4. Hari Kedua
Pagi telah tiba. Adzan Subuh telah berkumandang sejak lima menit yang lalu.
"Hoamm,"
Fiki menguap lebar. Ia baru saja bangun setelah mendengar suara alarm HP-nya.
"Masih ngantuk sebenarnya," gumam Fiki memejamkan mata sejenak.
Tok!
Tok!
Tok!
Suara ketukan pintu membuat kedua mata Fiki terbuka kembali. Dia langsung beranjak dari kasur empuknya menuju pintu kamar.
Pintu terbuka, nampak sosok Wanita berhijab sudah berdiri tegak di depan. Ia tersenyum kecil melihat sang Adik sudah terbangun.
"Fik, ayo kita shalat subuh berjama'ah," ucap sang Kakak.
"Iya Kak Linda. Fiki cuci muka sekalian ambil air wudhu dulu ya," balas Fiki polos.
"Oke. Kakak tunggu di ruang ibadahnya," jawab Linda. Ia mengusap rambut tebal Fiki walau sambil jinjit.
Sungguh pemandangan indah bagi yang melihat, walau pasti ada sesuatu hal yang tak harus diungkapkan. Itulah sebuah rahasia keluarga.
Linda Widyana, seorang Mahasiswa tingkat 6. Ia mengambil jurusan pendidikan sekolah dasar di kampus tempat Fiki melakukan OSPEK.
Baru saja Linda masuk ke dalam ruangan pojok lantai 2. Sang Adik lainnya berlari kecil hingga menabrak tubuh Linda.
"Aduh, Iqbal. Masih pagi loh ini jangan lari-larian di dalam rumah."
"Hehe... maaf ya Kak Linda. Kak, Iqbal mau ikut shalat subuh juga," ucap Iqbal pelan.
Iqbal Ramadhana. Adik kedua laki-laki dari Linda dan Fiki. Iqbal masih menginjak bangku kelas 1 SMA di sekolah swasta.
"Iya. Kamu ambil air wudhu dulu, terus baru ke sini lagi sekalian tunggu Abangmu." Linda membalas lembut.
"Oke, Kak," sahut Iqbal semangat.
.....
"Ayo semuanya jangan lelet kaya kura-kura jalannya!"
"Kamu! Pakai topi yang bener jangan kebalik gitu!"
"Woi! Cepat semuanya kalau nggak mau kena hukuman!"
Itulah suara-suara dari beberapa senior galak yang menjadi panitian OSPEK. Memasang wajah garang dan selalu berteriak bagaikan di hutan.
Gilang sudah tiba. Kali ini ia tidak terlambat datang ke kampus di hari kedua OSPEK.
"Hei, aku bareng kamu boleh?" tanya seorang Wanita memakai topi berbentuk segitiga di kepalanya.
"Iya. Cepat jalannya!" jawab Gilang sedikit emosi.
"Siap! Kenalin aku Andini Fatma, kamu Gilang kan?" tanya Andini berjalan beriringan dengan Gilang.
"Kalau sudah tahu nggak usah nanya bisa? Gue lagi malas berdebat pagi ini."
Gilang membalas dengan galak. Andini hanya tersenyum kecil. Ia sudah biasa bertemu dengan orang-orang yang memiliki sifat seperti itu.
Andini dan Gilang sudah berbaris rapi di dalam kelompok yang telah di bagi. Dan ternyata mereka satu kelompok, sebenarnya Andini sudah tahu, namun Gilang yang tak peduli sekitar.
"Lo ngapain ngikutin gue?" tanya Gilang heran.
"Aku kan memang anggota kelompok ini," jawab Andini tersenyum.
Gilang langsung diam seribu bahasa. Ia cukup malu dan bersikap seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Andini hanya tersenyum kecil.
Kegiatan OSPEK hari kedua telah di mulai. Kelompok Gilang dan kawan-kawan mendapatkan pembina senior yaitu Puput dan Raka.
"Ayo semua kumpul di sini," ujar Raka.
"Baik Kak Raka!" jawab anggota kelompok kompak.
