꒰꒰ ❛ ❏ Chapter 4¡!~ ⌒⌒
Seiring berjalannya waktu, kau dan Terushima pun semakin dekat sehingga menimbulkan rasa yang janggal
Nyaman
did they both fall in love? Pfft- Sounds weird, but who knows?
Dimatamau, Terushima seperti membantumu keluar dari masa-masa suram dan dinginmu yang membuatmu perlahan mengenal kembali warna hidup dan menikmati kehangatan hidup
Tapi suatu ketika
Kau tau sekarang Terushima ada janji dengan seseorang, jadi kau tak dapat istirahat dengannya hari ini dan kau pun memutuskan untuk pergi ke rooftop sendiri
Tempat damai dan sejuk
Tetapi
Ternyata Terushima ada janji dengan seorang gadis di rooftop, sekilas pandang sepertinya kohai kelas 1 mu
Karena penasaran dengan apa yang akan di lakukan oleh sih gadis juga Terushima, kau pun memutuskan untuk mengintip kegiatan mereka diam diam
Waaah
*Bug...
Kau tak sengaja menyenggol sebuah benda yang berada di dekat situ
"[na-name]..." Kaget Terushima
"Eh... Maaf ganggu hehe..." Setelah itu kau langsung cabut dari tempat yang membuatmu merasakan kembali suramnya hidup
Bahkan lebih suram dan gelap
"[na-name] tung-"
*Brak!
.
.
.
Reader Pov
Pfft-
Ahahahahahaha
Itu tadi apa... hiks...
Gw tadi liat
Terushima...
Ciuman sama kohai gw....
Siapa yang mau kalo orang yang lu sukain itu ngeUwU sama orang lain?
Ya gw langsung cabut lah dari tempat keramat itu
Jangan bercanda
Mana mungkin gw mau liatin mereka beruda?
Pfft- are you seriously? Bicth
Sakitnya? Ahahaha, kayak lu di tusuk pake besi panas berkali kali
Kebayang? Ato... Engga? Coba deh lu rasain sendiri
.
.
.
Author Pov
Tap tap tap
"Hiks... Hiks... Hiks..." Kau lari menuruni tangga utama selatan untuk ke lantai dasar sembari sesunggukan
Fyi: Untuk turun dari rooptof, sekolah Johzenji membuatkan 2 tangga. Tangga utama utara dan tangga utama selatan
Tanpa memerhatikan plang perhatian berwarna kuning itu
Awas lantai licin
Dilarang berlari di tangga
PELANGGARAN.
Yaps, itu adalah peringatan, kau telah membuat kesalahan besar
Tap tap tap tap
"Terushi- Kyaaaaaaaaa-!!"
*BRAK BUGH BUGH
Kau terjatuh, tangga itu cukup panjang dan sedikit curam
"Suara apa itu?!"
Mulai lah ramai, suara yang di hasilkan oleh kecerobohanmu cukup menggema di koridor sunyi nan sepi itu
"Benda jatoh?"
"ASTAGA KECELAKAAN"
"PANGGIL GURU ATAU KETUA OSIS!"
"PANGGIL AMBULANCE"
"Weh weh weh, kenapa ra-[NAME]?!"
"Ramainya.. Hangat.. Indah-" Kata terakhir sebelum kau kehilangan seluruh kesadaran
"[NAME]! BANGUN WOI" Crush, Terushima memangku kepala yang berlumuran darah segar milikmu itu dan di tepuknya pipi halus dan berbecak darah merah mu
Nihil
Kau telah kehilangan seluruh kesadaranmu
Setelah ketua osis melihat kejadian itu, ia segera menghubungi ambulance
.
.
.
