Chapter 2
Semenjak kejadian itu, dimana maibou kesukaan Murasakibara Atsushi dicuri oleh seorang gadis yang datang entah dari mana kini Murasakibara tampak lebih waspada dan menjaga dengan ketat semua maibou-nya.
"Oi Titan, bagi aku satu maibou-mu. Aku lapar," ujar (Name) yang datang secara tiba-tiba membuat Murasakibara semakin waspada.
"Tidak mau, beli saja sendiri," balas Murasakibara cuek karena masih kesal dengan (Name).
Melihat hal itu membuat (Name) ikutan kesal. Padahal ini salah Titan jelek itu karena sudah menculikku sekarang dia tidak mau memberiku makanan.
"Dasar penculik tidak bertanggung jawab! Tidak punya hati! Cengeng dan kekanakan!" kesal (Name) lalu masuk ke dalam kamar Murasakibara dan mengambil celengan ayam milik Murasakibara.
"Hoi, mau kau apakan celengan ayam ku?"
"Memangnya apa lagi? Ya ambil duit lah." Tepat setelah mengatakan hal itu, celengan itu pun langsung di pecahkan oleh (Name).
Brak
Trassh
"Wooaah ... banyak juga," gumam (Name) senang. Berbeda dengan Murasakibara yang sudah menatap horor ke arah celengannya yang kini sudah tidak berbentuk lagi.
"Celengan ayam ku ... Kau ... Benar-benar akan aku hancurkan," geram Murasakibara yang kini sudah di makan oleh amarah yang sangat dalam.
"Eits tunggu dulu!"
(Name) menghentikan pergerakan Murasakibara sesaat meski aslinya tubuhnya sudah gemetaran karena ketakutan. Bayangin saja jika ada Titan ungu raksasa ingin menghancurkan kita, pasti sangat menyeramkan.
"Apa lagi."
"Jika kau tidak mau celengan ayam-mu ini hancur maka kau harus mau berbagi, bagaimana?"
(Name) memberikan usulannya sebagai bentuk pertahanan diri agar tidak dihancurkan oleh Murasakibara.
"Kenapa aku harus berbagi?"
"Karena kau sudah menculikku."
"Aku tidak pernah menculikmu, kau sendiri yang datang ke sini!" Murasakibara semakin kesal setiap kali berbicara kepada (Name) karena ia dituduh menculik gadis itu, padahal Murasakibara adalah sosok pemuda yang baik hati dan rajin menabung -- meski uangnya dipakai buat beli maibou.
"Baiklah, bagaimana sampai aku pergi -- lebih tepatnya sampai aku bisa kembali lagi ke duniaku? Bagaimana?"
"Memangnya seberapa lama kau akan tinggal disini?"
"Aku tidak tahu tapi yang pasti bagi Titan raksasa seperti mu pasti hanya sekejap mata, iya kan?" Dan kata-kata (Name) memberikan dampak negatif bagi Murasakibara Atsushi karena sedari awal mereka bertemu ia selalu di panggil Titan ungu. Gadis itu sepertinya memang sudah rabun karena memanggil pria tampan sepertinya sebagai seorang Titan.
"Baiklah kau boleh tinggal di sini tapi kau juga harus bekerja. Selain itu jangan panggil aku Titan karena aku punya nama," kata Murasakibara menjelaskan.
"Murasakibara Atsushi-kun, benarkan? Tapi aku rasa kau lebih cocok dipanggil Titan karena badan besarmu itu," kata (Name) dengan santainya.
"Ini semua karena pertumbuhanku yang cepat, makanya badanku besar. Dibandingkan dirimu yang badannya kecil kurus kerempeng kayak ikan teri, dalam sekali pukul kau pasti akan seperti peyek," sindir Murasakibara yang membuat (Name) jadi kesal.
"Enak saja! Aku masih dalam pertumbuhan, kau nya saja yang kecepatan besarnya tapi tingkahnya kayak anak kecil," sindirian (Name) kembali di layangkan untuk Murasakibara.
"Kau ... Benar-benar ...."
Dan entah kenapa hari ini mereka lebih sering memperdebatkan tentang masalah pertumbuhan tubuh mereka dan tanpa mereka sadari bahwa mereka berdua sama-sama kekanakan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top