41
"Ah, kenalkan ini suami saya." Sasa menggandeng tangan Edwin dan menarik pria itu ke sisinya. Edwin seketika merasakan rasa yang aneh menjalar di dadanya. Rasanya seperti tersengat listrik tapi kenapa perasaannya malah jadi senang.
"Eh, Anda sudah menikah? Yang saya dengar Anda itu single." Pak Yanto tampak terkejut.
"Ya, kami baru menikah kemarin," jelas
Pak Yanto menepuk dahinya dengan ekspresi frustrasi. "Ah, ya ampun saya terlambat."
Terlambat? Terlambat macam apa! Edwin mau mengamuk! Masak pria tua bongkotan ini mengincar Sasa sih! Yang bener aja! Nggak tahu diri banget!
Edwin bertambah jengkel melihat Sasa yang malah cengar-cengir aja menanggapi ucapan di polisi tua itu.
"Mari silakan duduk dulu."
Edwin dengan terpaksa mengikuti Sasa masuk ke dalam ruangan lalu duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Pak Yanto.
"Apa ada yang bisa saya bantu? Semua berkas penyelidikan saya dua puluh tahun lalu sudah saya serahkan pada Iptu Raka," jelas pria itu.
"Ah, ya. Begini... suami saya ini, adalah putra dari korban ketiga Eye Fairy."
Netra Pak Yanto terbeliak. Meskipun hanya sekilas dia tidak bisa menyembunyikan kegugupannya dari kejelian Sasa.
"Su-sungguh? Jadi Anda... anak itu? Wah saya tidak menyangka. Anda sudah sebesar ini," ucap Pak Yanto. Sasa memperhatikan pria itu memainkan pulpennya dengan gestur yang aneh.
Edwin tersenyum sinis. "Benar, lama tidak berjumpa, Pak Polisi. Anda kelihatannya sehat. Saya heran kenapa kesaksian saya dua puluh tahun lalu tentang panggil telepon yang malam hari yang menganggu ibu saya itu tidak pernah di masukkan ke dalam laporan penyelidikan Anda."
Pak Yanto tertawa ketir. "Waktu itu umur Anda masih terlalu muda untuk memberikan kesaksian, Anda kan masih sembilan tahun. Bisa saja Anda salah mengingat. Saya sudah memeriksa catatan telepon itu di rumah Anda dan tidak ada yang aneh."
"Benarkah?" potong Sasa. "Tidak ada catatan telepon atau semacamnya pada berkas penyelidikan yang Anda berikan pada Iptu Raka,"
"Ah, ya. Saya pasti lupa meletakkan di mana. Namanya juga sudah dua puluh tahun yang lalu."
Sasa mengamati senyuman Pak Yanto ganjil. Rasanya ada hal yang disembunyikan pria ini.
"Begitu ya. Memang sulit ya menyelidiki kasus ini," ucap Sasa.
"Iya, begitulah. Saya juga sudah menyerah sejak dua puluh tahun yang lalu karena kurang bukti," angguk Pak Yanto.
"Kalau begitu, bisa tolong Anda berikan laporan orang hilang selama seminggu terakhir? Setidaknya kami harus mengidentifikasi korban pada kasus kali ini," pinta Sasa.
"Ah, ya tunggu sebentar saya akan memintanya dari bagian laporan orang hilang. " Pak Yanto bangkit sejenak dan meninggalkan ruangan saat itulah muncul Damian dari depan pintu. Dokter itu terkejut ketika melihat Sasa sedang di sana dengan bersama pria yang wajahnya tidak asing.
"Kak Sasa," sapa dokter itu.
"Oh, Hai Damian," balas Sasa.
"Kamu ke sini?"
"Iya, aku mau menyerah laporan otopsi kita tadi. Sekalian aku juga mau mengobrol sebentar dengan Pak Yanto."
"Hm... kamu akrab dengan Pak Yanto ya?" tanya Sasa.
"Yah, kami kan sudah sering bekerja sama dalam beberapa kasus. Selain itu dulu beliau juga teman ayahku yang dulu juga petugas forensik di Lovelette."
"Oh, ayahmu dulu petugas forensik juga?" ucap Sasa takjub.
"Iya, karena itu aku juga jadi suka dengan forensik," aku Damian.
Sasa tersenyum kecut. Pasti bahagia sekali menjadi Damian yang cita-cita didukung oleh orang tuanya. Sementara ayahnya malah menghujat Sasa dan kebanyakan nonton serial detektif.
"Ngomong-ngomong, yang di sebelah Kakak itu?" dengan takut-takut Damian bertanya. Dia merasakan ancaman dari Edwin yang sedari tadi memelototinya dengan garang.
"Oh, ini suamiku," ucap Sasa.
"Suami? Kapan Kakak menikah?" Damian tampak sangat syok mendengar ucapan Sasa itu.
"Baru kemarin," kekeh Sasa.
"Kenapa aku nggak diundang!" rajuk Damian.
"Maaf, pestanya juga dadakan jadi hanya mengundang orang kantorku saja."
Edwin memandangi ekspresi wajah Damian yang tampak kecewa. Apa Jangan-jangan orang ini menyimpan perasaan pada Sasa juga?
***
Votes dan komen ya guys...
Oh ya, kemarin ada yang tanya gimana caranya beli ebook di karyakarsa kan ya. Itu di atas udah aku bikinin tutorialnya yak. Silakan ditonton manteman...
Aku masih promoin paket ini ya... 60k aja bisa baca 4 cerita ini full chapter. Aku mau nulis extra chapter terpaksa menikahi dokter deh. Daripada aku sedih terus memikirkan insiden kemarin lusa itu huhuhu. Aku belum bisa ikhlas sebenarnya...
Buat anak sekolah yang lagi liburan atau yang pengen ngerasain balik jadi anak sekolah lagi. Kuy baca 8 ebookku ini, hanya 40k aja...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top