Senja


Diriku berjalan menyusuri trotoar jalan menuju stasiun kereta api terdekat. dari rumah, memakai seragam putih abu dengan earphone di teliga yang melantunkan bebagai musik sendu yang dia suka, tepat pukul 5.45 dia sampai di stasiun 5
menit lagi kereta nya akan melaju menuju stasiun Bandung. Melihat anak kecil dengan seorang ibu membuat dia termenung kejadian 1 tahun silam saat semua masih sama dan tak. berbeda, saat semua ceria tanpa sendu, rumah jadi tempat
yang ingin dia tuju untuk cepat-cepat pulang. Sesak di dada ini saat semua- nya sirnah saat ini, Suara peluit petugas stasiun cukup terdengar di telinganya memecahkan lamunan- nya naik lah dia kedalam kereta dan mencari tempat duduk kosong untuk diri nya.

Stasiun bandung cukup ramai di pagi hari berbagai jenis orang berdatangan untuk menjemput rejeki mereka, seperti diri nya yang menjemput ilmu di sekolah, tempat yang nyaman sangat lah nyaman bersama mereka sahabat ku. Entah kenapa aku sangat jatuh cinta dengan kota ini, kota dengan sejuta kerinduan dengan candu dan senja yang dia lihat setiap hari di atap rumah.

Sampai lah di sekolah sendiri, sepi, sendu, yang dia rasakan entah dia selaludia rasakan seperti itu,

"Pikaaaaaaaaaa " teriak teman pika.

"apa sihhh berisik tau gakk masih pagi taukk," ucap pika.

"Heheheh maaf yah pik , maka nya tuh earphone lepas biar gue panggil
kedengaran," ucap widya.

Oh yah perkenal kan nama ku harpika hasyim lahir dan tinggal di bandung sejak kecil, yang selalu senang menyusuri kota ini dengan riang bersama, aku sangat
mecintai kopi hitam dan senja oh yah dan novel berserta sajak nya.

Pika sampai di kelas dengan teman teman nya dan duduk di bangku nya.

"Pian mana sih! Ucap pika kesal.

"pian mulu yg kau cari macam orang pacaran," jawab Tika.

"Paan sih kagak nyambung" jawab Pika.

Dan tiba-tiba

BRUKKKK

"ANJIR lo pian pengen bikin gue mati,"ucap Widya.

"aduhh cape gue, maaf pik gue telat," ucap Pian.

"Dari mana sih lo? Lama amat ian," tanya Pika.

"Beliin pesanan lo , pagi-pagi buta,nih" Jawab Pian dan memberika paper bag kepada sang sahabat nya Pika.

"Huahhhh makasihhh " Ucap pika dengan wajah yang amat senang.

Tetttt

Bel kelas pun berbunyi dan Pian kembali kekelas nya di sebelah kelas Pika. Dia Alvian satria, di panggil pian, itu nama yang melekat sejak dia taman kanak-kanak kalo kata pian itu panggilan sayang Pika pada diri nya sebagai sahabat, entah Mengapa pertemanan mereka sangatlah lama, mereka kenal. sejak umur 7 tahun
saat Pika menangis dekat taman komplek saat petang.

Flashback

Ter dengar suara anak kecil menangis, sambil memegang boneka kucing dia terduduk di rumput taman, entah bagaimana dia pulang.

"Kamu kenapa?"ucap bocah lelaki itu.

"Huhuhu, aku lupa jalan pulang, kamu siapa?" Ucap pika.

"Aku alvian satria,"ucap Pian kecil.

"aku pika, harpika hasyim, pian mau tolong antar pika pulang, pika takut
bentar lagi gelap" ucap Pika kecil.

"ayo naik sepeda pian, namanya napi," ucap Pian kecil.

"Hahaha sepedah mu lucu, ayo goo,"ucap Pika.

Pian dan Pika pun pergi dengan sepeda warna merah dengan Pika yang di Bonceng oleh pian untuk di antar ke rumah Pika, sebenarnya Pian tidak tau Rumah pika di mana. Tapi Pika bilang rumah nya dekat rumah pohon.

"Ini ini rumah ku pian stop," Pika pun turun dari sepeda.

"Aku pulang yah pika, dadah"ucap pian melambaikan tanggan.

"Makasih pian hati hati sama napi" teriak Pika pada Pian.

