104
hai...
ayo lanjutkan lagi ya
.
.
.
"waktu kematian nyonya putri anisya.. hari jumat, tanggal 27 agustus 2017, pukul 06 lebih 17 menit."
BUUGGHHH
sebuah pukulan telak mendarat di wajah dokter itu, chanyeol benar benar kalap sekarang dan sudah tak bisa berpikir secara jernih lagi. dia mencengkeram kerah dokter itu dan mendekatkan wajahnya dengan wajah dokter tersebut.
"sudah aku katakan, istriku masih hidup!!!"
"tuan.. saya minta maaf, kami minta maaf tapi istri anda"
BUGGHHH
chanyeol memukul lagi wajah dokter itu kemudian mengarah kepada putri lagi dan segera berlutut sambil mengecupi tangan putri yang mulai dingin. bibirnya juga mulai membiru.
"sayang, buka mata kamu.. jangan... jangan begini, aku mohon... jangan tinggalin aku, kamu.. baru tadi malem kamu minta maaf sama aku kan? kamu bilang kamu cinta aku sama arsya kan? kamu gak nyakitin aku kan? ayo bangun sayang bangun... aku mohon, jangan.. jangan begini lagi sayang... aku mohon"
chanyeol terus meracau tanpa henti. dia memeluk dan menghalangi perawat yang akan menutup wajah putri, dia yakin istrinya tidak akan meninggalkan nya dengan cara seperti ini.
.
.
--dream on--
anak lelaki itu berbalik secara tiba - tiba dan mendorong tubuh putri menjauh dari dirinya.
'mamah harusnya tidak ikut kami'
gadis kecil itu justru menarik tangan putri untuk berdiri lagi
'mamah akan ikut kita bertemu kakak'
'tidak boleh! mamah harus kembali dan tidak bisa ikut bersama kita'
"mamah ikut nak, mamah akan ikut kalian"
gadis kecil itu memancarkan kebahagiaan begitu mendengar jawaban putri yang nampak begitu yakin. tapi, sebaliknya untuk anak lelaki yang berdiri di sebelah nya. tatapan kekecewaan nampak begitu jelas terlihat dan terlihat dari sorot mata kecilnya.
putri berlutut dan menarik anak lelaki itu mendekat padanya
"kamu gak suka mamah ikut sama kamu?"
'karena mamah tidak seharusnya ikut. tugas mamah belum selesai'
'mamah mau menjaga kita'
'dan meninggalkan kakak sendirian disana? juga papah?'
'papah mau kita pergi dari mamah'
'papah tidak mau kita pergi'
'papah tidak mencintai kita'
'dia mencintai kita. seperti juga mamah mencintai kita. benar kan mah?'
putri diam, hatinya nyeri dan dadanya terasa sesak saat itu. dia terduduk lemas sambil menutupi wajahnya. sampai sebuah tangan kecil meraih tangannya.
'mamah pulang aja ya... mamah jangan ikut kami'
"tapi... tapi mamah mau"
'mamah tidak akan bahagia jika mamah sama kami sekarang. mamah harus pulang'
tegas anak lelaki itu dengan sorot matanya yang tajam
--dream off--
.
.
BRAKK
"adek! dek... bangung dek"
fariz yang mendengar berita kematian putri segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit dan berlari ke arah kamar adiknya. disana, dia melihat tubuh adiknya sudah di tutupi kain putih hingga ke wajahnya. chanyeol berada di sampingnya sambil terus menangis dan memanggil nama putri.
"apa ini? kenapa ini bisa terjadi???!!!"
bentak fariz pada dokter jaga yang masih berada di sana.
"maafkan kami tuan.. kami minta maaf..."
tubuh fariz merosot dan jatuh terduduk, dia berlutut di samping jasad putri. dia membuka kain putih yang menutupi wajah adiknya itu dan air matanya tak bisa di bendung lagi. dia menangis sejadi nya hingga seluruh tubuh nya bergetar hebat.
chanyeol?
chanyeol juga memiliki keadaan yang sama saja. dia juga terus menangis dan tangannya tak pernah lepas dari tangan putri yang sudah terkulai.
