4
Satu minggu ini akan menjadi minggu tersibuk bagiku. Ujian dan tugas harus kujalani untuk bisa mengakhirinya.
Sepulang ujian aku langsung pergi mandi dan bersiap mengerjakan tugas. Dari perkataan Reza, tugas bahasa Indonesia cukup ribet. Aku perlu membuat sebuah artikel ilmiah yang berkaitan dengan teknik sipil.
Sebelumnya ada tugas yang mirip di mata kuliah kimia dasar, hanya saja jenis tugasnya berbeda. Kali ini aku perlu minimal 5 referensi jurnal atau artikel dan 15 halaman. Terdengar cukup mudah.
Masalah lain yang mrmbuatku kerepotan, cek turnitin. Simpelnya bisa dianggap sebagai cek plagiarisme di artikel, paper, atau hal lainnya. Kalau asal menjiplaknya maka akan mendapat hasil turnitin yang tinggi.
Salah satu cara yabg bisa digunakan ialah parafrase. Mengubah susunan kalimat agar tidak terdeteksi turnitin. Masalahnya aku jarang melakukan hal ini dan lebih sering menjiplak dari internet.
Betul saja, ketika tugas kimia milikku diuji, hasilnya 70% hasil jiplakan. Semoga dosen kimiaku tidak mengeceknya.
Hal yang paling menyebalkannya, tiap sekali pengecekan aku perlu membayar 4 ribu. Bukan uang yang banyak jika dihitung sekali tapi aku akan mengulangi ini berkali-kali. Dosen bahasa Indonesia ini menginginkan hasil turnitin di bawah 20% jadi aku perlu mengganti setengah dari tugas kimiaku.
Rasanya cukup menghabiskan uang karena aku mengecek sebelum mengubah kalimat apapun. Hanya saja aku bisa mengetahui bagian apa saja yang perlu aku ganti.
Aku langsung saja membuka beberapa jurnal sebagai referensi dan memikirkan kalimat untuk mengganti isi jurnalku. Parafrase yang kulakukan ialah dengan mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan sebaliknya.
Aku ingin tidur meski hanya sebentar. Setidaknya besok aku pergi ke kampus ketika sore hari. Aku masih bisa melanjutkan tugas ini sampai besok siang. Nanti malam aku harus berfokus ke ujian gamtek.
Sigh.
Setelah mencari sampai sore, aku lumayan berhasil merangkai artikel ilmiah dengan 15 halaman. Aku bisa merapikannya besok dan mengecek turnitin agar dapat diperiksa dosenku. Sungguh luar biasa diriku mengerjakan tugas di siang hari.
Malam telah tiba, saatnya mengerjakam ujian gamtek. Beberapa temanku sudah mengumpulkan ujian mereka dan saat kulihat itu terlihat luar biasa. Aku bahkan tidak menyangka itu dibuat hanya dalam beberapa jam saja.
Setidaknya aku sudah bisa memahami dasar-dasarnya dan tidak perlu mengubah banyak hal. Tujuan utamaku adalah berhasil membuat rumah biasa bukan rumah yang bagus.
Reza : Belom selesai gamtek?
Berbeda dengan Reza, aku masih awam di dunia sipil. Sementara dia memiliki kedua orang tua yang lulus sarjana sipil. Selain itu, walau bukan sipil tapi kakaknya baru saja lulus di jurusan arsitek.
Fikri : Lagi bentar selesai. Kenapa emangnya?
Reza : Push Valo, lagi min satu orang.
Fikri : Aku nanti aja abis selesai ini.
Reza : Oke. Mangat cuy.
Tidak hanya mengorbankan waktuku di siang hari, aku bahkan sibuk ketika malam hari. Semua ini hanya untuk tidur yang nyenyak. Aku rela tidak bermain Valorant untuk mengerjakan semua ini. Entah nilai apa yang akan kudapatkan nantinya setelah menyelesaikan rumah ini.
Tepat ketika jam 23.59, aku mengumpulkan tugasku. Aku bukan orang yang telat, aku tepat waktu. Tugasku masih berada di hari ini, sebelum hari berganti.
Aku sudah tidak ada tenaga untuk bertatap pandang dengan laptop. Sepertinya aku akan langsung tidur saja daripada bermain Valorant.
Kalaupun aku main, dengan kondisi setengah sadar, kelelahan, kekurangan tidur, dan kelaparan ini aku akan merepotkan teman setimku. Tidak ada pilihan lain yang lebih baik daripada tidur.
Setelah itu aku bisa merasakan nyenyaknya tidur dan hari esok pagi yang cerah.
Ah aku harus menyelesaikan tugas bahasa Indonesia setelah bangun tidur. Apa boleh buat.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top