Flashback off

Bel istirahat pun berbunyi pika dan kawan kawan pergi ke kanti dan makan di kantin.

"Laper gue" ucap tika.

"Kapan sih lo ga laper tik "ucap nilam
Widya dan Pika hanya tertawa oleh pernyataan nilam.

"kalo gua kurus jelek ga seksi lagi" ucap tika.

"Sebahagia lo aja wkwkkw," ucap widya.

Mereka melanjut kan makan bakso dan camilan yang lain Dan tiba-tiba Pika pun bertanya.

"ehh kalian mau antar gue ke toko buku ga? " ucap pika.

"Gak bosen kau ke toko buku, bisa mati berdiri gue liat tuh buku,
mending ajak aku ke toko yang isi nya k-pop" ucap tika.

"Betul tuh pik kata tika" ucap widya.

"yah kalo kalian ga mau gak pa-pa gue ga maksa," jawab pika.

Selesai dari kantin mereka lanjut ke kelas dan melanjutkan pembelajaran kembali. dengan berbagai macam ekspresi ada yang senang, biasa aja, males-malesan dan sampai ada yang tidur di kelas.

Dan pulang pun telah tiba, Pika begegas ke toko buku untuk mencari buku baru yang telah lama ini dia incar bersama Pian.

"Pik kamu cari novel apa sih , beli novel mulu perasaan tuh kamar lo lama-lama macam perpustakaan," ucap Pian sambil tertawa.

"Aku cari novel punya rintik sedu, yang kata, nah ini yan."ucap Pika sambil melihatkan buku nya pada pian.

"Pantes aja lo cari toh tentang senja kan,"ucap Pian.

"Hahahhahahaha tau aja lo,"ucap Pika sembari tertawa.

Cukup lama dia diam di toko buku ber sama Pian dan hari menunjukan pukul 18.00 sudah gelap dan senja terlah pergi ke peraduan nya, pika pun pulang dan menuju stasiun bersama pian.

setelah sampai di stasiun Untuk pulang ke rumah, pika hanya diam melamun dan termenung bersama buku yg dia pegang.

"Kenapa sih lo ngelamun mulu Pik" ucap Pian.

"Gapapa cuman cape doang gue" jawab pika.

"Bohong lo, cerita sama gue sini" ucap pian.

"Kapan-kapan gue cerita , gue ga mood" jawab pika.

Dan mereka sama-sama diam dalam sunyi, hanya terdengar suara kereta, sedikit ramai tapi hati merasa sepi,

"Ayo pik kita naik napi" ucap Pian.

"Hahahha ayooo go, kita pulangg" ucap pika.

Dari stasiun menuju rumah mereka pulang dengan sepeda pian bernama napi.

"Makasih yah yan, dah gue masuk" ucap Pika.

"Iya bye gue pulang" ucap Pian.

Sampai lah pika di rumah pukul tujuh malam dan sang ayah ada di rumah.

"Assalamualaikum, pah " ucap pika.

"Waalaikum salam sayang, dari mana kamu baru pulang?" ucap sang papah.

"Hehehe, biasa pah dari toko buku," ucap pika.

"Mandi, makan papah udah masaki. " ucap papah pika.

"papah masak? Ibu mana? Pergi kelayapan?" tanyatanya saktris dari Pika.

Papah hanya terdiam dan pergi dari hadapan ku. Dari awal pernikahan Pika cukup kesal dengan ibu tiri nya, yang lebih suka pergi keluar dari pada stay di rumah, lebih baik papah jangan menikah lagi dibanding seperti ini, ingin marah rasa nya.

Pika merebahkan diri nya di kasur sejenak dan setelah itu melakukan ritual mandi nya rasa nya badan nya lengket seperti lem dan langsung makan malam bersama papah.

"Pah kapan kita liburan lagi?tanya Pika pada sang Papah.

"Emang Pika mau liburan ke mana?" Tanya Papah.

"Hmmm Pika pengen ke sumbawa pah," Ucap Pika.

"Yaudah nanti kita cari waktu yang tepat, sekarang kamu makan yang banyak, lanjut belajar dan jangan tidur malam. yah" ucap Papah Pika.

"Ohh ayay captain "ucap Pika.

Mereka melanjutkan makan dengan cerita dan curhat, Setelah itu pika melanjutkan tidur nya dan pergi tidur untuk besok sekolah pagi agar bersemangat kembali.

