Bab 3_Trust (21++)

Chanyeol rupanya tak bisa langsung tidur setelah selesai mandi dan berganti pakaian. Dia memilih untuk membuka laptopnya dan memeriksa pekerjaan yang di kirimkan dari studio NNG miliknya. Seperti bahan dan materi untuk di upload ke channel Youtube mereka, juga materi projek dengan beberapa musisi yang akan segera di buat di bawah tanggung jawabnya dengan tim.

Matanya terlihat fokus melihat layar laptop, saat wangi semerbak bunga masuk ke indera penciumannya. Wangi bunga dari sabun milik Putri yang baru saja selesai mandi. Membuat chanyeol serentak membalikkan tubuhnya dan tersenyum melihat istrinya yang sudah terlihat lebih segar. Dengan rambut yang masih basah dan di gulung dalam handuk. Juga pakaian handuk semakin membuat Chanyeol merekahkan senyumannya menatap sang istri.

"Apa?" tanya Putri yang merasa heran dengan tatapan sang suami.

"Kamu sengaja memakai itu malam ini?" tanya Chanyeol.

"Hah?" Putri kini menatap dirinya sendiri. Handuk dan pakaian handuk yang terpasang sempurna di tubuhnya. Terlihat biasa saja, tidak ada yang aneh. "Memangnya kenapa pakaianku?" tanyanya.

"Hmm... bukan apa – apa. Lupakan saja," ujar Chanyeol dan kembali membalikkan badan. Dia bahkan mengusap kasar wajahnya untuk mengusir pikiran kotor yang sempat menghampiri dirinya.

Sementara Putri, orang yang sejak awal membuat Chanyeol kehilangan konsentrasi, justru seolah tak mengerti dan mendekat pada Chanyeol. Memeluk suaminya dari belakang dan menelusupkan wajahnya ke tengkuk sang suami.

"Jangan kerja lagi deh. Kamu capek banget loh nanti..." ujar Putri dengan setengah berbisik.

"Aku belum bisa tidur, Bee... lagian kerjaan juga masih banyak," jawab Chanyeol dengan suara yang sudah sangat serak.

"Kamu kenapa merinding begini sih, kedinginan?" tanya Putri lagi.

Chanyeol kemudian menghela nafas panjang dan memejamkan matanya sebentar, sebelum kemudian dia kembali berbalik dan menatap wajah Putri dengan sangat lekat. Kedua wajah mereka bahkan hampir tak berjarak, hingga nafas baik Putri maupun Chanyeol bisa merasakan kehangatan nafas masing – masing menerpa wajah keduanya sekarang.

"Kamu tuh bikin aku makin gak bisa tidur tahu gak?" ujar Chanyeol. Suaranya serak, dalam dan cukup lirih meski masih terdengar jelas di telinga Putri.

"Kenapa?" tanya Putri dengan ekspresi polos dan mata yang menatap tanpa berkedip sama sekali.

"Pakaian kamu, rambut basahnya kamu, wangi dari tubuh kamu, bahkan..." Chanyeol mengusap wajah Putri dengan punggung tangannya, "tatapan matamu sekarang... bisa membuatku mabuk kepayang, sayang..." katanya lagi.

"Ahh... ini maksudnya?" Putri tersenyum kecil lalu mendekat dan mengecup sudut bibir Chanyeol untuk menggoda suaminya itu.

"Shit! Kenapa harus selalu begini!" gerutu Chanyeol yang langsung bangun dari duduknya dan menggendong Putri secara paksa sampai wanita itu memekik kecil. "Kau akan menyesal sudah menggodaku seperti ini sayang," ucap Chanyeol kemudian dan membanting tubuh Putri ke atas ranjang.

Seketika itu pula, handuk yang menutupi rambut Putri terlepas, bahkan gaun handuk yang sebelumnya terpasang sempurna di tubuh wanita itu pun ikut sedikit terbuka. Hangat nafas Putri yang menerpa wajah Chanyeol membuat lelaki itu semakin menggila. Dia segera menciumi wajah istrinya tanpa henti. Hingga sampai ke bibir kecil Putri yang sedikit terbuka. Chanyeol memagut bibir itu dengan sangat ketat. Tiap incinya tak terlewaati dari sentuhan bibir tebal miliknya. Hembusan nafas keduanya juga begitu terasa. Mata Putri yang kemudian berubah sayu. Hingga tangannya yang entah sejak kapan sudah mengalung sempurna di belakang leher Chanyeol. Seolah meminta suaminya semakin mendekat dan mendekat lagi. Mengikis tiap jarak yang masih ada di antara mereka berdua.

