Challenge 1
Bismillah.
Cinta Pandang Pertama
#pov-1
"Permisi! Boleh saya duduk di sini?"
Aku mendongak, reflek menutup buku yang sadang kubaca. Pertanyaan dengan nada ramah dihiasi senyum manis dari pemilik suara itu tertuju padaku.
"Boleh," kataku ragu. Sembari mengambil tas gendongku yang tadi sengaja kuletakkan di kursi penumpang sebelah, yang kosong.
"Terima kasih," ujarnya. Setelah posisinya sudah benar-benar duduk menyamaiku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman kecil. Tak lebih dari itu. Bukannya aku sok jutek. Tapi aku memang tak biasa duduk sedekat ini dengan pria lain selain keluarga.
"Saya Andri." Pria itu mengulurkan tangannya ingin bersalaman. Namun segera kubalas dengan menangkupkan kedua tangan di dada yang terbalut jilbab lebar. "Lia."
Perasaan ini selalu mengambang aneh saat teringat kejadian di Bus seminggu yang lalu. Jantung pun berdegup lebih kencang dari biasaaya. Entah, perasaan apa ini? Bayangan pria bernama Andri itu kian hadir di peulupuk mata.
"Ya Allah ... jika pria itu adalah jodohku, dekatkan lah. Namun jika bukan, hilangkan lah perasaan yang hamba sendiri pun tak tahu apa itu namanya?" Andri, nama itu kini kian dekat dalam doa.
Lima bulan kemudian.
Tidak ada doa yang sia-sia. Allah akan mengabulkan setiap doa hambanya yang bersungguh-sungguh. Aku pun masih belum percaya kalau hari ini adalah hari pernikahanku dengan Andri. Pria yang telah mencuri hatiku untuk pertama kalinya. Pernikahan ini berlangsung setelah Dia dan keluarganya melamarku seminggu yang lalu.
Sama halnya denganku. Ardi juga jatuh cinta pada pandangan pertama. Diam-diam Dia mencari tahu tentangku dan keluarga. Setelah Dia tahu bahwa aku adalah anak seorang ustadz, dia tidak berani melamarku sebelum Dia bisa merubah dirinya menjadi pria yang lebih pantas beristrikan wanita sesholehah diriku.
"Subhanallah ... Suamiku, sesholehah itukah aku di matamu?!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top