Prolog

Selamat datang di universe Pasangan Ajaib. Cerita ini merupakan sequel dari cerita Sahabat ... Nikah, yuk!
Bagi yang belum membaca cerita itu, silakan lahap habis terlebih dahulu.

Tolong berikan dukungan dan cinta kasih kalian pada pasutri ini. 💙

***

"Sayang." Chandra memanggil Wenda untuk kesekian kalinya.

Namun, yang dipanggil tetap bergeming. Wenda duduk di karpet, matanya masih fokus pada layar laptopnya, mengerjakan tugas kuliah yang semakin bertambah semester semakin bertambah banyak pula.

Usia pernikahan Wenda dan Chandra sudah hampir menginjak tahun ke dua, itu berarti mereka sudah berada di semester empat.

"Maminya Chabe. Ayo, mau ya." Chandra merebahkan kepalanya pada pangkuan Wenda, memeluk pinggang Wenda erat.

"Apa sih, Chan. Aku lagi ngerjain tugas. Sibuk ini."

"Sibuk mulu, tugas mulu. Aku kapan diperhatiin." Chandra mencebikkan bibirnya layaknya anak kecil meminta mainan baru.

Wenda menunduk, meneliti wajah Chandra di pangkuannya. Tangannya mengusap pipi Chandra pelan.

"Sayang, kita udah lama nggak lho, ayolah mau, ya."

"Astaga!" Wenda menjerit, sontak Chandra beranjak dari posisinya, menatap Wenda penuh pertanyaan.

Wenda menyengir. "Chabe belum aku kasih makan dari pagi." Tangan Wenda terulur menangkupkan kedua telapak tangannya pada pipi Chandra.  "Kamu kasih Chabe makan, ya. Aku masih tanggung ini ngerjain tugasnya."

"Upah," celetuk Chandra.

Wenda mendekatkan wajahnya, bibirnya bergerak ke pipi kanan Chandra, meninggalkan jejak di sana.

"Udah. Buruan sana kasih makan dulu anaknya."

Chandra menyambar bibir Wenda untuk dia cecap. "Ngasihnya tuh di sini, buka di pipi," tunjuk Chandra menempelkan telunjuknya di bibir Wenda.

Kepala Chandra kembali maju, hendak mengecup bibir wenda lagi, tetapi aksinya harus terhenti saat tangan Wenda sudah mengangkat sesuatu, tangannya sudah terayun hendak memukul kepala Chandra menggunakan buku yang tebalnya lebih dari lima ratus halaman itu.

"Buruan sana!"

"Iya, Kanjeng Ratu." Chandra bangkit dari posisinya menuju aquascape Chabe. Meraih wadah makanan ikan pada kabinet bawah.

"Sayang ini wadahnya kamu ganti lagi?" Chandra berbalik, tangannya menunjukkan stoples yang dia pegang.

Wenda mendongak, atensinya fokus pada tangan Chandra. "Iya, kemarin aku nggak sengaja lihat itu di supermarket. Warnanya lucu, jadi aku beli, deh."

"Anak cowok dikasih warna pink," gumam Chandra yang masih bisa didengar oleh Wenda.

"Emang kamu yakin dia cowok?"

"Lah kan namanya Chabe. Lebih mirip ke nama cowok, kan kamu sendiri yang kasih nama."

"Ya, kan aku kasih nama dari kata Chandra bego, aku persingkat."

"Udah, nggak usah dijelasin lagi arti namanya, bikin ngilu hati aja."

Wenda terkekeh melihat tingkah Chandra, tubuh Chandra sudah menghadap aquascape, gumaman syarat akan kekesalan terdengar di telinga. Chandra kesal, pasalnya apa yang menjadi permintaannya tidak Wenda hiraukan.

***

Tanjung Enim, 8 Januari 2020

Kasih prolog dulu.
Gimana kabar hari ini?
Kira-kira Chandra minta apa ya?
Uhuk!

Salam Sayang ❤️
RinBee 🐝

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top