***
"pagi pah," ucap pika.

"Pagi sayang" jawab papah.

"aku bergi dulu yah pah," ucap pika sambil salam kepada sang papah dan
berpamita pada ibu tiri nya.
"Pika ini bekal. makanan nya" ucap sang ibu.

"Ga usah bu makasih" ucap pika sembari berjalan ke luar rumah dan berjalan menuju stasiun. Kereta api seperti biasa nya.

Sesampai nya di sekolah Pika membuka tas dan mencari buku hitam yg ia selalu bawa tapi nihil tak ada sama sekali, Pika membokar isi tas nya, tapi tetap tak ada, dia ingat telah memasuka buku itu kedalam tas.

"Pik kamu kenapa?" Ucap nilam.

"Buku hitam gue ni, ilang aduh gimana dong! "Ucap Pika.

"ke tinggalan kali rumah lo" ucap Tika.

"Gak udah gua masukin, duh pasti jatoh deh di stasiun" ucap Pika sambil.

"Haloo pagi gengs," ucap Pian.

"Eh Pik sibuk amat lu, tuh meja berantakan amat "ucap sandi.

"gue lagi cari buku gue ilang" ucap Pika.

"Hah buku? Buku pr ente ilang? Ucap Sandi.

"Ih bukan buku pr gue, buku diary hitam" ucap pika kesel.

"Galak amat dah, vis bu cinta damai" ucap sandi.

"Gue mau ke stasiun dulu"ucap Pika.

Dan seketika Pian mencekal tanggan Pika yang akan pergi.

"Lo gila, bentar lagi bel" ucap Pian.

"Lepas jangan larang gue pergi" ucap Pika dan melepaskan cekalan
tangan nya dan berlari pergi keluar kelas dan teman-teman nya pun. Mencoba memanggil namun nihil.

"Gue susul Pika dulu" ucap Pian langsung lari mengejarlag Pika.

"Macam anak kembar siam aja mereka" ucap tristan.

"Hahha kaya kaga tau pian aja" ucap nilam.

"Cuman Pian yg mampu buat pika nurut iya kan? Ucap tristan.

"Hahhaha kasian amat sih yang udah jadi mantan ente" ucap sandi.

"Diem lo onta mesir"ucap tristan.

Pian mencari pika, dan pian melihat pika yang sedang berusaha memenjat tembok.

"Pikaaaaa," panggil pian sembari berlari ke pika.

"Apasih yan, gue mau ke stasiun" Ucap Pika.

"Jangan gila deh, bentar lagi bel, masuk kelas pik" ucap Pian.

"Gak lo tau kan, buku itu sangat berharga buat gue"ucap Pika.

"Hadehh, ayo gue bantu, untung lo sahabat gue"ucap Pian.

Pika tersenyum bahagia dan mereka memanjat tembok belakang sekolah, dengan bantuan pian akhir nya memanjat tembok itu, dan pian ikut bolos ke stasiun bersama Pika.

Mereka pun sampai di stasiun dan mencari buku yang hilang itu hampir di setiap Sudut mereka mencari nya tapi nihil tak ada,

Pika sudah hampir menangis, buku itu banyak kenangan bersama alm mamahnya semasa hidup, hanya itu yang pika punya saat ini.

Pian pergi ke security untuk menanyakan barang yang hilang.

"ini buat gadis manis " ucap Pian sambil menyodorkan buku.

"Huahhh Pian. Ko ada di lo?"ucap Pika.

"Tadi gua tanya ke security, dan ada yang nemuin buku lo dan di titip" ucap Pian.

"Gue senengg banget" ucap pika sambil memeluk buku itu
Pika tersenyum amat manis dan pian pun tersenyum.

Pian hanya terdiam dan tersenyum.

"Kita, balik kesekolah yuk" ucap Pika.

"Siap-siap di hukum" ucap Pian sembari melirik Pika.

"Hahhahah, gak apa-apa di hukum asal buku gue ketemu" ucap Pika.

"Dasar anak gila " ucap Pian.

***

Mereka pun kembali ke Sekolah dan di hukum dengan pemanggilan orang tua siswa ke sekolah dan papah pika sungguh murka saat sampai di rumah.
"apa-apa kamu, bolos sekolah? Mau jadi apa nanti?" Ucap papah.

