Teman yang Sudah Menghilang

Judul: Teman yang sudah menghilang
Karya: Bang PiNichol

Hari ini kelas XI MIPA 6 sedang melakukan pencarian di dalam hutan. Salah satu dari mereka telah menghilang setelah mengikuti kegiatan pramuka.

Adi sebagai ketua telah mencari ke sana-kemari, tapi tidak ada kemunculan Clara. Clara, perempuan yang hilang beberapa menit yang lalu.

Adi pikir,  dia telah menjaga seluruh anggotanya. Padahal, dia salah.

"Di, di sini gak ada jejak sama sekali. Kita cari di tempat lain aja!" lapor Putri, yang memang Clara tidak meninggalkan jejaknya. Bagaimana dia bisa mencari Clara di dalam hutan? dimana Clara sebenarnya?

Adi menendang batu yang ada di depannya. Dia kesal setengah mati. Perasaan nya begitu campur aduk, ini yang dia takuti selama menjadi ketua dalam organisasi. Dia harus bertanggungjawab atas apa yang tidak dia perbuat.

"WOI! KUMPUL!" teriak Adi, wajahnya sudah merah padam. Kini, masalah kian bertambah, bukan karena Clara yang belum ditemukan, tapi ke sembilan anggotanya malah asik sendiri.

Hanya Putri yang peduli.

"TELINGA KALIAN GAK DENGER?"

Dengan tergesa-gesa, mereka semua mulai berbaris. Meskipun Adi adalah temannya sendiri, tapi Adi terkenal serius.

Semuanya menunduk, Adi sama sekali tidak peduli dengan apa yang dipikirkan mereka semua. Clara jauh lebih penting.

Adi heran, kenapa mereka tidak bisa menjaga satu sama lain?

"Kita cari di pos terakhir," ajak Adi dan diikuti kesembilan anggota nya.

Pos terakhir mengarah ke sungai.

Mungkin, Clara ada di sana dan terjebak lalu tersesat karena kehilangan jejak kelompoknya.

Adi harap, Clara tidak jauh dari tempatnya.

"Kenapa gak laporin aja, sih? Sama kakak pembina? Capek, tau!" keluh Feby, tapi Adi tidak peduli. Dia mengabaikan semuanya.

Setibanya di pos terakhir, Putri menemukan sebuah ponsel milik Clara. Akhirnya, mereka menemukan petunjuk.

"Di, apa mungkin ponsel ini bisa membantu? Gimana kita bisa tau Clara dimana, ponselnya aja ketinggalan."

Pikiran Adi memang mengarah ke sana, tapi dia mencoba untuk berpikir jernih. Tidak mungkin, Clara sengaja meninggalkan ponselnya ke sembarang arah. Atau sengaja ditinggalkan, pasti ada sebab tersendiri. 

"Cek isi ponselnya sekarang," usul Vero yang dari tadi hanya diam. Dan sekarang, dia mulai bertindak. Mereka telah kompak bersatu untuk menemukan Clara.

"Ada pesan!"

Adi merampas ponsel itu, dia terkejut bukan main melihat isi pesan yang telah dikirim oleh orang yang tidak dikenal. Dan Clara, pasti sedang mengarah ke tempat yang telah ditunjukan orang itu.

"Fiks! Ada orang yang mau gagalin kelompok kita! Lu tau kan? Si Clara orangnya berpengaruh banget sama kelompok kita? Dan dia udah berhasil ngulur waktu," ucap Vero membuat semuanya berpikir keras. Memang benar,  Clara sangat pintar. Apalagi dalam  kegiatan pramuka, Clara sangat aktif.

"Jadi, kemungkinan orang itu masih satu sekolah? Tega banget!" Feby tidak habis pikir dengan orang yang berani mengancam Clara, pantas saja Clara selalu menolak untuk ke depan. Jadi ini alasannya?

"Kita pikirin nanti, kita harus cari Clara segera mungkin! Dan kita bakalan tangkap orang itu!"

"Caranya?"

Adi tersenyum miring, rencana ini pasti berhasil. Dia menatap ke sembilan temannya, kelompok elang pasti akan berhasil menemukan Clara, sekaligus menangkap orang yang telah berani mengancam Clara.

"Gue setuju!" ucap Vero dan mereka semua sudah berpencar.

.

.

.
Setelah beberapa lama, akhirnya Clara ditemukan. Untung saja Clara tidak terluka, meskipun ada luka kecil di tangannya.

"Clara!" teriak Putri lalu memeluk Clara. Tidak ada raut wajah sedih sedikitpun di matanya, hanya saja Clara seperti kelelahan.

"Lo kemana aja, sih? Kita cariin lu susah banget tau! Pakek acara kesasar lagi!" bentak Vero, Clara bukannya takut, tapi dia malah tersenyum.

"Jadi kalian sadar, kan? Kekompakan itu perlu. Sebenarnya gue sama Adi udah nyusun ini, karena kalian selalu mentingin diri sendiri."

"Gak pernah kompak," lanjut Clara membuat semuanya terdiam. Mereka semua telah sadar akan satu hal, bahwa pertemanan tidak ada artinya jika dalam kelompok saja tidak ada kekompakan.

Adi, rencana mu benar-benar berhasil.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top