102

Let's vote EXO for MAMA

.

.

.

chanyeol sudah berjalan menuju ruang inap putri. hatinya bertanya tanya terus dari tadi, apa yang dilakukan oleh fariz sampai dia bisa yakin kalau putri sudah mau bicara dengan chanyeol. bahkan menatap matanya saja putri sekarang tak mau lagi.. mungkin?

chanyeol memejamkan matanya dengan tangan memegang knop pintu. dia benar benar tak sabar bertemu putri tapi juga takut jika harus kecewa lagi karena sikap putri padanya.

.

.

--meanwhile--

fariz masih berada di bangku taman tempatnya duduk bersama chanyeol tadi, dia tersenyum kecil sambil memegang bekas lukanya yang terasa sangat sakit. ini pertama kalinya wajah tampan nya lebam.

"sebegitu cintanya kamu sama putri sampai bisa begini yeol..."

gumam fariz lirih sambil terus tersenyum.

--Flashback On--

'tok tok tok'

"masuk.."

"maaf sajangnim, ada dokter park ingin menemui anda"

"dokter park? dimana dia?"

"di lobby"

"bawa dia ke ruangan ku segera"

"baik sajangnim"

.

.

fariz dan dokter park sekarang sudah duduk berhadapan dan menyesap kopi hangat yang ada di tangan mereka masing - masing.

"jadi.. apa yang membuat anda datang kesini dokter?"

"jangan terlalu formal fariz.. aku datang sebagai teman yang ingin membantu mu dan chanyeol"

fariz mengernyit

"jadi? ini tentang putri?"

"benar... aku rasa aku perlu bantuan mu untuk urusan adikmu dan adik iparmu itu"

fariz mendengarkan penjelasan dokter park dengan seksama dan tak swatupun terlewat dari perhatiannya. dia menghela nafas panjang sebelum akhirnya menatap tajam ke arah dokter park yang duduk di hadapannya.

"apa dokter yakin dengan ini?"

"faa, kamu adalah saudara kembar putri. jadi, kamu pasti punya ikatan batin yang sangat kuat dengannya. aku rasa, kamu tahu apa yang bisa menggerakkan hati adik kembar mu itu. dan untuk chanyeol, aku hanya khawatir jika ini akan sangat membebani dia dan justru membuat nya ikut terguncang kalau dia tak bisa menahan ini semua. entah cara apa yang akan kamu lakukan untuknya. jika dia bisa meluapkan perasaannya dan segala kemarahan yang dia pendam sendiri selama ini. itu akan lebih baik"

fariz kemudian tersenyum

"oke, aku akan lakukan apapun untuk mereka."

--Flashback Off--

.

.

--Skiipp--

chanyeol perlahan memutar knop pintu kamar inap putri dan membukanya perlahan, dia takut membangunkan istrinya jika tak berhati hati.

cklek

chanyeol melihat istrinya yang masih terlelap, wajahnya begitu tenang dan damai. membuat chanyeol mengulum senyum penuh rasa lega padanya. masih ada jejak air mata yang terlihat sangat jelas disana. 

dengan perlahan, chanyeol mengusap lembut pipi putri membuat istrinya itu menggeliat kecil, sontak chanyeol menjauhkan tangannya dari putri agar putri bisa kembali tidur, tapi...

grepp

"disini aja"

ucap putri sambil masih menutup matanya, dia membaringkan tubuhnya dengan posisi menghadap ke arah chanyeol dan menggenggam erat tangan chanyeol, memeluk tangan besar itu ke dalam dadanya dan menempel di pipi nya yang agak dingin. menyalurkan rasa hangat yang ada di tangan chanyeol untuknya.

"k-kamu bangun?"

"tangan kamu hangat"

ucap putri lagi dengan mata terpejam, membuat hati chanyeol menghangat. dia merasakan ada banyak bunga yang mekar di dalam hatinya. chanyeol tersenyum dan dia begitu senang. sentuhan tangan putri, ucapan putri... semuanya membuat segala luka hatinya memudar seketika.

"tidur aja lagi"

ucap chanyeol sambil mendekatkan kursinya ke ranjang putri. tapi, tiba - tiba putri membuka matanya

"apa... kamu bisa peluk aku sekarang?"

ucap putri lirih, dia menatap chanyeol sekilas sebelum kemudian menunduk malu. membuat chanyeol tersenyum hangat lagi dan mulai beranjak, dia naik ke ranjang putri dan meminta putri menggeser badannya sedikit. chanyeol pun mulai memeluk erat tubuh putri, menghirup aroma vanilla tubuh istrinya yang begitu dia rindukan.

"maafin aku ya chan"

hati chanyeol tersentak, air mata nya meleleh mendengar permintaan maaf putri padanya.

"aku mengerti kondisi kamu sayang. gak apa"

"aku menyakiti kamu sama arsya. aku minta maaf"

chanyeol mengecup lembut puncak kepala putri dan kembali merengkuh tubuh istri yang begitu dia cintai.

"sstt... gak apa, aku dan arsya bisa mengerti... kamu gak perlu minta maaf lagi, ya.."

putri menangis dalam pelukan chanyeol dan membuat air matanya membasahi baju chanyeol, tepat di dadanya. chanyeol pun bangun dan mengecup dua kelopak mata putri yang basah dengan air mata.

"jangann nangis lagi, itu menyakitkan buat aku kalau aku harus liat kamu nangis lagi"

"maaf..."

cicit putri lirih dan kembali memeluk chanyeol

"makasih karena sudah kembali buat aku sama arsya ya sayang... aku cinta kamu"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

baper gak? kurang feel ya?

maaf... hehehee

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top