53

Damian tidak bermaksud menguping, tapi karena Sasa menelepon tepat di sebelahnya, mau-tidak mau dia jadi dengar juga. Sasa berbicara dengan seseorang dan menanyakan masakan kesukaan suaminya. Ekspresi wajah Sasa terlihat antusias ketika membicarakan suaminya. Damian tidak pernah melihat Sasa sesenang itu sebelumnya kecuali saat membahas belatung.

"Kita masak gurame saja," seru Sasa setelah mematikan ponselnya.

"Ah, pilihan yang bagus. Gurame ini adalah ikat yang mudah diolah. Dagingnya juga banyak dan lembut. Mau dibakar? Digoreng atau dibuat sup?" tanya Damian.

"Karena sudah ada sup jamur tiram, kita bakar saja," putus Sasa.

"Itu di sana." Damian menunjuk salah satu stan dan menuju ke sana. Sasa mengekorinya.

"Katanya orang itu kalau jatuh cinta kepribadiannya bisa berubah seratus delapan puluh derajat. Kelihatannya Kakak sangat-sangat mencintai suami kakak ya, sampai perhatian begini," ucap Damian sembari memilih-milih ikan gurame segar yang dijajakan di depan stan.

"Wajar kan, cinta sama suami sendiri," sahut Sasa santai.

Damian memandangi Sasa yang tampak serius memandangi gurami yang akan dia pilih. Sesekali wanita itu bertanya pada pemuda yang berjaga di depan stan ikan itu menunjukkan ikan gurame yang terlihat paling besar. Sasa pun mengangguk sehingga ikan itu diambil dan ditimbang oleh pemuda itu.

"Aku dengar Kakak dijodohkan?" tanya Damian.

Sasa terdiam lalu menoleh pada adik kelasnya itu.

"Katanya suami kakak itu CEO P-Farma. Dia dulu teman seangkatan Kakak waktu kuliah, tapi tidak melanjutkan koas dan malah bekerja di perusahaan milik keluarga Kakak," lanjut Damian.

"Wow, dari mana kamu tahu sampai sejauh itu?" tanya Sasa takjub.

"Gosip menyebar dengan cepat, Kak. Kakak nggak tahu kan kalau di angkatan kita sebenarnya ada fans club Kakak? Semuanya kaget dan patah hati waktu dengar kakak tiba-tiba menikah."

Sasa terbeliak fans club? Dia tidak mengira dirinya setenar itu. Pasti Damian hanya mengerjainya saja.

"Bohong kok, nggak ada gosip kalau kakak dijodohkan. Aku hanya menebak aja soalnya pernikahan Kakak terlihat terlalu cepat. Apalagi suami Kakak ternyata CEO P-Farma," kekeh Damian. "Tapi ternyata Kakak beneran dijodohkan ya?"

Sasa mengigit bibirnya. Sial! Kok dia gampang terjebak sama pertanyaan Damian sih. Melihat Sasa yang salah tingkah, Damian jadi yakin tebakannya tepat.

"Tapi fans club itu ada beneran loh, dan aku anggota tetapnya," kata Damian bangga.

Sasa terkekeh. Tiba-tiba saja dia jadi rada deg-degan. Damian itu imut. Makanya Sasa juga menambahkan kata siimut pada nama kontak laki-laki itu. Kalau dapat pernyataan cinta dari cowok kayak begini siapa yang tidak berdebar-debar.

"Bercanda," ucap Damian lagi diikuti tawa jahilnya bikin Sasa mau memaki. Damian yang dia kira polos ternyata bisa ngeselin kayak begini juga.

"Sudah cukup, Damian!" Sasa mencubit lengan adik kelasnya itu dengan jengkel.

"Fans club itu pendirinya adalah aku, ketua dan anggotanya aku sendiri juga," kekeh Damian. "Aku nungguin kakak putus dari Kak Rian, tapi ternyata aku telat dan Kakak sudah jadi istri orang."

"Kamu bercanda, kan?" kata Sasa.

"Kalau serius gimana?"

Sasa membuang muka untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. "Ei, banyak cewek cantik di luar sana. Kamu nggak boleh jadi pebinor, Damian," tawa Sasa.

"Apa itu pebinor?" tanya Damian bingung.

"Istilah yang lagi ngetren. Perebut bini orang," jelas Sasa.

"Wah, kelihatan seru juga," senyum Damian.

Sasa terbeliak. Damian cuman bercanda kan? Image Damian selama ini dia anggap imut sekarang malah berubah jadi fuck boy begini.

***

Update guys... Votes dan komen ya Guys...





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top