Lapar

Rakki berjalan dengan tenang dibelakang Yoriichi, mereka menyusuri hutan yang cukup lebat dengan penuh hati hati. Hanya bunyi angin malam dan beberapa serangga yang mengisi keheningan dari keduanya

Yoriichi sebelumnya sedikit terganggu karena iblis itu terus mengikutinya, ia waspada jikalau iblis wanita itu menunjukkan sosok aslinya dan mencoba memakannya

Tapi setelah berjam jam berjalan, Yoriichi tidak menemukan sesuatu yang janggal dari wanita iblis misterius yang mengaku namanya adalah Rakki

"Malam semakin larut, kita harus beristirahat Yoriichi. Fisik manusia tak seperti kami"

Mendengar suara lirih itu membuatnya menurut, Yoriichi tanpa kata langsung mencari tempat yang cukup nyaman untuk dijadikan tempat peristirahatan sementara

Setelah menemukannya, Yoriichi melihat Rakki langsung berlari dan meringkuk tak jelas di tanah. Itu terlihat seperti buntalan aneh, membuatnya mengernyit heran

Mengabaikan sebentar, Yoriichi langsung menata tas kain miliknya dan menyandarkan nichirin yang sedari tadi ia bawa di batang pohon tak jauh darinya

Malam pun semakin larut, Yoriichi memposisikan dirinya senyaman mungkin dan mulai menutup mata

Tapi sebuah suara membuatnya kembali membuka kelopak matanya

"Hei, Yoriichi"

Mendengar suara yang semakin lirih itu membuat Yoriichi heran, ia menoleh pada Rakki yang masih setia meringkuk tak jauh darinya sambil memegangi perut

"Ada apa, lapar?"

Rakki menggeleng kasar, "aku hanya butuh beberapa tetes darah. Aku kehabisan tenaga. Boleh aku meminta beberapa darahmu?"

Yoriichi menatap datar, mengubah posisinya menjadi lebih dekat dengan Rakki lalu menepuk punggung wanita itu agar membalikkan tubuhnya, Mengerti kode yang diberikan, Rakki langsung tersenyum sumringah hingga menunjukkan taring kecil miliknya

tanpa mengatakan apa apa lagi, Yoriichi mendekatkan lengan pada wajah Rakki, sebelah tangannya memegang nichirin dan menggoreskan pada lengan satunya hingga mengeluarkan beberapa tetes darah

Rakki tanpa pikir panjang langsung menghisap darah milik Yoriichi dengan penuh penghayatan. Tanpa memperdulikan wajah datar Yoriichi yang sedikit mengeluarkan samu barat merah di kedua telinganya

.

.

.

"Terimakasih atas makanannya Yoriichi"

"..."

"Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu"

"Tidak, hanya sempat berfikir. Aku seperti mengurus bayi besar"

"HE!?"

"Lebih tepatnya, bayi Oni besar"

luckyta05

Lucky lagi kesurupan makanya update

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top