Pejuang Jalan [ II ]

Penulis: PilTablet
Judul: pejuang jalan

Langit masih terlihat sangat gelap. Udara dini hari masih terasa sangat dingin. Ayam mungkin baru sebagian yang mulai berkokok.

Tapi, seorang pria harus bangun di saat seperti itu. Melakukan segala persiapan yang harus dia bawa. Mempersiapkan fisik dan juga mental untuk kembali berjuang kembali.

"Bu ... Bapa berangkat dulu," pamit pria tersebut kepada seseorang yang hanya bisa menggerakkan kedua matanya saja.

"Dimas," panggil pria tersebut kepada seorang anak laki-laki yang berumur sepuluh tahun.

"Iya, Pa," jawab Dimas.

"Dimas, Bapa berangkat dulu, kamu jagain ibu sama adik-adik kamu, yah," ucap pria tersebut kepada Dimas anak pertama yang masih berusia 10 tahun.

"Iya, Pak, hati-hati, " jawab Dimas.

Pria tersebut pergi setelah berpamitan kepada Dimas dan istrinya. Seperti biasa, dia harus jalan kaki untuk sampai ke tempat di mana dia bekerja.  Tidak ada kendaraan yang harus dia pakai, karena gaji yang dia dapat dalam bekerja hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga untuk pengobatan sang istri , yang sudah lama pengidap penyakit stroke.

"Pak Rizal," panggil seseorang.

"Ada apa, Pak," tanya Pak Rizal kepada seseorang yang memanggilnya.

"Mau nanya, Pak Rizal kerja dimana? Kok, berangkatnya pagi banget," tanya pria tersebut kepada Pak Rizal.

"Nanti, Bapa juga tau, saya kerja di mana," kekeh pak Rizal.

"Owalah, ya wis, lah," jawab pria tersebut. " Tapi, Pak Rizal, kerjaannya nggak aneh, 'kan?" tanya orang tersebut.

"Yang penting halal Pak, dan bisa membantu kebutuhan keluarga saya dan pengobatan istri saya," jawab Pak Rizal.

"Syukurlah, kalau begitu," ucap pria tersebut.

"Iya Pak, saya permisi dulu, takut kesiangan." Pak Rizal pun melanjutkan perjalanan menuju tempat kerjanya.

Disini dia sekarang, di jalan raya yang masih sepi kendaraan yang berlalu lalang. Dia dan teman yang lainnya akan membersihkan sampah dan juga dedaunan yang jatuh di sepanjang jalan raya.  Mengumpulkan sampah-sampah tersebut menjadi satu, kemudian di buang  ke pembuangan sampah.

Setelah matahari terbit, mereka pun akan menghentikan pekerjaannya dan akan memulai kembali ketika malam hari ataupun dini hari.

Mungkin, sebagian dari beruntung bisa membeli barang yang kita inginkan dengan mudah. Tapi, bagi mereka untuk bisa makan setiap harinya harus berjuang terlebih dahulu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top