50
"Ini susah, Sasa," ucap wanita dengan wajah keriput yang duduk dihadapannya. Namanya Dokter Linda spesialis patologi anatomi. Teman satu angkatan kakak pertamanya Prof Sarwono saat kuliah dulu. Bukan hanya sekedar teman sih. Mereka sempat punya hubungan spesial di masa lalu yang membuat Sasa menjadi cukup akrab dengan dokter spesialis penanggung jawab laboratorium RS Lovelette itu. Wanita itu hampir saja menjadi kakak iparnya.
"Daging sudah membusuk dan dimutilasi, rambut dan darah tidak ada. Hanya tulang dan gigi saja sumber DNA-nya pemeriksaannya akan membutuhkan waktu dua sampai empat hari."
Sasa mengangguk saja. "Terima kasih, Kak. Ini akan sangat membantu penyelidikan."
Sasa masih memikirkan terduga keluarga korban yang tadi diundang oleh kepolisian untuk pengambilan sampel DNA yang akan dicocokan dengan DNA korban. Keluarganya terdiri dari seorang ibu dan kakak tiri. Kakak tirinya, Soni sempat menolak ketika Sasa mendatangi rumah mereka.
"Dia pasti hanya kabur saja karena kemarin sempat bertengkar dengan ibu. Mana mungkin dia tiba-tiba meninggal begini."
Raut wajah Soni waktu mengatakan hal itu. Frekuensi kedipan mata yang lebih cepat dari normal itu mencurigakan. Katanya orang itu bekerja sebagai koki?
"Adik Anda bertengkar dengan Ibu Anda?"
"Iya, karena dia berpacaran dengan pengangguran itu, ibu tidak merestuinya."
"Adik Anda punya pacar?"
"Iya, seorang pengangguran yang sama sekali tidak pantas untuk dia. Aku tidak mengerti bagian mana yang dia suka. Wajah pas-pasan. Uang juga tidak punya," decak Soni.
Sasa berpikir setelah ini dia akan memberikan informasi ini pada Raka. Untuk menyelidiki pacar dari terduga korban.
Dokter Linda tersenyum kecil ketika melihat Sasa yang tampak sedang berpikir serius. Bocah yang dulu masih berusia tiga tahu saat dia sering main ke rumah keluarga Prawirohardjo itu ternyata sekarang telah tumbuh menjadi wanita yang secantik ini. Terlebih dia mengambil spesialisasi yang sangat tidak biasa, forensik. Kebanyakan mahasiswa kedokteran zaman masih naif pasti ingin memegang pisau bedah, Sasa saja yang dari awal hanya tertarik membedah mayat.
"Apakah pekerjaanmu seru?" tanya Dokter Linda.
"Sangat seru," angguk Sasa.
"Ngomong-ngomong, maaf ya, aku tidak bisa datang ke resepsi pernikahanmu kemarin. Katanya suamimu super ganteng sampai kamu yang biasanya berontak sama Prof Sumarto bisa langsung nurut saat dijodohkan."
Sasa tertawa mendengar gosip yang tidak sepenuhnya salah itu. Benar, Edwin memang rupawan. Sasa juga langsung menerima perjodohan itu karena calonnya adalah dia.
"Kasih lihat dong foto suamimu," pinta Dokter Linda.
Sasa mengeluarkan ponsel dan menunjukkan beberapa foto resepsinya. Dokter Linda melihat dengan antusias.
"Wow, dia memang tinggi dan ganteng seperti artis Korea. Katanya dia CEO di P-Farma ya?"
Sasa tersenyum saja. Meskipun ini hanya pernikahan palsu tapi tetap saja dia senang bisa memamerkan suaminya yang tampan.
"Anak kalian pasti sempurna. Ganteng seperti ayahnya dan jenius seperti ibunya," komentar Dokter Linda.
Sasa tersenyum saja walaupun dalam hati merasa miris. Anak... Meskipun itu ada dalam perjanjian mereka tapi Sasa tidak yakin akan ada anak. Apakah Edwin akan dengan sabar bersama dengannya sampai mereka bisa melahirkan anak?
"Saya permisi dulu, Kak Linda." Sasa berpamitan. Dia menuruni tangga menuju lantai satu. Sasa mau menemui Damian di ruangannya yang ada di degung B. Sementara laboratorium ada di gedung A lantai 3. Sasa melihat denah rumah sakit yang di pajang di depan pintu masuk gedung A. RS Lovelette ini cukup luas dengan lima buah gedung terpisah yang membuatnya bingung.
Netra Sasa memandang poli klinik kejiwaan yang ada di lantai 4 gedung D. Bagaimana jika dia menawarkan pada Edwin untuk berkonsultasi pada psikiater? Reaksi hiperventilasi dari suaminya yang dia lihat di dalam mobil lusa itu masih membayanginya. Edwin sepertinya punya trauma yang mendalam. Apakah selama ini Edwin pernah mengobatinya?
***
Halo guys...
Di Chapter kemarin banyak yang nanya baca Spoiler di mana ya. Spoiler bisa dibaca di aplikasi Cabaca genks.
Tinggal download saja aplikasinya di PlayStore.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top