13
Haiii
Aku kembaliii
.
.
.
Chanyeol rasanya ingin berteriak begitu mengtahui jika putri menyetir sendiri untuk bisa sampai ke rumah sakit, dia mendengar dari dokter kandungan yang menangani putri saat meneleponnya pagi ini
Bagaimana bisa istrinya melakukan hal yang membahayakan semacam ini dalam kondisi yang gawat seperti itu
Begitu sampai di rumah dengan kondisi capek, kesal dan cukup emosi dia menemui putri yang masih memasak di dapur
.
.
.
"Sayang udah pulang? Aku-"
"Ikut aku, kita perlu bicara"
Chanyeol membawa putri ke kamar dan membanting pintu kamarnya dengan kencang hingga membuat putri terhenyak
"K-kamu kenapa?"
"Harusnya aku yang tanya kenapa?"
"Maksudnya?"
"Kamu nyetir sendiri karena ke rumah sakit kemarin? Bener kan?"
Putri diam dan menunduk
"Maaf, aku..."
"Maaf? Kamu tau gak bahayanya? Kamu tahu persis kandungan kamu lemah putri! Dan kondisi kayak gitu kamu malah membahayakan kondisi kamu dengan bawa mobil sendiri ke rumah sakit???!!!"
"Buat apa ada obat macem2 kalo kamu malah kayak gini? Kalo ada apa2 sama kamu gimana? Kalo bayi kita kenapa2 gimana? Kau mau kehilangan anak kita lagi buat yang kedua kalinya karena kecerobohan kamu???!!!"
"Buat apa aku khawatir sama kamu setengah mati kalo mau begini puu???"
Wajah Chanyeol memerah, ini pertama kalinya dia begitu emosi pada istrinya
Putri diam, air matanya mengalir deras dengan terisak dia menatap Chanyeol
"Gak ada ibu yang mau bunuh anaknya atau ngelukain anaknya Chan..."
"Sehina apapun aku, aku bakal pertaruhkan nyawa aku buat anakku sampai titik darah penghabisan ku..."
"Aku... Ngelakuin itu punya alasan, aku tahu kamu sibuk dan aku ga mau kamu kepikiran... Aku paham banget sifat kamu kalo udah khawatir kaya orang kesetanan... Aku khawatir sama kamu... Aku udah telpon mami, mami bilang gak apa2 makanya aku berani ambil tindakan itu"
"Kamu mau aku naik taksi? Lebih lama Chan... Lebih baik aku naik mobil sendiri, toh pulangnya aku akhirnya naik taksi kok"
"Kamu ga tahu kondisinya disini kayak apa, makanya kamu bisa bilang gitu. Kamu gak ngerasain apa yang aku rasain... "
"Asal kamu tahu, sampai mati aku bakal tetep sakit dan hancur karena kepergian anak kita"
"Kalau memang kamu merasa aku istri yang eroboh dan percuma buat jagain aku, gak usah jagain aku lagi. Biar aku jagain diri aku sendiri... Aku masih sanggup, seharusnya kamu juga milih anak kita dulu dibanding istri ceroboh kayak aku"
Putri mengucapkan itu dengan berderai air mata, chanyeol yang masih terlihat emosi hanya diam dan memilih keluar kamarnya
"Terserah kamu"
BLAMMM!!
.
.
.
--skiipp--
Putri masih menangis dari beberapa jam yang lalu, dia sama sekali tak keluar kamar sedikitpun. Dia tak tahu bagaimana dan dimana chanyeol sekarang. Dia kecewa dan marah baik pada chanyeol ataupun dirinya sendiri
'tok tok tok'
"Nyonya muda, tolong buka pintunya.. Anda belum makan malam"
Cklek
"Tuan dimana?"
"Tuan tadi di ruang tamu, tapi sekarang saya tidak tahu tuan ada dimana nyonya"
Putri turun dan melihat Chanyeol ternyata ada di ruang keluarga sedang melihat ponselnya
Putri tak menyapa apapun pada chanyeol dan segera minum susu hamil dan makan malam tanpa mengajak chanyeol sedikitpun
"Ahjumma, ambilkan sweater dan sandal ku"
"Anda mau kemana nyonya? Sudah hampir malam"
"Mencari udara segar"
Putri keluar rumah lewat pintu belakang tanpa berpamitan pada chanyeol, dia.meninggalkan ponselnya dan hanya membawa dompet nya
.
.
.
Kakinya melangkah ke halte bus, dia menuju ke sebuah rumah... Rumah milik Fariz. Dia masuk ke rumah dan di sambut oleh pelayan
"Nona... "
"Rahasiakan keberadaan ku disini, dari siapa pun."
"Baik nona..."
Putri benci chanyeol sangat membencinya sekarang
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top