43
"Kamu tahu nggak, berdasarkan hasil survei di Inggris, ahli bedah itu menempati urutan ke lima untuk profesi dengan jumlah psikopat terbanyak. Ahli forensik termasuk ahli bedah, kan? Walaupun yang dibedah mayat?"
Sasa tertawa mendengar penuturan Edwin. "Iya, dan Ceo nomor satu."
Edwin mengumpat dalam hati. Sialan! Ternyata Sasa membaca hasil survei itu. Dia sendiri juga kesal pas baca hasil survei. Masak dirinya ada di urutan pertama psikopat! Sambil mengerutu mengendarai mobil, akhirnya mobil mereka berhenti juga di depan villa.
Tak mau kalah Edwin bersuara lagi. Masih membahas masalah artikel tadi.
"Eh, di urutan ke tujuh ada polisi dan diurutan sepuluh ada pegawai negeri. Kamu borong tiga peringkat pekerjaan yang disukai psikopat," ucap Edwin penuh kemenangan.
Sasa cengar-cengir aja, tapi kemudian menarik dasi Edwin sehingga lelaki itu terpaksa menoleh. Wajah mereka hanya berjarak beberapa sentimeter saja. Edwin merasakan jantungnya berpacu luar biasa kencang.
"Kamu mau aku kasih tahu seberapa psikopatnya aku?" tantangan Sasa. Detik berikutnya dia sudah melumat bibir suaminya.
Edwin awalnya terkejut. Namun secara naluariah bibirnya jadi ikut bergerak setelah dia bisa menyesuaikan diri. Dia mendekap tubuh Sasa erat, tapi wanita itu malah menarik diri dan menghalangi bibir Edwin dengan telapan tangannya. Edwin jadi jengkel. Seenaknya saja cewek ini. Sudah bikin Edwin panas malah mau kabur nggak mau tanggung jawab.
"Telepon," lirih Sasa di tengah-tengah percumbuan mereka.
"Abaikan saja!" tegas Edwin dan menarik Sasa lagi. Padahal dari tadi Sasa sudah sibuk telepon sana-sini sementara Edwin cuman jadi sopir aja.
"Tapi itu teleponmu."
Edwin terdiam. Dia akhirnya melepaskan Sasa dan mengambil ponselnya. Netranya terbeliak ketika melihat nama yang tertera pada layar ponselnya. Edwin tampak ragu sejenak kemudian menekan tombol answer.
"Ya, halo." Edwin memberi isyarat pada Sasa kalau dia bisa masuk duluan karena Edwin masih mau menelepon. Sasa membuka pintu dan keluar dari mobil. Sekilas tadi dia sudah melihat nama si penelepon. Namanya kontaknya Siska yang dibubuhi lambang hati di akhir namanya. Dasar alay!
Dada Sasa terasa nyeri. Seharian ini bersama Edwin sepertinya membuat dia lupa bahwa mereka hanya menikah kontrak saja. Dia merasa sudah memiliki lelaki itu seutuhnya.
***
"Kenapa kamu tidak menghubungi aku sama sekali dari kemarin? Apa kamu sudah lupa sama aku?" Suara Siska terdengar cemas.
"Mana mungkin," elak Edwin. "Aku hanya sibuk. Ini aku lagi di Malang. Ngurusin kantor cabang baru."
"Eh, kamu keluar kota? Kok kamu nggak ngabarin aku sama sekali?"
Edwin terdiam. Dia sendiri juga tidak tahu. Benar, dia memang sempat melupakan tentang Siska sejak semalam. Padahal dia tidak pernah pergi keluar kota tanpa memberi kabar pada Siska lebih dulu.
"Maaf, aku lupa," aku Edwin.
Terdengar helaan napa Siska. "Brian datang tadi."
"Oh ya? Terus bagaimana? Dia tidak melukaimu?" tanya Edwin mendadak cemas. Dia masih ingat bagaimana bentuk wajah Siska beberapa hari lalu setelah suaminya itu pulang ke rumah.
"Nggak, karena aku langsung kabur. Aku pergi ke penginapan di dekat rumah. Karana buru-buru aku tidak membawa dompet hanya ada hape saja. Apa kamu bisa isikan Shopeepay-ku?" tanya Siska.
"Oh iya, segera aku isi. Berapa?"
"Dua juta saja cukup."
"Ok, tunggu ya."
"Terima kasih, Edwin. Apa aku ganggu kerja kamu?"
"Ng, iya maaf aku masih agak sibuk."
"Kalau gitu aku tutup dulu ya, bye."
"Bye, juga."
Siska memandangi ponselnya yang panggilannya sudah terputus. Apa Edwin sesibuk itu sampai tidak bisa menghubunginya? Siska mengangkat bahu. Lebih baik sekarang dia fokus menghabiskan voucher gratis ongkirnya saja, mumpung masih 9.9
***
Shope 9.9 udah lewat ya habis ini 10.10. Rencananya aku mau launchinh buku tapi layoutnya belum kelar jadi tunda dulu. Btw aku lihat work ini belum di copas sama mirror web tapi cukup riskan juga kalau nanti kena copas. Ini chapter terbaru yang baru aku upload di wattpad hari ini ya. Kita lihat besok kalau ini kena copas juga pake strategi kayak di Love And Heart.
Btw... Ini urutan pekerjaan yang disukai psikopat berdasarkan Survei di Brittania Raya.
1. Ceo
2. Pengacara
3. Media (TV dan Radio)
4. Sales
5. Ahli bedah
6. Jurnalis
7. Polisi
8. Rohaniwan
9. Koki (chef)
10. Pegawai negeri.
Sasa borong 3 soalnya dia pegawai negeri, polisi dan ahli bedah mayat. Edwin urutan 1.
***
Votes dan komen ya guys... Aku numpang promo.
Klo minat langsung ke karya karsa aja.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top