114
hai
ayo lanjutkan lagi ya
.
.
.
"kamu yakin bisa? kamu kuat?"
chanyeol terlihat ragu ragu dengan ini semua. tapi, putri terlihat begitu yakin dan tenang.
"aku gak lumpuh chanyeol. aku cuma mau jalan kaki aja buat masuk kamar lagi"
"tapi badan kamu masih lemes sayang. nih liat"
chanyeol menggerakkan tangan kamu dengan gerakan yang sedikit lucu juga konyol sambil menampilkan ekspresi cemas dan juga khawatir pada putri. bukannya mengerti, putri justru tertawa melihat ekspresi dan tingkah chanyeol saat ini.
"kamu tuh, suami lagi cemas kok malah ketawa sih?"
"habis muka kamu lucu, gemesin banget"
putri mencubit kedua pipi chanyeol yang sedikit menggembung
"aku beneran khawatir lho sayang"
"aku juga beneran gemes sama kamu sayang"
"ya Tuhan, aku serius deh"
"sayang ku... chanyeol..."
putri menangkup wajah chanyeol dengan kedua tangan kecil nya dan membuat chanyeol melihat langsung ke arah matanya.
"aku kuat dan bisa juga mampu buat jalan sendiri, kaki aku tuh kuat.. aku bahkan bisa bolak balik ke kamar mandi sendiri kok"
"itu kan ke kamar mandi, jaraknya cuma berapa meter. ini kan jauh"
"gak sejauh jarak antara rumah sakit sampai rumah kita kan?"
"kamu ih, suka nya begitu deh"
"aku serius, aku gak apa apa.. lagipula kalau aku jatuh atau apa. kan ada kamu? apa gunanya coba kamu di samping aku kalau gitu?"
chanyeol meraih tangan putri yang menangkup wajahnya dan mengecup buku buku tangan wanita itu sambil menghembuskan nafas keras.
"oke! tapi, kamu harus pegangan tangan aku yang kenceng, jangan jauh jauh dan jangan cepet cepet jalan nya. terus, kamu juga kalau capek atau pengen istirahat dulu harus bilang. kita bisa berhenti sebentar buat istirahat, kalau kamu tiba - tiba pusing atau-"
"ssttt"
putri menaruh jari telunjuk nya di bibir chanyeol
"ya Tuhan sayang ku.. aku cuma mau jalan dari taman belakang rumah sakit sampai ke kamar ku yang jaraknya cuma beberapa meter aja, bukan mau ke mesir atau kutub utara. wejangan nya kok banyak banget kayak orang nikahan aja"
"mck, iya.. iya.. udah, pegangan sekarang"
chanyeol mengulurkan tangannya untuk membantu putri berdiri dari kursi rodanya. pertama kali dia menginjakkan kakinya di tanah bukan ubin porselen rumah sakit setelah sekian lama. dan juga, merasakan hembusan angin pagi yang cukup dingin dan hangat menjadi satu. bukannya udara Air Conditioner yang terasa dingin menusuk tulang.
tubuh putri terhuyung sedikit saat dia sedikit berdiri, dengan sigap chanyeol menahan tubuh putri dengan memegang bagian punggung istrinya dan memegang erat tangan putri agar tak terjatuh.
"aku gak apa apa"
ucap putri sebelum chanyeol sempat mengucapkan apapun.
"tunggu sebentar"
chanyeol kembali meminta putri untuk duduk di kursi taman itu, dia melepaskan jaket yang di pakai oleh nya dan memakaikan nya pada putri memasang resleting nya dan memastikan bahwa jaketnya terpasang dengan sempurna. lalu dia mulai melepaskan sepatu yang di pakai oleh chanyeol, melepaakan sandal rumah sakit yang di pakai putri.
chanyeol mulai berlutut, dia meraih kaki putri dan membersihkan telapak kaki putri, memakaikan kaos kaki nya pada putri dan juga memakaikan sepatu yang sebelumnya di pakai oleh dirinya di kaki putri. sangat besar memang tapi itu lebih baik dan lebih hangat. chanyeol bahkan mengambil sapu tangan miliknya dan merobek nya menjadi dua. dia menggunakan itu untuk mengganjal bagian dalam sepatu nya yang di pakai putri sekarang.
"nah, udah.. hangat kan kaki kamu?"
"terus, kaki kamu gimana?"
"aku bisa pakai sandal kok"
"tapi chan.. sandal nya kecil banget buat kamu"
"hmm.. ya udah, gak usah pakai alas kaki aja. gampang kan?"
lalu akhirnya, dengan pasrah hati chanyeol kembali menaruh tangan putri ke lengannya dan menggamit nya. memastikan jika putri benar benar memegang erat tangannya dan mulai membiarkan putri melangkahkan kakinya perlahan. putri menatap ke arah kaki chanyeol yang benar benar polos tanpa alas kaki apapun.
"chan..."
"iya sayang"
"kamu gak kedinginan?"
chanyeol melirik putri dan mengedipkan matanya.
"jangan khawatir ya sayang.. oke?"
chanyeol tersenyum dan terus memegang erat putri sambil membimbing istrinya untuk berjalan perlahan menuju kamar inap nya. kalau boleh jujur, di hari yang sudah masuk ke musim dingin ini chanyeol merasa sangat kedinginan. apalagi telapak kaki nya yang tak terbungkus apapun dan tubuhnya yang hanya memakai kaos membuat angin dengan mudah meniupkan hawa dingin padanya. tapi, lebih baik begitu pikir chanyeol. lebih baik jika dirinya lah yang ahrus merasakan nikmatnya kedinginan di bandingkan putri.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
part depan akan aku buat special chanpter buat birthday nya chanyeol oppa...
siap siap baper yaaa
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top