137
Hai
Udah bisa baper belum?
.
.
.
Chanyeol kembali membopong putri menaiki tangga satu per satu membawa tubuh istrinya dengan hati hati untuk masuk ke kamar mereka berdua.
"Chan.."
"Aku gak akan mandi kok, aku tahu.. kamu lagi pengen peluk aku sama cium keringet aku kan?"
Putri mengangguk kecil lagi
"Jadi.. sekarang kamu mau tidur sambil aku peluk.. atau kamu mau ngapain dulu?"
"Dengerin lagu sama baca buku tapi baca nya sambil tiduran dan di peluk"
"Oke.. aku ambil bukunya dulu"
"Aku baru beli buku tadi. Tuh ada di meja"
Chanyeol mengambil buku novel yang ada di atas meja dan membaca sinopsis nya sebentar.
"Kayaknya buku ini banyak unsur sedihnya ya?"
"Masa?"
Chanyeol mengangguk kecil dan melirik putri
"Kamu belum baca emang nya?"
"Sekilas aja"
Chanyeol pun mengerti dan mulai membuka halaman pertama buku novel itu setelah dia membaringkan tubuhnya ke samping putri, membuat lengan nya menjadi bantalan yang nyaman untuk kepala putri. Dan memeluk erat tubuh kecil putri.
"Hmmhh.. mau aku bacain atau..?"
"Baca aja biasa.. itu novel bergambar, tulisan nya sedikit aja kok"
"Oke.. dengerin baik baik ya.."
Sejujurnya,putri sudah membaca isi novel itu. Dia sengaja membeli novel itu karena isi novel itu hampir mirip dengan dirinya sekarang. Dia ingin tahu bagaimana reaksi Chanyeol saat membaca apa yang ada di dalam novel itu.
Sampai..
"Sayang.."
"Hmm.."
"Kamu nangis?"
Benar...
Putri menangis dengan sedikit terisak waktu cerita sudah menginjak saat sang istri terkena penyakit parah yang mengharuskan dirinya menjalani banyak pengobatan dan membuat tubuhnya menjadi tak seperti sebelumnya. Tubuh sang istri jadi jauh lebih hancur dan keriput. Banyak bekas luka karena pengobatan yang dijalani oleh nya. Dan suami nya.. pergi..
Suami dari wanita dalam novel itu pergi meninggalkan sang istri yang sudah tak berdaya di rumah sakit, dia dijauhi oleh keluarganya dan berjuang sendirian sampai kematian menjemput wanita itu.
Bayangan itu kembali mengisi kepala putri dan membuat air matanya mengalir deras sekarang
.
.
"Sayang.. kamu nangis?"
"Enggak.."
"Cowok di novel ini bodoh banget ya"
"Kenapa?"
"Ya gila aja, udah tahu istrinya sakit parah bukan nya dukung dan mendoakan atau jagain istrinya kasih semangat gitu ke istrinya. Eh, malah pergi tinggalin istrinya dan biarin istrinya sendirian sampai dia meninggal. Kan gak punya otak sama perasaan sayang"
"Kalau.. kamu? Bakal lakuin gimana?"
"Maksudnya?"
"Kalau.. aku di posisi perempuan yang ada di novel itu tadi, kamu bakal lakuin kayak gimana?"
"Oh.. ya kalau aku, aku bakal jagain kamu dan rawat kamu sampai kamu sembuh, aku gak akan tinggalin kamu dan gak akan pernah bikin kamu nangis. Aku bakal bikin kamu seneng terus dan senyum, biar kamu gak sedih lagi walaupun kamu lagi sakit."
"Kalau aku sampai meninggal karena penyakit aku.. gimana?"
Chanyeol mengernyitkan keningnya.
"Kamu kenapa nanya begini?"
"Cuma tanya aja Chan.. aku penasaran aja, kan di novel itu. Si perempuan sendirian sampai dia meninggal. Apa kamu juga bakal kayak gitu?"
"Ya enggak lah sayang, aku gak akan lakuin hal begitu. Apalagi kalau kamu yang sakit, aku bakal berjuang biar kamu sembuh.. tapi, kalaupun akhirnya kamu harus meninggal kayak perempuan yang ada di novel ini.. aku pastikan aku bakal jagain kamu terus sampai kamu meninggal, aku bakal urus pemakaman kamu dengan baik. Karena itu kewajiban aku sebagai suami kamu"
Putri tersenyum getir, dia membayangkan jika itu benar akan terjadi
"Tapi.. aku rasa aku gak bisa siapin semua itu sendiri.."
