106

hai

ayo lanjutkan

.

.

.

--dream on--

'mamah bisa pulang sekarang'

putri mendekap dua anak yang merupakan anak kembarnya dan mencium lembut pipi dan kening keduanya.

"mamah pasti kembali sama kalian, mamah mencintai kalian"

putri bangkit dan berjalan lurus seuai yang di tunjuk oleh anak lelaki itu. hingga samar sama dia mendengar sebuah suara di telinganya.

"kembali sayang, aku tahu kamu belum pergi"

--dream off--

.

.

dalam hati chanyeol berdoa pada Tuhan agar memberikan dirinya mukjizat. dia tak bisa kehilangan istrinya, tak mampu dan tak akan bisa. paling tidak, bukan seperti ini caranya. dia berjanji akan memperlakukan putri jauh lebih baik dai sebelumnya asalkan istrinya itu bisa kembali hidup dan berada di sampingnya sekarang.

DUEEERRR

petir menyambar dan langit berubah mendung secara tiba tiba. chanyeol tak mempedulikan itu semua dan hanya terus mendekap erat tubuh istrinya sambil membisikkan kata cinta untuk putri dalam isak tangis nya.

"aku janji.. aku akan jadi suami yang jauh lebih baik untuk kamu dan jadi ayah yang baik untuk anak kita. aku janji akan memperbaiki sikapku dan semuanya untukmu. aku mohon, aku mohon dengan sangat... kembali sayang.. kembali padaku. aku tahu kamu belum pergi jauh, kamu masih bisa kembali padaku.. aku mohon"

di balik isak tangis nya, chanyeol tak menyadari jika jari kaki putri sedikit bergerak. dia benar benar kembali, wanita itu kembali lagi bersamaan dengan datangnya hujan yang lebat di sana. tubuhnya mulai menghangat dan putri mulai merasakan bahwa ada seseorang yang menangis di lengkung lehernya, membuat jejak air mata disana.

"hmhhh"

seketika itu juga, chanyeol merasakan kalau dada putri bergerak naik turun seperti orang yang sedang benafas. dia melepaskan pelukan nya dan mulai melihat wajah putri yang masih terpejam dan sama sekali belum sadar. tapi, firasat chanyeol tepat. dia melihat ada pergerakan di dada putri, persis seperti orang bernafas.

chanyeol mengucek matanya berkali kali dan menggelengkan kepalanya, dia berharap dia sedang tak berhalusinasi sekarang

"sa-sayang..."

chanyeol langsung membopong tubuh putri dan membawa nya masuk ke dalam mobil, dia melajukan mobilnya kembali menuju ke rumah sakit seperti orang kesetanan.

"bertahan... aku mohon, bertahan sayang." 

"..."

"chanyeol bodoh! bodoh!"

rutuk chanyeol sambil terus melajukan mobilnya, sesekali dia melirik ke arah putri untuk memastikan bahwa putri benar benar masih bernafas.

.

.

.

--Skiipp--

BRAKK!!!

"tolong, tolong selamatkan istriku"

chanyeol membawa putri ke ruang gawat darurat, membuat dokter yoon yang ada di sana langsung mendekat dan menatap chanyeol dengan pandangan yang sulit di artikan. dua jam lalu dia di kabari kalau putri sudah meninggal dunia. tapi ini? dia melihat chanyeol justru memohon untuk menyelamatkan putri sekarang?

"yeol, tapi istrimu sudah"

BUGHH

chanyeol benar benar kalap, dia sangat frustasi saat tak ada orang yang percaya padanya bahwa putri memang masih hidup. yoon cukup terkejut tapi dia tak membalas perlakuan chanyeol. dia mendekat dan..

"chanyeol"

"DIA MASIH HIDUP!"

"chanyeol sadar!"

"HYUNG YANG SEHARUSNYA SADAR!!! HYUNG GAK LIHAT? DIA BERNAFAS, ISTRIKU BERNAFAS HYUNG!!! LIHAT!!!!"

bentak chanyeol, teriakan nya membuat kegaduhan di ruang gawat darurat saat itu. membuat beberapa perawat menutup tirai untuk membatasi interaksi antara chanyeol, yoon dan putri di sana.

yoon mulai mendekat ke arah putri, dia melihat kondisi putri yang masih tak sadarkan diri dan dia melihat sesuatu yang membuatnya tersentak

"bagaimana.. bisa.. ya Tuhan, berapa mukjizat yang Kau berikan pada wanita ini?" 

yoon melihat putri seolah seperti orang yang tertidur, dadanya naik turun seperti orang yang bernafas dengan normal, yoon mengecek suhu tubuhnya dan itu normal, hangat seperti orang hidup, dia juga memeriksa nadi dan jantungnya.

"ya Tuhan... ini..benar benar diluar kuasaku"

yoon mengusap wajahnya kasar, dia tak percaya ini. putri seperti sedang tidur sekarang bukan mati atau meninggal atau apapun itu. dia hanya seperti orang yang sedang tertidur sangat pulas dan terbuai dalam mimpi indahnya. senyum tipis terukir di sela tidur nyenyak nya.

"dia masih hidup kan? benar kan?"

yoon menatap chanyeol yang sudah tampak kacau, dia mengangguk kecil dan membuat tubuh chanyeol merosot seketika. 

"terima kasih Tuhan.. terima kasih, terima kasih sayang.. terima kasih.."

chanyeol meremas lembut tangan putri, membuat wanita itu perlahan membuka matanya. dia menoleh ke arah chanyeol yang masih menunduk dan menangis di sampingnya

"kamu kenapa nangis?"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top