Kamu membuka pintu kamar, setelah selesai membersihkan diri. Kamu menuruni tangga dengan aroma tubuh yang menguar, hingga orang yang mendekatimu bisa nyaman hanya duduk di sebelahmu.

Kamu menangkap sosok seorang ibu dan bapak keluarga Bakugou tengah duduk menikmati secangkir teh dan roti panggang. Kamu menoleh ke belakangmu dan mendapati Katsuki yang menatap penuh amarah pada dirimu.

Kamu mempercepat langkah kakimu dan berlindung di belakang berua--maksudnya ibu keluarga Bakugou.

Hampir aja rambut berharga gua gosong!

Kamu mengambil tempat duduk di sebelah sang berua--maksudnya nyonya Bakugou. Katsuki mengambil tempat tepat di depanmu.

Ia mengambil roti, mengunyah, dan meminum tehnya sembari menatap tajam padamu. Kamu dengan pedenya mengibaskan rambutmu layak iklan shampoo terkenal.

Aku? Jadi duta sha--

Kamu menepuk jidatmu. Anggota keluarga Bakugou menatapmu heran.

"T-tadi ada nyamuk lewat!" katamu dan diakhiri tawa garing. Mereka tertawa. "Ahaha, [Name] suka melawak ya?"

Ahahah ... GUA BUKAN PELAWAK DASAR KELUARGA BERUANG!

Kamu menarik napas pelan.

Sabar, [Name]. Kamu butuh mereka untuk terus bertahan hidup di dunia animasi ini.

Kini, kamu mulai menatap balik Katsuki.

Dia suka dengan gua ya? Amit-amit!

Katsuki mengalihkan matanya ke arah ponsel di depannya.

Itu cewek kayaknya benci banget sama gua.

Kalian berdua tertawa dalam hati.

Kalau gitu, biar gua kasih dia pelajaran!

Kalian berdua mulai membayangkan rencana-rencana yang akan dilakukan ke depannya.

Gua benci lu, Bakugou! Jika bisa, gua pengen melayangkan tangan ini ke pipi lo.

Hanya saja kamu dan Katsuki tidak tahu bahwa perasaan ketidaksukaan itu dapat berubah menjadi kesukaan. Meski, hal itu terjadi mungkin sudah terlambat.

.

.

.

.

.

Reader : Siap-siap makan besar! HWHWH

Katsuki : Bulu kuduk gua pada berdiri-