"Oke. Hari ini kita akan berkeliling kampus dan jangan lupa catat setiap tempat yang dilewati," ucap Raka menjelaskan.
"Kak, saya mau bertanya,"
Andini mengangkat tangan. Puput menatap Andini sejenak. "Mau tanya apa?"
"Apa kita keliling semua gedung atau gimana?" tanya Andini polos.
Gilang melirik Andini sinis. "Iya," jawab Puput singkat.
"Ada yang mau bertanya lagi?"
Puput memandangi satu persatu anggota kelompok yang berjumlah sepuluh orang. Tatapan Puput terhenti kepada sosok Pria berkulit hitam manis.
"Kamu... Gilang yang kemarin di hukum itu kan," ujar Puput.
"Iya, Kak. Itu saya," jawab Gilang malas.
"Lain kali kamu jangan bersikap seperti itu, apalagi sama senior Farhan," ucap Puput memperingati.
"Baik, Kak Nur," jawab Gilang melihat papan nama di almamater Puput.
Seketika ekspresi Puput berubah menjadi bete. Ia paling tidak suka di panggil dengan nama Nur.
Raka yang mengerti langsung mengalihkan pembicaraan. Sebenarnya ia menahan tawa. "Ayo, sekarang semua ikuti saya. Pertama kita akan ke gedung kampus A."
"Baik, Kak," jawab mereka serempak.
.....
Di tempat sisi kampus lain...
Terdapat tiga orang mahasiswi sedang berkumpul. Mereka terlihat sedang membicarakan hal penting.
"Sumpah! Gue benci banget sama tuh Cewek caper!" seru Novita memukul meja keras.
Novita Aurel, senior kampus di fakultas Manajemen. Dia merupakan ketua geng bernama Bee Squad yang beranggotakan tiga orang. Novita sangat terobsesi dengan sang mantan bernama Ricky Sydney.
"Kenapa lagi sih, Nov?" tanya Wanita memakai kacamata. Ia duduk di atas meja.
"Tau dah. Lagi PMS ya lo?" sahut Wanita lain berambut pirang panjang.
Novita menatap kedua sahabatnya tajam. Ia sedang dalam mode mengamuk dan mereka malah memancing dirinya.
"Itu sih Arinda! Dia makin caper aja sama kesayangan gue!"
"Oooh... gue kira masalah penting," ucap Wanita berambut pirang.
"Penting lah! Karena dia sudah merebut Ricky dari tangan gue!" Novita semakin kesal.
"Santai aja kali. Gue yakin Ricky juga bakal pilih lo daripada si Cewek galak itu!"
Hasna Claudya, biasa di panggil Nana. Ciri khas memakai kacamata dan bersikap sesukanya. Ia merupakan senior kampus semester 4 jurusan Perhotelan. Nana juga tergabung dalam sebuah geng bernama Bee Squad.
"Gue juga tahu itu, Na," balas Novita.
"Terus? Lo mau kasih pelajaran gitu ke Arinda?"
Amelia Flowi, panggillan nya Amel. Si senior paling aktif di kegiatan kesenian yaitu dance modern. Ia juga menjadi anggota geng Bee Squad.
"Rencana ya sih gitu. Tapi... gue masih bingung," jawab Novita santai.
"Halah! Gue kira lo sudah ada rencana. Tangan gue lagi gatel nih mau kerjain orang," sahut Amel menyeringai kecil.
"Hahaha... tenang Bee. Gue punya rencana dan ini pasti berhasil," ujar Nana.
Kedua sahabat itu pun mendekat ke arah Nana. Nana menjelaskan rencana yang akan mereka jalankan setelah acara OSPEK hari ini selesai.
"Keren juga." Novita memuji.
"Siapa dulu? Nana gitu loh," ucap Nana percaya diri.
"Hahaha... mantap dah," sahut Amel tertawa.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang tak sengaja menguping pembicaraan. Seseorang itu langsung pergi meninggalkan lokasi sebelum ketahuan.
.
.
.
.
.
Bersambung
(08/06/2022)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top