Tigabelas
-oo0oo-
"Jangan buka sebelum gue suruh!" bisik Ali yang gue rasa ada didepan wajah gue.
Kecupan tadi adalah ketiga kalinya dan setelah itu Ali membuka seat belt yang ada di kursi gue. Ia mengeluarkan sebuah kain hitam dan di tutupnya mata gue dengan kain tersebut, gue dituntun keluar entah kemana yang jelas saat ini gue berdiri.
Gue meraba ke arah depan yang hanya ada angin. Kemana Ali? Bukannya tadi gue ngedengerin suara Ali ada didepan gue ya? Kok ngilang sih?
"Aliiiiiiiiii???" teriak gue tak peduli walaupun restaurant ini ada pengunjungnya.
Tangan gue meraba dan berjalan dengan pelan-pelan maju selangkah kemudian gue merasakan bahwa langkah gue terhalang oleh satu meja. Tiba-tiba saja gue merasakan seseorang berdiri dibelakang gue.
"Ini Ali buk---" ucapan gue terhenti saat seseorang itu melingkarkan tangannya dileher gue dan merasakan dinginnya benda yang di pasangkannya saat menempel pada kulit putih gue.
Kalung?
Dan tak lama kain tersebut terlepas dari mata gue. Beberapa kali gue mengerjapkan mata gue untuk menyusaikan dengan cahaya yang ada disekitar gue. Gue melongo melihat yang di depan gue.
Restaurant yang di dekor dengan banyak balon-balon berwarna pink dan putih disambung dengan panjangnya tali yang berbentuk keriting dibawah balonnya. Tulisan Happy Birthday Prilly tercetak jelas di atas panggung kecil di depan gue dan yang terakhir meja dengan dua kursi saling berhadapan kemudian meja yang di tutup dengan kain merah.
Gue berbalik ke arah belakang dan tak melihat siapa pun di belakang gue. Tangan gue meraba leher dan melihat kalung yang sangat mahal menurut gue tiba-tiba bergantung di leher.

Gue membekap mulut gue tak percaya dengan apa yang gue lihat didepan ini. Tak lama gue mendengar petikan piano dari arah panggung membuat gue kembali berbalik ke arah depan.
Ali.
Pria itu dengan jas yang gagahnya bermain piano dan tersenyum ke arah gue.
Hari ini saat bahagia untukmu.
Bertambah 1 tahun usiamu.
Kunyanyikan sebuah lagu.
Agar istimewa harimu.
Happy birthday to you.
Happy birthday to you.
Happy birthday to you.
Hari ini istimewa.
Karena ini ulang tahunmu.
Hari ini berbahagia.
Nikmati saja.
Suara Ali yang diiringi piano membuat gue kembali menangis haru. Ali berdiri dengan merapihkan jasnya dan turun ke pinggir panggung setelah itu ia menghilang entah kemana.
Apa yang kalian rasain jika kalian ada di posisi gue?:')
"Prilly!" panggilan itu membuat gue menoleh ke arah samping.
Ali si tengil berubah menjadi Ali yang romantis. Dia jalan ke arah gue dengan tangan yang ada di belakangnya. Senyumannya tak pernah hilang yang sedari tadi membuat gue terpesona dengan Ali hari ini. Dan saat ini gue dan Ali saling berhadapan dan melemparkan senyum.
"For you who are happy today!" ucap Ali kemudian mengeluarkan tangan dari belakang dan membawa sebuah bunga dan juga boneka-boneka doraemon yang membuat gue kembali terharu.

