Tersesat [ III ]

Tersesat
Oleh: Diary Hijrah

Langkah kaki kian melemah, diikuti oleh darah di telapak tangan yang tak berhenti mengalir. Suasana mencekam terasa, ketika mereka melihat pepohonan rindang yang sudah diselimuti langit malam. Rio, sedari tadi hanya bisa menangis, karena ulahnya, dia dan dua temannya ikut tersesat di hutan ini. Lebih tepatnya, tersesat di gunung Ciremai.

Jalanan terjal dari tempat mereka berpijak terlihat samar. Mereka mencoba turun hanya dengan beralaskan tangan sambil merayap. Tak aneh, jika darah terus keluar dari tangan mereka. Petualangan tragis begitu terasa.

Saat telah tiba di bawah, betapa terkejutnya, mereka menyadari bahwa tempat mereka tapaki adalah tempat yang tadi. Mereka benar-benar dibuat tersesat.

Rio kini hanya terdiam. Dia mengingat kembali ucapannya yang membuat dirinya dan temannya dibuat tersesat seperti ini.

_"Bajingan! Gara-gara tadi buru-buru, jadi aja lupa gue bawa sepatu cadangannya," keluh Rio._

Denis, teman yang lain, menepuk bahu Rio yang sedari tadi hanya melamun.

"Jangan melamun, ini sudah takdirnya. Sekarang, kita hanya bisa berdoa. Malam ini, kita jangan ada yang tidur, semoga besok pagi ada jalan keluarnya," ucap Denis.

"Iya, betul. Jalan satu-satunya hanya berdoa," ucap Jino.

Rio hanya menganggukkan kepala dan terus berdoa agar diberi jalan untuk pulang. Hingga, pada nyatanya, mereka tertidur karena saling lelahnya.

***

"Bangun! Bangun!"

Beberapa orang terdengar panik. Jino yang terbagun lebih dahulu langsung melihat beberapa orang asing di hadapannya.

"Alhamdulilah, akhirnya kalian sadar," ucap salah seorang.

Denis yang ikut bangun langsung terdiam, melihat suasana yang berbeda seperti semalam. Dan, siapa orang-orang di hadapannya ini?

"Kami dari Tim SAR mencari kalian dari semalam. Kami dapat kabar, katanya kalian tersesat. Tapi, syukurlah kalian selamat."

Denis dan Jio tak lupa mengucap syukur juga. Akhirnya, ia bisa terbebas dari hutan mencekam semalam. Tapi, tunggu, di mana Rio?

"Tapi, sayang sekali ... teman kalian yang satunya ditemukan meninggal dunia di jurang," tutur salah satu Tim SAR.

Denis dan Jio hanya bisa terdiam meratapi kenyataan salah satu temannya yang meninggal dunia. Mereka tak menyangka, satu ucapan saat berpetualang itu bisa merenggut nyawa temannya itu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top