"buku, Pika yang hitam ilang pah, Pika cari ke stasiun sama Pian" jawab pika.

"Buku hitam, novel, terus yang kamu fikirkan. fokus kamu udah mau kelas 3 harus bisa masuk kampus kedokteran terbaik di bandung" ucap papah.

"Pika mau jadi penulis pah, Pika pengen kuliah sastra indonesia pah bukan dokter, pika suka dunia menulis, bukan tentang anatomi tubuh" ucap pika ber teriak.

"Dari awal papah ga suka kamu menulis hal-hal ga jelas, ganggu waktu kamu belajar Pika dan kalo kamu berani bantah papah, kalo
kamu ga nurut apa kata papah
mending kamu angkat kaki dari rumah ini" ucap Papah.

"Ok kalo itu mau papah, ternyata benar yang sayang pika cuman mamah sama kak angga yang papah asing kan" ucap pika.

Dan berlari kekamar memasukan baju nya dan bergegas pergi dari rumah namun sang ibu tiri menahan nya.
"jangan pergi Pik, kita bicara baik-baik" ucap ibu tiri.

"gak pika mau pergi, karna papah udah ga sayang lagi, semenjak kemunculan anda semua berubah, semua tak nyaman lagi, jadi dengan hormat saya pergi dan jangan panggil aku anak karna akubukan anak mu dan kau bukan mamah ku" ucap
pika tegas.

Dan pergi dari rumah menggunakan taxi yang mengarah kan ke stasiun
Selamat tinggal bandung......

Teman-teman pika sudah tau jika Pika pergi dari rumah saat malam pika pergi ayah nya menanyakan pada teman-teman nya. dan Pian apa Pika menginap di sana,
namun nihil, pika tak ada.

"Pian. ko Pika bisa kabur yah ?" Ucap nilam.

"Dia kesel sama bokap nya., bokap nya Pika kerumah gue semalem nanyain Pika dan ceritain semua masalah nya, Pika paling ga suka sesuatu yang dia suka di
kengkang" ucap Pian panjang lebar.

"Pantes aja ente putus sama Pika tris, hahahah gara-gara gaboleh dekat-dekat pian" Ucap sandi.

"Ehh onta diem lo, kenapa jadi gue sih"ucap Tristan.

"Diem kita harus cari Pika" usul Tika dan Widya.

"Cari kemana?Emang lo tau?" Ucap Pian.

"Lo kan sahabat dari orok pasti tau pika di mana yan" ucap Nilam.

"Yogyakarta ia yogya Pika pengen banget ke sana" ucap Pian.

"Ente serius nih? Ucap sandi.

"Sumpah serius, dia pernah cerita sama gue" ucap pian.

"Udah besok jum'at sore kita ke yogyakarta biar tiket gue yang urus" ucap tika.

"Siappp" serentak mereka berkata.

Keesokan hari di hari jumat mereka pergi ke yogyakarta dengan kereta yang mereka tumpangi
Perjalanan berjam-jam membuat mereka kantuk Dan mereka menginap di rumah pian, dan beristirahat sejenak sebelum
mencari pika.

"Nih anak kemana sih" ucap nilam
Mana panas sedang menyambut kota yogya karta beserta isi nya.

"Yan udah ketemu Pika belum?"Ucap tristan.

"Belum, duh kemana sih dia, bikin gue khawatir aja" ucap pian khawatir
Tersirat dari wajah pian penuh ke khawatiran kepada pika, dia berfikiritem dia Mana pika tidur, apa sudah makan, apa dia dapat tempat berteduh Entah lah semua masih sangat abu-abu.

"Lo suka pika yah yan ?"tanya Tristan.

"Paan sih lo kagak lah, dia sahabatitem gue" ucap Pian.

"Hahahha jangan. bohong lu, tatapan dan rasa khawatir lo beda bukan untuk sahabat, tapi untuk orang yg lo cintai,"ucap Tristan.

"ehh kaya nya kita harus kepantai" ucap nilam danfan nilam bersuara.

"Elah ente malah mau kepantai, pika aja belum ketemu" ucap sandi.

"Ehh, onta arab, pika tuh suka senja sama pantai, pasti dia datengin tuh pantai buat menyepi sambil nulis" ucap nilam.

