Hutan [ III ]

Judul: Hutan
Karya: PilTablet

Mentari belum menunjukan sinarnya ke bumi. Pagi baru akan di mulai beberapa jam lagi. Namun, sekelompok orang sudah akan bersiap-siap untuk petualangan selanjutnya.

Mereka akan memulai menjelajah kembali hutan atau pun gunung. Seperti saat ini mereka telah bersiap untuk berangkat menuju ke salah satu lokasi.

Suara adzan subuh sudah berkumandang beberapa menit yang lalu. Artinya mereka harus segera berangkat menuju lokasi. Karena, bila mentari sudah bersinar akan sulit bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan.

"Bro, buruan, ke buru pagi, nih," ucap Bagas salah satu anggota kelompok yang berbadan tegak dan besar.

"Bentar, ini ransel gue, belum di resleting," jawab Agung sambil me-resleting  ransel birunya.

"Kaya perawan aja, loh, lama," cibir Rizki kepada Agung.

"Yuk, berangkat sekarang," ajak Ahmad salah satu anggota yang termasuk pendiam dan sangat spiritual. Namun, dia sangat peduli kepada seluruh anggota.

Mereka pun akhirnya berangkat menuju ke  hutan yang akan mereka jelajahi. Pertama-tama, mereka harus naik kendaraan terlebih dahulu. Baru selanjutnya, mereka akan berjalan kaki untuk memasuki hutan tersebut.

"Bro, ini bener jalannya?" tanya Rizki ketika mereka sudah sampai diantara pohon pinus yang hampir menutupi semuanya.

"Ini, bocah, nanya mulu," ejek Agung. "Lah, 'kan Lo, yang kemarin cek lokasi sama Bang Imron," sambung Agung.

"Iya, gue lupa," jawabnya sambil tertawa.

"Rizki, jangan kelabasan," ucap Ahmad kepada Rizki yang terus tertawa.

"Iya, maaf, Pak ustad," jawab Rizki sambil menghentikan tawanya.

"Ayok, kita masuk ke dalam," ajak Bagas.

Mereka akhirnya memasuki hutan tersebut. Agung yang sedang merekam di kamera, Bagas sebagai petunjuk jalan dan Ahmad yang berada di belakang.

"Gas," panggil Rizki kepada Bagas di depannya.

"Kenapa? Lo pengin kencing?" tanya Bagas sambil berjalan.

"Perasaan, kemarin gue cek lokasi nggak kaya gini suasananya." Bagas pun langsung menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya.

"Terus, gimana? Kita udah setengah jalan, nih," ucap Agung.

"Nggak mungkin, dong, kita balik lagi," jawab Bagas.

"Emang ini hutan apa?" tanya Agung sambil mengarahkan kameranya ke depan.

"Aku tahu ini hutan apa." Tiba-tiba Ahmad dari belakang langsung menujuk ke arah sebelah selatan.

"Apa!" pekik mereka bertiga Bagas, Agung dan Rizki.

"Hutan rekreasi," ucap Ahmad dengan santai dan wajah datarnya.

"Gue berasa anak TK," gumam Bagas, dan seketika mereka tertawa kecuali Ahmad yang tersenyum.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top