Sebelum gue menerimanya dengan cepat gue berhambur kepelukan Ali dan menangis bahagia dalam pelukannya. Dalam hidup gue ini keduanya kali gue di kasih surprise yang pertama tadi malem tepatnya jam 12 malem dan sekarang malam ini bersama Ali.
"Thanks for all, Ali!" ucap gue di sela-sela pelukan gue dan melepaskan pelukannya kemudian gue berjingjit ke arah wajah Ali.
Cup!
Senyuman Ali menghilang dan menatap gue dengan tatapan cengonya saat gue mencium bibir sexynya miliknya. Gue terkekeh kecil melihat wajah Ali yang terkejut bahagia.
"Aku bahagia!" bisik gue tepat di hadapan wajah Ali.
"Nih bunganya!" ucap Ali dengan menyodorkan bunga beserta bonekanya. Dengan senang hati gue menerimanya dan mencium bunganya.
"Aku suka!" sahut gue dengan tersenyum bahagia.
"Aku lebih suka lihat kamu bahagia kaya gini!" ucap Ali dengn mencium kening gue dan tak lama ia melepaskannya. "Makan dulu yuk!" ajak Ali kemudian menarik kursi yang bakal gue dudukin lagi dan lagi gue di buat senyum. Hari ini gue terlalu banyak senyum.
Ali duduk di hadapan gue dan tak lama ia pelayan datang dengan membawa makanan dan juga minumannya. Piring, gelas dan sendoknya sudah di sediakan sejak tadi setelah itu pelayan tersebut pergi meninggalkan kami berdua.
"Kamu kok bisa seromantis ini sih!" puji gue dengan menatap kagum Ali.
"Orang tengil kaya aku juga bisa romantis, apa lagi buat orang yang dia sayang, si tengil bakal ngelakuin apa aja demi orang yang dia sayang bahagia!" ucap Ali yang membuat gue reflex mengangkat tangan kanan gue dan mengelus pipi chubby Ali.
Ali mengambil tangan kanan gue dengan tangan kirinya dan diciumnya dengan menatap gue dengan tatapan yang membuat siapa saja akan betah menatapnya.

Kemudian Ali melepaskan tangan gue dan melanjutkan makan malam kami berdua. Andaikan saja doraemon ada disini dan gue bakalan minta buat berhentiin sementara untuk tetap dengan Ali.
"Makan gitu aja belepotan!" omel Ali kemudian membersihkan sudut bibir gue dengan tangannya sendiri dan ia jilat dengan mulutnya. "Enak!"
"Jorok Ali ih!!!" pekik gue menatap Ali tak percaya.
"Enggak kok ini enak bekas di bibir kamu!" ucap Ali dengan tertawa yang membuat gue memutar bola mata dengan malas dan menahan senyum karna tingkah Ali. "Eh iya, bentar lagi GGS bakalan ke Bali!" ucap Ali sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Oh ya? Kok aku gak tau?" tanya gue bingung.
Ali menyengir memamerkan gigi putih dan rapihnya. "Kan tadi lagi rapat tanpa kamu!" jawaban Ali membuat gue mengacungkan garpu yang ada ditangan kiri.
"Jahat banget sih!" gerutu gue kesal.
"Tapi senengkan?" goda Ali dengan menaik turunkan halisnya.
Gue memasang wajah berpikirnya. "Emm. Seneng gak ya?" tanya gue dengan pura-pura berpikir.
Ali berdecak dengan wajah yang menggoda gue. "Yakin gak seneng? Kok tadi nangis ya pas aku nyanyi?" mata Ali menatap jahil ke arah gue.
"Apa? Siapa nangis emangnya?" tanya gue mengelak.
"Ck. Kebiasaan nih udah kecyduk masih gak mau ngaku!" Ali terlihat kesal yang membuat gue tertawa puas dengan gemas gue mencubit hidung mancungnya.
"Iyaa, aku bahagia!" gue berucap dengan tatapan dan nada yang lembut.
"Nah gitu kek, ngaku!" Ali mencubit pipi gue dengan tangan kanannya.
Kami tertawa bahagia malam itu seperti tak ada yang mengganggu kami. Waktu benar-benar di miliki kami berdua di restaurant yang sudah Ali booking sejak tadi siang hingga tak terasa waktu sudah mulai semakin malam sehingga mau tidak mau kami meninggalkan Restaurant House itu.
Gue janji. Sampai kapan pun gue bakal inget restaurant yang pernah menjadi saksi bahagia gue dan Ali dan juga saksi sebagai bahwa Ali pernah membuat gue merasa menjadi wanita paling bahagia.
Terimakasih Arab tengilku.
-oo0oo-
TARAAAAAA!!!!
Sesuai janjiiiikuuu yaaa double upppp!!!
Gimana gimanaa nicccc😋😋😋
Btw gue gak lupa waktu GGS ke Bali itu sebelum atau sesudah ultah Prilly tapi sesuai khayalan gue kalo bikin GGS ke Bali sesudah ultah Prilly.
Vote&commentnya para penontoooonnnnnnn!!!😝😝
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top