105
halo ayo lanjutkan
putri bakalan mati atau hidup lagi? chanyeol bakal jadi duda atau bahagia?
.
.
.
chanyeol menggendong tubuh putri yang sudah terbalut dengan jaket besar miliknya ala bridal. air mata chanyeol tak berhenti untuk mengalir sementara dia menggendong istrinya, dari bibir nya pun terus merintih memanggil nama putri. berharap bahwa wanita yang begitu di cintainya itu akan bangun seiring dengan suara panggilannya.
langkahnya terasa begitu berat, dia tak tahu harus membawa putri kemana. hanya satu yang chanyeol pikirkan saat ini. dia tak ingin berpisah atau dipisahkan dengan istrinya walau hanya sesaat.
.
.
--dream on--
'mamah harus kembali, kembali pada papah dan kakak disana.'
ucap anak lelaki itu dengan tegas, kilatan matanya terlihat jika dia sangat yakin dengan ucapannya sekarang.
'papah tidak menyayangi kita, dia membuang kita. seharusnya, mamah ikut kita untuk membuat papah tahu rasanya dibuang'
ucap gadis kecil itu yang di hadiahi tatapan tajam dari anak lelaki yang ada di depannya.
'kamu tidak mengerti twin. papah jauh lebih menyayangi kita dibandingkan mamah atau siapapun. dia jauh lebih sakit saat melihat kita pergi, kamu tak tahu itu? kamu tak bisa melihat air mata papah karena kita sendiri? apa kamu akan biarkan papah menangis lagi, karena kita membawa mamah pergi sekarang?'
'aku ingin bersama mamah'
'mamah dan papah akan bersama dengan kita, tapi tidak sekarang. mamah harus pulang'
kepala putri terasa berputar mendengar perdebatan kedua saudara kembar itu, tubuhnya terhuyung dan membuat kedua anak itu menghentikan ucapannya dan berlari ke arah putri.
'mamah baik baik saja?'
"mamah, mamah mau pulang"
entah kenapa, hal itu yang langsung meluncur dari bibir kecil putri. membuat gadis itu mundur secara perlahan
'mamah tidak mencintai kami'
'twin!'
"mamah sangat mencintai kalian, sangat.. mamah rela menukar nyawa mamah untuk kalian. tapi... ini berbeda, mamah tidak tahu kenapa tapi mamah rasa mamah harus segera pulang"
'teng.. teng.. teng...'
suara lonceng bergema, membuat anak lelaki itu sedikit terperanjat karena terkejut. dia segera menarik lengan putri dan berlari menarik tubuh putri yang sedikit terhuyung ke belakang.
'mamah harus cepat pergi, waktunya akan habis'
langkah putri semakin cepat menuju ke sebuah cahaya tempat anak itu menuntun dirinya.
--dream off--
.
.
--Skiipp--
"apa ini dingin sayang?"
chanyeol memangku jasad putri dan memeluknya erat, dia membawa putri menuju ke rumah mereka. membawa putri ke dalam kamar mereka dan membaringkan tubuh putri di ranjang. sudah 1 jam 30 menit sejak kematian putri. dan chanyeol masih memperlakukan istrinya itu seolah putri masih hidup sekarang.
chanyeol meraih tangan putri dan mulai mengecup buku buku jari tangan putri dengan lembut, masih dengan air mata yang meleleh di pipinya.
"apa kamu masih gak mau bangun? aku mohon, bangun sayang.. aku tahu kamu gak akan meninggalkan aku dengan cara seperti ini..."
chanyeol kembali menggendong tubuh putri dan membawanya ke balkon kamar mereka. dengan lembut dia mengusap rambut hitam dan panjang milik istrinya dan menyelipkan di belakang telinga putri sekarang.
"kamu... masih ingat gak, kencan manis kita disini? kencan kita malam hari waktu itu. kamu sangat cantik seperti malaikat, lebih cantik dari biasanya... aku benar benar tak bisa melupakan itu semua. semua kenangan dan semua hal yang kamu lakukan, yang kita lakukan dan kita lalui bersama sama..."
ucap chanyeol dengan mengulas senyum, putri berada di dekapan nya sekarang
"kamu tahu... hari ini, kamu sangat jauh lebih cantik sayang... sangat sangat cantik"
cupp
chanyeol mencium lembut bibir putri yang terasa begitu dingin, dia menopang tubuh putri yang sudah sedikit kaku itu dengan kedua tangannya. memberikan kecupan kecupan kecil terus menerus di bibir putri tanpa henti.
"aku mencintai kamu.. bisa kah kamu berikan aku kesempatan sekali lagi sayang? sekali lagi untuk membahagiakan kamu dan arsya."
"...."
chanyeol merengkuh tubuh putri dalam pelukan hangatnya, mendekap erat tubuh itu.
"kembali sayang, aku tahu kamu belum pergi..."
ucap chanyeol lirih di telinga putri sambil menangis terisak.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top