Celestial Heirs: War for the Thrones


Prolog

The Old World

Di masa-masa purba, jauh sebelum waktu tercatat dalam sejarah, Teyvat adalah dunia yang hanya dihuni oleh makhluk-makhluk legendaris—para Vishap, naga-naga purba yang agung, yang menguasai daratan dan lautan. Benua ini terbagi menjadi tujuh wilayah yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik alam dan iklimnya yang membatasi batas wilayah kekuasaan: Pegunungan yang dingin dan tertutup es, gurun yang terbakar oleh panas, hingga hutan-hutan lebat yang dipenuhi rahasia alam, setiap wilayah berdiri terpisah.

Di setiap wilayah ini, terdapat Naga penguasa yang tak tertandingi—naga-naga terkuat yang memerintah dengan kekuatan elemental yang luar biasa. Mereka adalah bagian dari Seven Sovereigns, tujuh naga agung yang menyatukan kekuatan mereka dengan elemen yang mereka wakili, menjaga keseimbangan antara alam dan kekuatan elemental dengan tangan yang kuat dan tak tergoyahkan. Para naga, The Sovereigns, ini bukan hanya penguasa wilayah, tetapi juga penjaga kekuatan dan keharmonisan alam semesta yang mereka kuasai.


Suatu hari, ketika langit Teyvat menjadi saksi pertanda-pertanda yang tidak biasa, The Primordial One—sebuah entitas misterius yang datang dari luar alam semesta yang belum pernah dikenal—menginjakkan kaki di benua ini. Dikenal dengan nama The Primordial One, entitas ini membawa misi yang jauh melampaui pemahaman naga-naga kuno: menciptakan manusia dan mendirikan peradaban baru di atas tanah yang telah lama dikuasai oleh para Vishap.

The Primordial One memandang Teyvat, melihat keindahan dan potensi alam yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan dari ciptaan-ciptaan barunya. Keindahan dan kekayaan alam benua ini menjadi bahan pertimbangan-Nya, namun untuk mewujudkan visinya, The Primordial One harus menghadapi para penguasa lama. Dengan kekuatan yang belum pernah terlihat sebelumnya, The Primordial One memulai The First Great War—sebuah konflik monumental yang mengguncang seluruh tujuh wilayah Teyvat. Perang ini tidak hanya berlangsung selama hampir empat dekade, tetapi juga membawa perubahan yang mendalam pada struktur dan keseimbangan alam semesta.


The First Great War, Perang besar pertama pun dimulai, menyebar ke seluruh tujuh wilayah yang berbeda di benua Teyvat. Perang ini berlangsung hampir empat dekade. Selama peperangan ini, The Primordial One merenggut sebagian kekuatan elemen dari para Naga, The Sovereigns. Dengan kekuatan yang diambil-Nya, Ia menciptakan The Four Shades —empat bayangan cahaya yang merupakan perwujudan dari kekuatan dan diri-Nya sendiri—untuk membantunya selama perang melawan dari naga-naga penguasa dan pasukannya yang tersisa.

Perang akhirnya dimenangkan oleh The Primordial One. Naga-naga yang selamat terpaksa melarikan diri ke dalam The Primordial Sea—lautan gelap yang menutupi sebagian besar Teyvat—atau tersembunyi di jurang-jurang terdalam di benua Teyvat. Dengan kemenangan ini, The Primordial One tidak hanya menghapuskan ancaman dari para naga tetapi juga memulai babak baru dalam sejarah Teyvat.


Setelah pertempuran usai, The Four Shades mengalami perubahan fungsi. Mereka tidak lagi hanya sebagai alat perang, tetapi menjadi pilar-pilar utama dari tatanan dunia baru. The Primordial One memanfaatkan kekuatan mereka untuk membangun struktur dasar dari peradaban yang akan datang. Dengan kekuatan yang dipertahankan dari The Four Shades, The Primordial One membentuk dan menjaga tatanan serta keseimbangan peradaban manusia yang baru lahir di bawah pengaruh-Nya.

