CHANGE ★★★★(2)

Chapter 4(2): Kebenaran yang mengecewakan (2)

..
..

Ino baru saja pulang dari rumah sakit tempat Sakura bekerja. Langkah kakinya terhenti ketika mendengar suara tangisan di ruang tamu mansion.

"Hiks! Maafkan Tousan. Maafkan Tousan Haruto! Maafkan aku Naruko! Maaf!" suara itu adalah suara Menma yang menangis sambil memeluk dua foto yang berbeda.

Ino tercengang melihat Menma menangis. Pertama kalinya dalam hidup atau pernikahan mereka. Menma tidak pernah menunjukkan sisi lemahnya.

"Menma-kun." Ino melangkah menghampiri Menma dengan langkah lebar.

"Ino! Kapan kau pulang." Menma mengusap kasar airmatanya, dan cepat-cepat menyimpan dua foto di saku celananya.

"Barusan, dan kenapa kau menangis?" Ino segera duduk di samping suaminya. "Katakan Menma-kun aku akan mendengar semuanya." lanjut Ino lagi kali ini mengenggam tangan suaminya.

"Akan aku ceritakan tapi apa kau bersedia memaafkan suami bodohmu ini." Menma ia sudah cukup menderita ditinggal mati oleh Naruko, dan Haruto.

Hidupnya terasa kosong, hampa, kecewa, dan sedih. Menma berusaha mencari sang Putri tapi hasilnya selalu gagal.

"Aku menikah di usia enam belas tahun, dan nama gadis itu adalah Namikaze Naruko. Dia adalah sepupuku yang dibesarkan oleh kedua orang tuaku, di usiaku yang baru saja beranjak remaja Tousan, dan Kaasan menjodohkan aku dengannya. Karena tidak ingin dicap sebagai anak durhaka aku menuruti keinginan mereka.

Sebuah sesudah pernikahan kami Tousan menginginkan seorang cucu mau tak mau aku sekali lagi menurut. Lahirlah bayi pertama kami berkelamin perempuan tapi Tousan berulah ia menghasutku membuang bayi kami tapi aku tidak sejahat itu, aku membiarkan bayi kami membesar bersama seorang pengasuh bernama Umino Iruka. Aku, dan Naruko hanya memperhatikannya dari jauh tanpa bisa menyentuh.

Selepas Naruko sembuh, aku dengan bejatnya menghamilinya lagi. Namikaze Haruto, putra kami lagi ke dunia tapi tuhan berkata lain. Naruko pergi selepas melahirkan putra kami tanpa sempat aku mengucapkan terimakasih karena melahirkan bayi kami.

Kau tau semuanya sudah terlambat untuk aku sesali. Haruto meninggal dunia ketika usianya lima tahun karena leukemia stadium akhir, tidak ada satu pun tulang sumsum yang cocok untuk Haruto."

"Bukankah kau punya seorang Putri?" Ino memotong cerita Menma dengan seenaknya menuai delikan tajam dari sang suami.

"Dengarkan aku! Jangan memotong! Benar aku punya seorang Putri tapi bodohnya aku membuangnya karena dia seorang perempuan dalam keluarga Namikaze tidak bisa menerima anak perempuan, aku menurut dengan kata-kata orang tuaku membuang bayi yang baru saja berusia satu hari. Naruko, selepas ia sembuh dari pasca melahirkan aku menidurinya lagi hingga ia hamil, dan lahirlah Haruto, putra kesayanganku." Menma menutup matanya, dadanya sesak. "Putraku mengidap leukemia tahap tiga andai saja sumsum tulang belakang aku bisa cocok pasti dia sembuh tapi hanya satu yang cocok yaitu Putri yang aku buang, aku menyesal! Maafkan aku Ino maaf! Apa kau masih mencintai pria berengsek sepertiku." Menma memeluk tubuh sintal sang istri.

"Stt.. Semuanya akan baik-baik saja, aku akan tetap bersamamu! Selamanya dan aku akan berusaha hamil, dab melahirkan anak-anak kita." Ino tidak bisa membenci suaminya.

Bagi Ino pernikahan hanya satu kali tidak yang ada yang kedua kali. Satu untuk selamanya.

..
..

TBc

Pendek? Iya, iyalah memang chapter ini sambungnya di chapter terdahulu..

Hehehe.. Maaf ya upnya pendek tp jika enggak ada halangan besok up lagi.

THANK'S 3K FOLLOWERS!! LOVE YOU ALL!! THANK'S LOT BECAUSE LIKE MY STORY! MY NOOB STORY!! 😘😘😘😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top