1 {Pengkhianat} 1

Seorang gadis muda yang diketahui sebagai anak dari seorang presiden terlihat dibawa keluar orang pelayan serta pengawal nya, disaat bersamaan ada roket yang meledakkan mobil khusus yang dapat bergerak di padang pasir tersebut.

"Iri.. " pekik gadis berambut coklat cerah kepada seorang wanita dengan pakaian pelayan.

"Nona muda, anda harus pergi.. " kata pengawal.

"T-tapi I-ri..? "

"Dia sudah mati! "

"!? "

"Nona. Dia mati demi melindungi anda jadi jangan buat pertolongan nya jadi sia-sia.. "

"Iri.. "

Drt..!

Tembakan terlihat mengarah ke tempat anak presiden itu. Si pengawal dengan sontak saja menjadikan dirinya sebagai perisai.

"! "

"P-pergi.. "

Dor! Dor!

Si pengawal melawan hanya menggunakan pistol standar. Selama itu ia tetap jadi pelindung sebagai pengalihan anak presiden. Gadis itu berlari dengan linangan airmata.

Ada satu tembakan yang menggores lengan nya. Itu membuat ia menabrak pintu tua sampai terlepas dari tempatnya.

"Argh.. " ringisnya merasakan hal perih di luka gores.

Drap, drap... Tap!

Hingga suara langkah membuat gadis ini terdiam.

"Hahah. Akhrinya terkejar juga.. " kata teroris(1).

"Ayo kita bawa dia.. " (2).

"T-tidak. A-aku tidak boleh berhenti di sini. Atau ayah!? "

"? " gadis muda berambut coklat ini mengikuti senjata AK47 yang terangkat dibelakang kedua teroris yang ingin menangkap mereka, teroris(3) yang memiliki senjata itu.

"Hei, kau bawa obat bius'kan? "

".......... "

".....? "

"Reod----"

Drttttttt...!

Teroris(3) membunuh teroris(1) dengan menembakkan AK47 ke kepala dan meng headshot teroris(2) menggunakan pistol.

Bruk...!

Gadis itu terkejut bukan main karena teroris (3) baru saja membunuh rekannya sendiri.

"...... Apa kau tidak apa? " tanya teroris (3) yang dipanggil dengan nama Reod tadi. Anak presiden ini hanya menganggukkan kepala pelan.

Tidak berselang lama dua teroris lainnya datang, mereka terkejut melihat rekan mereka mati. Mereka bahkan sampai mendekat.

Reod menggunakan AK47 dan pistol nya disaat bersamaan untuk membunuh mereka. "Kita harus bergerak pergi sebelum jumlah mereka bertambah. Kau bisa bergerak'kan? "

"Y-a.. "

Gadis itu bangkit seraya menutupi lengan yang terluka. Reod memimpin jalan masuk ke dalam rumah entah kenapa, nampaknya lelaki itu memiliki rencana sendiri.

"K-kau siapa? " tanya anak presiden nampak berhati-hati.

"Haruskah aku jawab.? "

"........... "

















Aku seorang pengkhianat!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top