Mereka semua setuju dan pergi ke pantai untung mecari pika mereka
mengelilingi pantai sampai senja menyapa mereka dengan sangat indah dan. mampu membuat mereka terpesona dengan keindahan senja.

Saat pian menoleh dia melihat sosok pika sedang memangangi senja dengan rambut ter urai, pian berkata.

"Lo cantik gua suka" ucap pian dalam hati.

Dan saat itu Pian Mendatangi Pika dan membuat Pika kaget mengapa ada Pian di pun hadapan nya.

"Ngapain lo sini" ucap Pika.

"Jemput lo pulang ke bandung" ucap Pian.

"Pergi lo dari hadapan gue" ucap Pika.

"Gua akan tetep stay di sini" ucap Pian.

"pergi ga!?, tingkah lo kaya bocah" ucap Pika.

"tingkah gua? Lo ga sadar sikap lo kaya bocah yang lari dari masalah, yang selalu diam membisu" ucap pian.

"iya emang gue kaya bocah, gue manja, sekarang udah pada ga sayang sama gue, mamah udah ga ada, kakak juga jauh dari gue yan," ucap Pika dengan intonasi tinggi sambil menangis.

"Lo masih punya gue, masih adan sahabat lo Pik" ucap Pian lembut.

"Gue takut yan" ucap Pika sambil menangis.

Pian pun memeluk Pika tanpa bersuara, berusaha menenangkan Gadis dalam pelukan nya, dan teman-teman pika pun datang.

"Pik pulang yuk, kasian bokap lo nyariin lo" ucap nilam.

"Iye ente harus pulang kasian keluarga di rumah" ucap sandi.

"Mereka ga peduli dan papah jahat " ucap Pika.

"Pik, lo harus pulang, kasian orang rumah, kalo mamah lo liat gue yakin dia bakal sedih banget"ucap tika.

Mereka berusaha membujuk pika setengah mati dengan semua rayuan mereka coba dan alhamdulilah mereka Dan pika mau pulang, sebelum. pulang mereka jalan jalan
di sekitar malioboro.

Pika tampak bahagia dengan semua ini bersama sahabat-sahabat yang dia
sayangi yang selaluada saat pika senang sedih dan susah.

"Piannnn" panggil pika.

"Apa Pik ?" Tanya pian.

"Aku cape yan, gendong"ucap Pika dengan muka yg di manis-manis kan.

"Hadeh, ayo tuan putri "ucap Pian.

Pika pun naik ke punggung pian, "Ayo kuda Pian kita jalan go" ucap pika.

"Berat juga kau Pik" ucap Pian.

Dan Pika pun hanya tertawa sangat bahagia dan dia tertidur di punggun pian.

***

Saat keesokan hari di pantai senja dan demaga datang lah Pian kehadapan Pika yang duduk ter menung di hadapan senja.

"Pik," ucap Pian.

"ehh apa pian ? "Ucap Pika.

"Aku mau ngomong sesuatu" ucap Pian.

"ngomong apa?serius mata deh biasa nya langsung ngomong" Ucap Pika.

"Lo mau ga jadi pacar gue?" ucap Pian tanpa basa-basi membuat Pika dia sesaat.

"Becanda lo" ucap Pika.

"aku serius pika" ucap Pian.

"Sejak kapan kamu suka aku?"ucap Pika.

"ntah sejak kapan aku suka kamu Pik, tapi aku sayang sama kamu, aku sama seperti langit yang merindukan senja nya, aku merasa takat indah dan sepi. Jika senja tidak datang, seperti aku yang sepi karna pika nya menghilang" Ucap Pian pada Pika membuat Pika berfikir sejenak dan pika menjawab.

"Iya yan" ucap pika.

"Iya apa" ucap Pian jawab sungguh ambigu.

"Iya aku mau maksud nya ihh gak peka kamu" ucap Pika.

"Serius pik" ucap pian.

"Yaudah aku tarik lagi kata-kata aku" ucap Pika.

"Ehh, iya Pika sayang"ucap Pian
Dan Pika pun memeluk pian.

"Makasih yah Yan selalu ada buat aku" ucap Pika.

"Karena langit ga akan pernah ninggalin senja nya" ucap pian pada Pika.

Dan teman teman mereka pun datang
"Uhuk ada yang jadian neh" ucap nilam.

