harus segera menjalani kemoterapi dan radiasi untuk mematikan sel sel kanker yang kemungkinan telah menyebar di seluruh tubuhnya melalui aliran darah.. untuk kemoterapi, selain mematikan sel kanker.. juga bisa mematikan sel sel lainnya.. jadi, kemungkinan besar akan terjadi banyak perubahan di tubuhnya, seperti kuku nya menghitam, kulit mati, dan rambutnya akan rontok bahkan gundul selama terapi berlangsung."

"Lalu radiasi nya?"

"Radiasi sendiri berarti nantinya, akan dia akan ditembakkan sinar khusus di lokasi dimana sel kanker tumbuh dan karena ini adalah sinar yang keras dan termasuk nuklir.. jadi kemungkinan akan terjadi luka gosong, seperti layaknya orang yang terkena luka bakar, kulitnya bisa mengelupas dan terasa panas."

Chanyeol mengatupkan bibir dan giginya, dia mengepalkan tangannya dan menahan air matanya dengan menggigit bibir nya.

"Aku tahu ini akan berat untuk kamu, terutama untuk putri.. dukungan keluarga adalah hal yang paling penting sekarang. Kehadiran kalian terutama kamu sebagai suaminya adalah sebuah dukungan terbesar untuk kesembuhan putri, jangan buat dia stres atau berpikir terlalu berat karena itu juga akan berpengaruh besar pada kesehatan nya."

"Terima kasih dokter"

.

.

Chanyeol melangkahkan kakinya kembali menuju ruang inap putri. Ucapan dokter tadi masih terngiang di kepalanya, dia tak tahan dengan semua ini.. bukan karena dia tak mau mendampingi putri atau lelah berada di sisi istrinya. Tapi, dia tak tahu apa dia sanggup melihat putri menderita dan menahan segala rasa sakit yang akan dia alami nanti. Chanyeol benci mengetahui kenyataan bahwa putri akan merasakan sakit tapi dirinya tak bisa melakukan apapun sekarang. Lebih baik dia yang merasakan segala rasa sakit yang putri rasakan di bandingkan jika dia harus melihat putri kesakitan sekarang.

.

.

--skiipp--

Cklek

"Chaannn..hiks.."

Chanyeol langsung terlonjak kaget saat melihat putri menangis terisak sambil meringkuk di ranjang. Dengan segera, chanyeol menghampiri putri dan menenangkan istrinya. Memeluk erat putri dan mengusap punggung nya.

"Sayang.. kenapa? Mana yang sakit?"

"Chaannn.. kamu kemana? Kenapa aku bangun tadi, kamu gak ada disini?"

Ucap putri sambil terisak

"Ya Tuhan sayang, aku gak kemana mana kok.. tadi aku ketemu sama dokter buat urusin perawatan nya kamu nanti"

"Jangan pergi..."

"Enggak sayang, ssstt.. cup sayang, udah ya.. aku gak kemana mana lagi kok sayang.. beneran, aku disini terus kok"

Putri mengeratkan genggaman tangannya pada Chanyeol dan masih sedikit terisak.

"Ssttt.. udah ya sayang.. jangan takut lagi.."

.

.

--skiipp--

Member EXO sedikitpun tak ada yang tahu kondisi putri saat ini, karena bak Chanyeol maupun Arsya dan Fariz menutup semua ini dari siapapun. Bukan kesengajaan memang, karena Chanyeol terlalu fokus pada persiapan perawatan putri nantinya membuat Chanyeol tak berpikir untuk memberi tahukan tentang hal ini. Hingga, saat Baekhyun akan melangsungkan pertunangan nya dengan Dian..

Saat Baekhyun akan mengirimkan undangan nya langsung ke rumah Chanyeol.. Baekhyun sangat terkejut mendengar kabar terakhir putri dari kang ahjumma hingga Baekhyun dengan cepat menyebarkan ke semua member EXO hari itu juga.

.

.

Sementara itu, Chanyeol yang baru saja mandi melihat ke arah putri yang ternyata kembali terlelap. Seperti nya obat dari dokter mengatakan putri untuk terus beristirahat total sekarang.

Diam diam, chanyeol menangis.. dia segera masuk kembali ke kamar mandi dan menangis dengan kencang sambil menyalakan shower untuk menyembunyikan suara tangisnya.

"Putri..."

Lutut Chanyeol sudah lemas dan dia menunduk lesu sambil memegang dadanya yang terasa nyeri. Cah Yeol duduk dan memeluk lututnya.

"Aku takut puu.. aku takuutt..."

Lirih Chanyeol dalam tangisnya... Jujur, Chanyeol begitu ketakutan sekarang. Dia takut dia akan kehilangan putri.. dia takut jika terjadi sesuatu pada istrinya.. dia takut melihat putri kesakitan dan menderita... Dia benci mengingat itu semua..

"Gimana hidup aku kalau kamu pergi.. gimana hidup aku kalau kamu kesakitan begini puu.. aku takut..."

Chanyeol tahu jika ini bukan waktunya untuk merintih seperti ini. Dia masih memiliki Arsya yang juga membutuhkan dirinya sekarang, tapi.. Chanyeol sendiri tak bisa memungkiri bahwa dia membutuhkan putri dan merasa begitu ketakutan dan khawatir sekarang.

"Ya Tuahn... Kenapa sesakit ini.."

Chanyeol tak mampu mengeluarkan suaranya.. dia hanya bisa terisak dan tubuhnya bergetar hebat.

.

.

.

--skiipp--

"Kamu mau mandi gak sayang?"

"Iya.."

Chanyeol menyiapkan air mandi dan menggendong putri ke kamar mandi. Dia membuka satu per satu baju yang membalut tubuh istrinya dan mulai membasuh tubuh putri perlahan

"Kamu habis nangis ya"

Tanya putri saat dia melihat mata Chanyeol yang sembab dan wajahnya yang cukup pucat.

"Enggak.. aku gak apa apa"

"Maafin aku ya.."

Chanyeol memejamkan matanya, hatinya nyeri setiap kali putri mengucapkan kata maaf padanya. Rasa bersalah semakin menyebar kuat ke seluruh hatinya saat dia mendengar kata itueluncur dari bibir mungil istrinya.

"Aku gak apa apa, jangan minta maaf lagi sayang.. aku baik baik aja.. "

Chanyeol mulai membasuh setiap bagian tubuh putri dan tiba tiba ucapan dokter tadi kembali terngiang di telinga dan kepalanya. Saat Chanyeol mulai membasuh bagian dada istrinya. Dia mengingat..

Payudaranya akan dilakukan tindakan biopsi dan tumor marker

Kanker yang terdapat di dalam payudara nya

Mematikan sel sel kanker disana

Area di sekitar payudara nya akan mati rasa karena jaringan syaraf nya akan di angkat.

Akan terjadi luka seperti luka bakar dan bisa mengelupas akibat radiasi

Kuku nya akan berubah hitam, akibat kemoterapi nantinya.

Tangan Chanyeol terhenti dan dia menunduk, menangis membayangkan apa.yang akan terjadi pada tubuh istrinya nanti.

"Maafin aku puu.. maafin aku.."

Tangan putri terulur dan mengusap wajah Chanyeol sekarang, dia ikut menangis dan memeluk suaminya yang sudah terisak.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top