"Kenapa Chan?"
"Karena aku pasti lagi nangis di samping kamu dan aku gak akan bisa jauh jauh dari kamu meskipun kamu udah gak ada nantinya, aku bakal di samping jenazah kamu sampai kamu dimakamkan."
Dada putri terasa begitu sesak dan sakit mendengar ucapan Chanyeol
"Kenapa harus terus di samping aku"
"Karena... Aku gak bisa jauh dari kamu, aku pasti udah hancur banget kalau sampai kamu pergi.."
Putri sudah tak bisa lagi menahan air matanya, pertahanan nya runtuh dan dia menangis dengan keras sampai terisak. Membuat Chanyeol cukup terkejut dan segera merengkuh kembali tubuh istrinya.
"Sayang.. kamu kenapa? Kamu gak apa apa kan?"
"Aku gak apa apa Chan.. aku baik baik aja"
Tapi bukan Chanyeol namanya jika dia langsung percaya pada ucapan putri sementara reaksi istrinya mengatakan sebaliknya. Dia tak baik baik saja sekarang. Tapi, memaksa putri untuk bicara yang sejujurnya di waktu seperti ini bukanlah waktu yang tepat. Itu akan membuat putri semakin terpuruk dan semakin sedih.
Chanyeol mencoba menyimpan rasa penasaran nya sampai dia punya kesempatan dan waktu yang tepat untuk bertanya langsung pada putri tentang apa yang terjadi pada istri kesayangan nya itu. Atau paling tidak, dia bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi pada putri hingga putri terlihat begitu terpukul sekarang.
.
.
--skiipp--
"Kamu udah lebih tenang sekarang?"
Tanya Chanyeol sambil.mengusap kepala putri yang baru saja berhenti menangis. Dia memberikan minuman dingin untuk di minum oleh putri.
"Iya.."
"Syukur lah.."
"Chan..aku-"
"Ssttt.. aku gak akan tanya apapun dulu untuk saat ini. Aku memang tahu persis kalau kamu lagi punya sesuatu yang kamu tutupi dari aku. Tapi aku tahu, kamu punya alasan kenapa kamu gak langsung bilang sama aku sekarang.. aku gak akan paksa kamu buat bicara sekarang sayang.. aku mau kamu lebih tenang dan benar benar siap buat kasih tahu aku semuanya.."
"Maafin aku.. aku gak maksud bohongin kamu atau menutupi apapun dari kamu Chan"
"Gak usah minta maaf sayang... Gak apa apa, aku ngerti kok.."
Senyuman Chanyeol benar benar membuat hati putri bertambah sakit dan sesak. Air matanya kembali mengalir.
"Hey.. ssttt.. ssttt.. udah ya sayang.. kenapa kamu nangis lagi? Jangan nangis lagi sayang... Aku gak suka lihat air mata kamu. Jangan keluarin air mata kamu kayak gini, aku sakit lihat kamu nangis sayang. Udah ya.."
"Maaf..."
"Gak ada yang perlu di maafin sayang.. udah ya.. coba sini aku lihat"
Chanyeol menatap lekat wajah putri dan kemudian mengecup.kedua mata putri yang mulai bengkak berkali kali.
Cupp
Cupp
Cupp
"Udah.. aku obatin mata kamu"
"Maksudnya?"
"Aku gak mau mata kamu bengkak atau nangis lagi, jadi... Aku cium aja, biar mata kamu gak keluarin air mata lagi."
Diam diam putri tersenyum tipis mendengarnya, hatinya menghangat
"Nah kan.. istri aku udah bisa senyum lagi sekarang.. uhh, kan gitu lebih cantik..."
"Kamu godain aku terus"
"Gak apa kan? Yang penting kamu bisa senyum lagi. Aku gak akan biarin air mata kamu keluar lagi, untuk alasan apapun. Janji"
"Makasih ya.. aku cinta banget sama kamu Chan.."
"Aku jauh lebih mencintai kamu sayang.."
Cupp
Chanyeol mengecup kening putri begitu lembut.
"Sekarang kita tidur ya.. udah malem banget aku gak mau kamu capek"
Putri mengangguk kecil dan mereka mulai tidur dengan sambil memeluk erat satu sama lain. Menyalurkan kehangatan dan segala cinta dalam diri mereka berdua.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Gak baper kan?? Bener kan??
Alhamdulillah kalau gak baper ya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top