Tubuh Putri pun kini polos, bersamaan dengan ciuman Chanyeol yang semakin turun dan bibir juga tangannya yang menjamah tiap inci dari lekukan tubuh istrinya. Tangan Chanyeol kemudian naik ke atas, mencari kedua tangan sang istri, dan menggamitkan jari – jari mereka, ketika Putri mulau melenguh dan mengeluarkan suara kecil yang sedikit memekik, memabukkan Chanyeol.

"Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan kalau aku sudah bangun sepenuhnya seperti ini?" bisik Chanyeol tepat di telinga Putri.

Lelaki itu kemudian mencium daun telinga istrinya dan kembali berbisik, "kau harus menemani aku sampai aku tertidur sayang..." katanya, "dan itu akan butuh waktu yang sangat lama... jadi siapkan dirimu..." lirihnya lagi, kemudian mencium bibir Putri dengan rakus dan kembali larut dalam kehangatan tubuh istrinya.

Malam yang melelahkan itu, akan menjadi lebih melelahkan untuk keduanya. Sekaligus malam yang sangat panas dengan di temani hujan dan dinginnya angin untuk keduanya. Karena angin yang menerpa tubuh polos kedua orang itu, justru membuat mereka semakin berkeringat hingga beberapa jam ke depan.

**

---Ruang Pers, Dhanoewinoto's Group---

Seluruh pewarta dengan perlengkapan yang sempurna sudah siap di tempat duduknya masing – masing. Lensa kamera pun sudah di arahkan langsung ke podium tempat juru bicara dari perusahaan Putri yang akan memberikan keterangan resmi mengenai posisi dan sikap mereka atas pemberitaan, skandal, serta keterlibatan seluruh member EXO di tengah kabar yang melanda dalam proyek besar kali ini.

Sementara itu, Putri sudah menyalakan televisinya di dalam ruangan untuk menunggu pengumuman yang sama. Dari raut wajahnya, wanita itu tampak sangat yakin dengan keputusan yang telah di buat. Hingga sampai Pak Han akhirnya muncul di layar televisi sembari membawa satu buah map dengan logo besar perusahaan.

"Selamat Pagi, untuk seluruh rekan media yang telah hadir dalam Konferensi Pers Resmi, untuk peluncuran Produk Terbaru dari 'Mylia' yang berada di bawah naungan Grup Dhanoewinoto." Pak Han memulai pengumumannya, "pada hari ini, kami akan memberikan statement resmi berkenaan tentang sikap dan keputusan akhir yang di ambil oleh perusahaan mengenai seluruh pemberitaan, juga masukan, kritik, dan saran yang selama beberapa waktu belakangan ini di terima langsung oleh kami, baik secara langsung maupun tidak."

Pak Han kemudian membuka map berwarna biru gelap itu dan membacakan isi pengumumannya.

"Tanpa mengurangi rasa hormat kami dan rasa terima kasih yang amat dalam untuk segala perhatian sekaligus masukan yang di berikan atas nama kemajuan dari produk kami. Dengan ini, saya Putri Anisya. Selaku Pimpinan Utama dari Grup Dhanoewinoto memutuskan untuk tetap mempertahankan Brand Ambassador yang sebelumnya telah kami pilih, dan melanjutkan kontrak kerja sama kami tanpa mengurangi atau mengubah apapun yang tertulis dalam kontrak. Adapun berkenaan pemberitaan di luar, mengenai salah satu anggota EXO yang juga membawa nama Brand kami. Kami secara resmi menyatakan bahwa itu adalah bagian dari kehidupan Pribadi para anggota sendiri, yang mana perusahaan tidak bisa melakukan intervensi apapun mengenai hal tersebut. Dan perusahaan hanya akan melakukan tindakan tegas, apabila EXO, baik secara grup maupun individunya melakukan kejahatan yang merugikan pihak lain dan bersinggungan dengan hukum," jelas Pak Han.

Putri mengulas senyumnya dari ruangannya sendiri.

"Untuk semua pihak yang sejak awal terlibat dalam proyek ini, kami membuka pintu untuk memberikan tanggapan mengenai sikap kami. Dan seluruh hal yang mungkin terjadi di masa depan, akibat dari keputusan kami ini. Maka kami akan bertanggung jawab penuh atas hal tersebut. Di mohon juga, untuk tidak menyebarkan hal yang bersifat emosional, dalam menanggapi sikap kami." Pungkas Pak Han mengakhiri pengumumannya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top