In Hospital
Kau langsung di masukan ke UGD dan segera di tangani oleh dokter profesional
Sedangkan sisanya hanya dapat menunggu. Terushima, Doma-sensei selaku wali kelas mu juga salah satu guru yang paling dekat denganmu juga Irachi-san selaku istri dari Doma-sensei, Hana serta Bobata pun ikut serta
Yah, kau juga lumayan dekat degan anggota voli
Mereka semua menunggu mu di ruang tunggu dengan gelisah dan keringat dingin yang mengalir sangat deras
Terutama Terushima, lelaki ini sudah meneteskan airmatanya untuk beberapa kali
Panik, sangat panik
Keadaan tenag tetapi memiliki atmosfer yang suram gelisah, hitam
Lama mereka menunggu keadaan mu di dalam sana
Setengah jam lebih
"[name] [name] [name] [name] [name] [name] [name] [name] [name] [name] [name]" Guman Terushima, ratusan bahkan ribuan lelaki itu menyebutkan nama mu
"Sabar Ter, [name] pasti gapapa kok" Ucap Bobata
*Clek
"Keluarga [name]!" Panggil sang dokter setelah keluar dari ruangannya
"Saya dok!" Terushima segera menghampiri sang dokter
"Keluarga [name]?" Tanya dokter memastikan
"Bukan dok, saya.. P-pacarnya! Gimana keadaan pacar saya dok?!" Tanya Terushima panik
"Saya perlu konfirmasi dari pihak keluarga pasien untuk melaksanakan operasi" Jelas sang Dokter dengan inti
Seluruh pihak sekolah mengetahui kalau kau tak memiliki keluarga
Mudah saja, [name] tak memiliki marga
"Kami orang tuanya dok!" Doma-sensei pun angkat tangan, yah.. Guru ini juga istrinya sudah mengaggapmu seperti anak sendiri, untung ada beberapa bagian tubuh seperti warna rambut dan postur muka yang mirip denganmu sehingga meyakinkan sang dokter jika Doma-sensei juga istrinya adalah orangtuamu
"Baik pak..."
"Akite Doma desu" Ucap Doma-sensei, guru ini tau sang dokter pasti tak tau namanya
Fyi: Doma adalah nama depannya sedangkan Akite adalah marganya
"Baik pak Akite, saya perlu konfirmasi anda mengenai tahapan ini, mari bicara di ruangan saya pak" Setelah itu, Doma-sensei, Irachi-san dan dokter pun pergi ke ruangan sang dokter
Tak lama setelah kepergian Doma-sensei, Irachi-san dan dokter, suster keluar dari ruanganmu
"Sus gimana keadaan [name]?!" Terushima dengan singgap menghampiri sang suster
"Pasien sedang koma di dalam, saya permisi" Suster pun pamit
Setelah mendengar ucapan suster, Terushima langsung memasuki ruanganmu sedangkan Hana dan Bobata menunggu di luar
Mereka tau Terushima sangat ingin melihat mu sekarang, mereka tak ingin mengganggu Terushima dan membiarkan Terushima untuk menjenguk mu duluan
*Clek!
Terushima masuk perlahan agar tak membangunkan mu. Selang infus, selang oksingen, perban di kepalamu dan beberapa pengobatan yang kau dapat
"[name]..." Terushima menarik kursi yang berada di sana dan duduk di kursi itu. Terushima menggapai tangan halus nan pucat milikmu dan menggenggamnya lembut
"Kenapa bisa jatoh sih..." Guman Terushima dengan beberapa isakan kecil
Ya
Lelaki gentle juga bertubuh kekar ini menangis dalam diam, hatinya sakit melihatmu terbaring lemah ini
"Lu gabisa baca plang perhatian itu ha?! Kenapa.. Kenapa lu bisa kek gini [name]?!" Bentak Terushima
"Sekarang apa? Sekarang lu koma kan! Kenapa lu ga bisa jaga diri ha?! [name]! Bangun... Hiks.... Gw ga mau kehilangan lu [name]" Isak Terushima sembari meletakan tangan mungilmu di keningnya
*Brak
Pintu terbuka
Menampilkan Hana dan Bobara di sana
Mereka mendengar suara bising-bising dari ruanganmu, karena khawatir mereka pun masuk ke ruangan mu
"Ter sabar Ter... Ini kecelakaan" Ucap Bobata
"Ini rumah sakit, jangan berisik, kasian sama pasien yang lain..." Ucap Hana
"Kita yakin kok kalo [name] bisa balik kayak dulu lagi kok..." Bobata menepuk bahu temannya itu
"Ini salah gw.... Ini salah gw! Kalo aja gw ga nerima ajakan kohai brengsek itu! [name] gak akan begini!" Marah Terushima
Ia tau kalau kau suka padanya, maka dari itu ia menyiapkan mentalnya untuk menembakmu. Tetapi malah hancur
"Jangan salahin orang lain sama diri lo! Gak ada yang salah! Ini kecelakaan Ter..." Bentak balik Bobata
"Lo berdua mending keluar deh! Kalian tau, ini rumah sakit!" Usir Hana
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top