"Makan makan dong" ucap sandi.

"Pj pj nya pik" ucap Tika.

"Ada yang cemburu nih" ucap widya.

"Siapa wid?" tanya Sandi.

"Tuh cowo sebelah lo" ucap widya.

Dan di sebelah Sandi ada Tristan.

"Ko.jadi gue, elah itu cerita lama dah ah yuk bentar lagi kereta dateng"ucap tristan.

Mereka pun balik kebandung dengan keceriaan dan pika pulang kerumah dengan di antar teman-teman nya, mereka takut pika minggat lagi sesampai nya di rumah pika di peluk sang papah.

"Kamu gapapa nak?"Tanya papah.

"maafin Pika yah pah, udah nge lawan ke papah dan ibu" ucap pika.

"Iya papah dan ibu maafin kamu, kami cemas nak, maafin. papah juga
yah sayang papah janji akan dukung yang kamu mau," ucap papah.

"Serius thanks papah sayang" ucap pika.

"Bu maafin ucapan kasar pika yah" ucap pika.

"Iya sayang ibu maafin. Kamu" ucap ibu.

Akhir nya semua urusan dan masalah selesai, dengan komunikasi yang
tenang pika dan keluarga telah kembali menghangat.

"Ayo kita makan. Malam, ayo kita ke meja makan" ucap papah.

"duh om tau aja saya lapar" ucap Sandi.

"Ih lu malu-maluin aja" ucapa Nilam.

"hahah kasih ikan asin aja tuh sandi" ucap Tika.

"Ente kira ana kucing" ucap sandi.

Mereka semua tertawa, dan Pian melirik Pika, dia sayang Pika dan sampai kapan pun dia akan menjaga Pika,

"dalam semua masalah akan selesai dan ternyata semua indah pada waktu nya"ucap Pika pada Pian.

"semoga lo selalu ceria gini, gue sayang lu pik" ucap pian.

"Semoga" ucap pika.
Mereka tertawa menikmati bintang di malam hari di atas atap rumah pika, selalu depqt pika membuat pian bahagia sama seperti pika yg dekat dengan pian yang statusnya menjadi kekasih.

AKSARA KATA

Aksara kata yang ku rangkai menjadi sajak
Dengan tapak kerinduan
Peluk pilu oleh sukma
Datang dengan dingin nya
Dengan bunga-bunga dandelion itu
Jepretan edelwis di mahameru
Kau bilang aku dandelion karna aku kuat dimana pun aku berdiri walau terjang
sekalipun
Dan kau bilang aku sepeti edelwis yang abadi walau dalam puncak yang dingin
Tapi aku hanya lah aku gadis yang ber mertamorfosis menjadi mencintai mu

-Harpika hasyim(pika)

INTUISI

Ketika di balik senja terakhir manjadi langkah yang seirama dan intuisi ku selalu
padamu, tanpa jeda waktu yang ada di dunia fana ini

Bersama waktu yang abadi
Yang mengubah detik menjadi menit
Menit menjadi jam
Jam menjadi hari
Hari menjadi minggu
Minggu pun menjadi bulan
Dan bulan menjadi tahun
Dan tahun ini aku ? Akan menajadi kekasih mu
Dan semua terjawab saat senja menjadi saksi kita

-Alvian satria (pian)


TAMAT

Senja
Karya vicka calista bella
Basic novel : My beloved pian ( indah riyana)


BIODATA
Vicka calista bella, yang biasa di panggil vicka yang mengawali menulis nya di wattpad tahun 2015 lalu (Cloudblackwhite24), yang awal hanya hobby membaca blog dan novel, menyukai coklat, ice krim, dan kopi, seorang pencandu senja dan
penikmat angin malam lahir di bandung 24 januari 1999 dan tinggal
bersama sang ayah di daerah sukamaju, komplek permata cimahi, kabupaten bandung barat, baru
saja lulus di salah satu SMK di daerah nya ( smk sangkuriang 1cimahi ) sangat suka mengoleksi novel dan membuat sajak, karna jiwa saya ada pada tulisan nya, bercita
cinta memiliki usaha dan brand busana muslim, alasan saya bergabung di butterfly sastra karna ingin menambah ilmu tentang dunia sastra yang sangat luas ini dan
memiliki banyak teman baru
IG: Vickavitalla E-mail : [email protected]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top