Tanah Palestina [ II ]
Tanah Palestina
Oleh: Diary Hijrah
Suara ledakan terdengar keras di telinga. Peluru demi peluru menembus dengan mudah ke setiap orang yang bernyawa. Aminah tak henti-hentinya mengucap nama Allah. Kini, Palestina sedang berkabung.
Aminah sendiri. Orang tuanya ditembak mati oleh pasukan Israel, dan adiknya dibawa paksa ke markas mereka. Namun, Aminah tak tinggal diam, ia akan berjuang menyelamatkan adiknya dan negaranya dari kekejaman Israel. Digenggamnya erat bendera negara Palestina, dikibarkan tanpa ada rasa takut sedikit pun.
"Aminah, untuk apa kau ke sini? Kau mau mati?!" teriak Jenderal David, dengan tangan yang terus menodongkan senjatanya.
"Bebaskan adikku dan semua yang kau sandera untuk menjadi anak buahmu itu! _Allahu akbar, allahu akbar,"_ teriak Aminah dengan suara lantang.
Aminah tak mau perjuangannya berhenti cepat. Dengan langkah pasti, Aminah menghampiri mereka, kaum Israel. Di belakang mereka, markas dengan jeruji besi terpampang nyata. Terlihat jelas, adik Aminah menangis dan mengisyaratkan untuk pergi menjauh. Namun, tekadnya kuat, dengan tangan yang terus memegang bendera dan baju yang berlumuran darah, Aminah melangkah maju.
"Allah selalu bersama orang yang membela kebenaran. Saya sama sekali tidak takut dengan kalian. Tanah ini milik kami, Palestina. Enyahlah kalian, wahai kaum Israel," teriak Aminah.
Pasukan Israel sudah mempersiapkan senjatanya. Seolah, jika Aminah bergerak sedikit pun, peluru itu siap menembus tubuhnya.
"Selangkah lagi kau maju, akan kubunuh kau! Beraninya kau tak lancang kepadaku," teriak Jenderal David. Emosinya kian melonjak.
Aminah mempertaruhkan semuanya pada penciptanya. Ia berlari, mencoba menerobos banyaknya pasukan Israel, hingga tiba-tiba, satu peluru melesat cepat ke kaki kanan Aminah.
"Kakak!"
Aminah tersungkur ke tanah, suara itu terdengar kembali. Fatimah, nama adik yang ia rindukan. Kakinya terus saja mengeluarkan darah. Rasa sakit menjalar ke dalam tubuhnya.
"Sudah kubilang, diam kau! Pergi sekarang!"
Aminah menggelengkan kepalanya. Selagi nyawa masih ada, akan terus diperjuangkan. Aminah mencoba berdiri, dan berjalan tertatih-tatih menghampiri markas itu. Jenderal David yang geram, dengan emosinya langsung menembak kembali Aminah. Saat itu juga, Aminah kalah dengan pasukan Israel, nyawanya diambil kembali oleh Allah. Walaupun, Aminah kalah dalam hal ini, tapi di akhirat nanti, ia adalah salah satu penghuni surga.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top