Cermin #7: End
Demi kehidupan Ardia, lebih baik kita pisah saja. Berpisah bukan berarti menyerah. Kita hanya menempuh cara berbeda untuk menggapai bahagia--Arshana Meila Hukma
Keputusan akhir yang baik tidak selalu membahagiakan semua orang, aku bisa melihat Nawa kecewa dengan keputusanku mengakhiri rumah tangga ini. Aku harap dia bisa memahami dasar keputusan yang aku ambil. Aku harap dia mengerti sikap KDRT yang dia lakukan tidak bisa dikompromi walaupun ... ya, ada alasan kenapa Nawa melakukan itu. Namun, Nawa memang mencintaiku. Dia setuju berpisah agar aku tak perlu terluka berkali-kali.
Nawa menyayangi putri kami, Ardia.
Dia mengerti sikap abusive akan terulang. Hal itu tidak baik untuk putri kami.
Orang-orang memandangku dengan tatapan aneh. Saat aku dan Nawa berjalan keluar dari pengadilan agama, kami bahkan merasa hubungan kami lebih hangat. Aku menggendong Ardia, Nawa memayungiku dari terik. Dia mengecup keningku sebelum kami masuk ke mobil.
Ketika orang-orang berbisik, "Kenapa nggak rujuk aja demi kebahagiaan Ardia?"
Maka, saat ini aku dan Nawa dengan mantap akan menjawab, "Kami berpisah demi kehidupan Ardia."
Aku berhasil lolos dari sikap pleasure people dengan membebaskan diri dari abusive relationship, perlahan Nawa akan belajar mengendalikan lonjakan emosinya demi kehidupan Ardia di masa yang akan datang.
[END]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top