"k-kami.. akan segera membawa jasad nyonya putri sekarang dan"
"jangan pernah kamu menyentuh istriku, sudah aku katakan kalau istriku masih hidup"
ucap chanyeol, suaranya yang besar dan nada tegas terkesan kaku terdengar jelas disana. dia menatap tajam ke arah perawat yang akan mendekat.
"tapi.. tuan, mendiang"
"DIAM!!! APA KALIAN TULI???!!! ISTRIKU MASIH HIDUP!!! DIA TAK AKAN MENINGGALKAN AKU SEPERTI SEKARANG!!! MENJAUH DARI ISTRIKU!!!!"
chanyeol benar benar sudah kehilangan akal sehatnya sekarang. dia memeluk tubuh putri erat dan menghalangi setiap orang yang akan membawa tubuh putri menjauh darinya.
"sayaaangg... putriiiii....."
rintih chanyeol dalam isak tangis nya.
"putriiiii... banguuuunnn... sayang ayo banguuunnn... buka mata kamu"
"sayaaaangg... aku.. aku bakal kabulin semua permintaan kamu, tapi kamu bangun yaaa"
ucap chanyeol lagi
"putri.. sayang, aku... aku janji, aku bakal nurutin semua permintaan kamu. aku gak akan naruh handuk basah di kasur lagi, aku juga gak akan berantakin lemari kamu, aku juga gak akan naruh tas aku di sembarang tempat lagi.. aku.. aku janji sayang, aku janji.. tolong bangun sayang, bangun... mereka mau pisahin kita, aku... aku gak mau... bangun putri, kamu cinta aku kan? kamu sayang sama aku kan sayang? iya kan? kamu gak akan ninggalin aku, iya kan sayang? benar kan? tolong.. aku mohon sayang bangun...."
"aku bakal lakuin apapun buat kamu.. tolong, buka mata kamu sayang.. jangan biarin mereka misahin kita sayang"
fariz meraih pundak chanyeol dan langsung ditepis oleh chanyeol dengan kasar
"LEPAS!!!"
"yeol.. udah yeol..."
"AKU MAU SAMA ISTRIKU!!!!"
fariz menarik tubuh chanyeol menjauh dari putri dan membiarkan perawat itu kembali menutupkan kain putih ke wajah putri. mereka bersiap membawa jasad putri keluar dari kamar nya dan membawanya ke kamar jenazah.
chanyeol langsung meronta seperti orang gila, dia melepaskan tangan fariz yang menahan tubuhnya dengan segera hingga fariz terdorong ke belakang. chanyeol berlari ke arah putri lagi dan menahan laju perawat yang membawa putri
"MENJAUH DARI ISTRIKU!!! BEDEBAH!!! MENJAUH!!!"
"tuan, tolong jangan seperti ini"
"DIAM!!! AKU HANYA MAU ISTRIKU!! AKU HANYA INGIN BERSAMA ISTRIKU!!! PERGI KALIAN SEMUA!! PERGI!!!"
chanyeol membuka kain penutup putri dan membuka jaket nya, dia memasangkan jaket itu ke tubuh putri yang sudah dingin dan agak kaku. mengecup bibirnya lembut lalu menggendong tubuh putri dengan bridal. membawa tubuh putri pergi dari sana.
perawat ingin mengejar, tapi fariz segera mencegah mereka. dia tahu, chanyeol sedang sangat hancur sekarang. dia mengutus pengawalnya untuk mengikuti chanyeol dari belakang dan mengawasi adik iparnya itu.
dengan terus menangis dan memanggil nama putri, chanyeol menggendong jasad istri nya bersama dirinya. mendekap erat tubuh putri yang mulai kaku dan membeku.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
baper gak? maaf kalau kurang feel nya
jadi.. putri nya mati thor? - readers
mau nya gimana kalian? putri mati gak?
ngenes banget sih chanyeol sampai gendong jasad putri begitu...
putri bakal balik lagi gak?
wkwkwkwk..
tenaaangg.. bukan ini kok endingnya... hehehehehe
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top