62
Raka memijat dahinya. Seharian ini dia sudah berkeliaran untuk mencari petunjuk tentang Kasus Pembunuhan Eye Fairy terutama dari sisi korban Bu Laila, karena koban-koban lainnya terlalu sulit untuk dikorek informasinya. Karena keluarga korban kebanyakan sudah meninggal. Saksi lainnya pun tidak ada yang memberikan informasi lebih. Hanya pada kasus Bu Laila saja sepertinya ada banyak ketidak cocokan antara data hasil penyelidikannya dengan catatan kepolisian. Raka bertanya-tanya. Benarkah Pak Yanto memang terlibat? Ada banyak bukti yang mengarah ke sana. Tapi semuanya baru spekulasi saja. Belum ada bukti yang konkrit. Karena kasus ini sudah lewat sua dekade, sangat sulit mendapatkan buktinya. Apa yang harus dia lakukan?
Ketika pikiran Raka semakin ruwet ada satu panggilan yang masuk ke ponselnya. Rupanya itu panggilan dari atasannya yang cukup dia hormati, Brigjen Adam.
"Selamat pagi, Komandan," sapa Raka.
"Pagi, Raka. Aku mau menanyakan bagaimana perkembangan kasus Eye Fairy?" tanya atasannya yang mendapatkan julukan sebagai polisi dengan tingkat pemecahan kasus 99% itu.
"Mohon maaf, Dan, kami belum berhasil mengungkap identitas pelaku. Akan tetapi sudah ada beberapa perkembangan," jelas Raka.
"Oh ya, apa itu?" tanya Brigjen Adam.
"Ada beberapa kesaksian yang tidak terdapat dalam catatan kepolisian. Dan beberapa penyelidikan saya mengarah pada satu tersangka. Akan tetapi tidak ada bukti konkrit untuk menangkapnya."
"Hm... begitu ya. Eye Fairy itu memang sangat lihai. Dia hampir tidak pernah meninggalkan bukti yang bisa kita sediki satu pun. Karena itulah kasus ini menjadi dingin setelah dua puluh tahun," ucap Brigjen Adam.
"Aku akan ke sana, Raka. Ini aku OTW masih di Lawang."
Netra Raka terbeliak. Dia tidak menyangka sampai Brigjen turun tangan langsung seperti ini. Rupanya perhatian Kapolda terhadap kasus ini cukup serius.
"Anda turun langsung?" tanya Raka. Sejujurnya dia merasa sedih. Karena Brigjen Adam sejatinya tidak pernah turun langsung ke lapangan kecuali jika anak buahnya tidak becus. Apakah atasannya itu menganggap Raka tidak becus?
"Iya. Komandan ingin kita mengalihkan perhatian media masa. Kamu tahu kan kasus Pembunuhan Nyonya Melati kemarin? Wartawan di sini curiga karena kita menutupnya sebagai kasus kematian akibat serangan jantung dan tidak melanjutkan pendidikan. Jadi kita dipaksa menggembar-gemborkan kasus Eye Fairy ini."
Raka bernapas lega mendengar penjelasan Brigjen Adam. Rupanya karena kasus yang kontroversial itu atasannya turun tangan. Bukan karena Raka yang tidak becus.
"Bocah! Tutup jendelanya! Kita ini pakai AC! Jangan muntah, woi! Ambil keresek! Keresek!"
Raka mengerutkan kening karena mendengar Brigjen Adam yang tiba-tiba ribut sendiri. Bibir Raka mengerucut tidak senang. Hanya ada satu orang yang disebut bocah oleh Brigjen Adam. Siapa lagi kalau bukan Igo Casanova. Dia pemondok di rumah susun milik Brigjen Adam. Anak laki-laki kelas 1 SMA yang dibayar atasannya itu untuk menjadi informan polisi sejak 2 tahun yang lalu. Anak aneh dengan gaya berandalan yang sukanya mengacak-acak TKP. Dia suka menyentuh sembarangan barang bukti tanpa menggunakan sarung tangan. Anehnya Brigjen Adam membiarkan saja tindakan pemuda itu. Ajaibnya juga jika anak lelaki itu ikut dalam penyelidikan hampir 100% kasus akan terpecahkan lebih cepat dengan cara-cara yang kadang tidak dapat dimengerti Raka. Bukannya anak itu menghilang sejak beberapa hari lalu? Rupanya sekarang dia muncul lagi. Padahal Raka sudah senang mengira anak itu tidak akan ikut penyelidikan lagi setelah dia absen dalam penyelidikan beberapa kasus.
"Dokter Sasa di mana?" tanya Brigjen Adam. "Dari tadi aku telepon tidak diangkat. Dia belum pulang ke Surabaya, kan?"
"Ah, tadi pagi saya telepon katanya lagi kencan."
"Kencan? Oh ya. Dia sudah menikah ya. Aku lupa. Kamu kapan nyusul?"
Raka menggigit bibir. Dia paling tidak suka pertanyaan macam ini. "Saya akan coba menghubungi Dokter Sasa, Dan."
"Oke. Tolong ya."
***
Up! Nggak ada Sasa dan Edwin di sini hahahahahah! Btw, sudah aku putuskan biar nggak ribet aku panggil Igo aja ya dari naskah sebelah biar penyelidikan kita lebih cepet dan kita lebih bisa fokus sama percintaannya Sasa dan Edwin di chapter-chapter selanjutnya. Gimana menurut kalian?
Yang kepo siapa itu Igo baca aja wish seriesku ya Guys. Igo adalah tokoh utama dari serial cerita detektifku wish series, kalau ada kalian yang belum tahu. Sasa itu sebenarnya adalah tokoh figuran di Wish series dan novel ini adalah spin off-nya Wish series gitu. Ada 7 buku
1. Rewind (sudah terbit)
2. Pembunuhan Omega (sudah terbit)
3. Hantu di Sekolah (sudah terbit)
4. Copy cat (proses)
5. Super moon (proses)
6. Sumbang (proses)
7. Deja vu (proses)
Yang kepo sama kasusnya Nyonya Melati, bacalah Sumbang. Semuanya sudah aku pindahin ke karyakarsa ya guys. Langsung ke sana aja klo mau baca.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top