Untuk menciptakan dunia yang layak dihuni oleh manusia dan berbagai ciptaan lainnya, The Primordial One memecahkan cangkang telur kosmik yang telah lama membatasi alam semesta. Dengan tindakan ini, The Primordial One menciptakan dimensi baru—mikrokosmos yang terpisah dari alam semesta yang lebih besar. Langit baru ini diambil sebagai takhta-Nya yang abadi, dan The Primordial One mendirikan kerajaan pertamanya dan dengan gelar dibelakang namanya :

"The Primordial One, of The Heavenly Principles, The First his name, The Majestic Conqueror of Vishap and Primordialis Draconum, Sovereign of Predecessor Teyvat, Creator of the Heavens and the Earth, Maker of Humanity, The Founder of the Khaenri'ah Civilization, Ruler of the Entire Cosmos, Eternal Sovereign of the Celestial Throne, Creator of the Pillars of the Four Shades, Victor of the First Great War, and Supreme Ruler of the Seven Continents of Teyvat."

Di bawah pemerintahan The Primordial One, Teyvat mengalami transformasi monumental. The Primordial One menciptakan langit dan bumi, merancang dunia yang akan dihuni oleh manusia dan berbagai ciptaan lainnya dengan detail yang sangat teliti. Ia menetapkan fondasi peradaban baru, membangun dunia yang sebelumnya dihuni oleh naga menjadi tempat bagi peradaban manusia yang baru lahir. Peradaban ini dikenal sebagai Khaenri'ah -Imperium of the Khaenri'ah, sebuah imperium yang bersinar dengan kekuatan dan kemegahan.


Setelah penciptaan manusia dan pendirian peradaban baru di Teyvat, The Primordial One melanjutkan visinya dengan menciptakan keturunan dari bintang-bintang yang bersinar di langit Teyvat. Keturunan-keturunan ini, yang menjelma dalam bentuk manusia—namun sejarah mencatata jika keturunannya lebih dekat menyerupai seperti Dewa—adalah manifestasi dari kekuatan dan keagungan The Primordial One. Mereka menjadi simbol-simbol suci yang dihormati dan disembah sebagai dewa, perpanjangan tangan-Nya yang memimpin dan membimbing umat manusia ciptaan-Nya.

Aether Phanesson of the House Primordial, keturunan pertama, lahir dari bintang terbesar di langit Teyvat. Aether adalah simbol kekuatan dan kekuasaan The Primordial One, diutus untuk memimpin dan melindungi manusia serta menjalankan sistem pemerintahan kerajaan. Selain itu, Aether juga memiliki tugas sebagai perantara antara umat manusia dan The Primordial One, menjembatani komunikasi dan memastikan bahwa pesan serta permohonan manusia sampai kepada pencipta mereka.

Lumine Phanesdotter of the House Primordial One, keturunan kedua ciptaan-Nya, diciptakan dari bintang paling terang di langit Teyvat. Lumine melambangkan keagungan dan kesucian, serta berperan sebagai panduan spiritual untuk umat manusia. Dengan cahaya lembut yang bersinar, Lumine memberikan petunjuk dan inspirasi kepada umat manusia. Lumine juga memiliki tugas sebagai jembatan spiritual, menyampaikan doa dan permohonan manusia kepada The Primordial One dan memastikan bahwa umat manusia merasa dekat dengan penciptan-Nya.


Keduanya, Aether dan Lumine, memiliki penampilan yang khas. Kulit mereka berwarna putih pucat, mencerminkan kemurnian dan cahaya dari bintang-bintang yang mereka wakili. Rambut mereka berwarna silver, menambah kesan keagungan dan kekuatan langit. Mata mereka bersinar dengan warna emas, simbol kekayaan, kejayaan dan kemegahan The Primordial One.

Dengan penciptaan Aether dan Lumine, kehidupan dan peradaban umat manusia mulai berjalan di Teyvat, The Primordial One mengukuhkan posisinya sebagai penguasa tertinggi sebagai Gods atau Dewa Langit, memancarkan kekuatan dan cahaya di langit Teyvat. Namun, masa kejayaan The Primordial One hanya bertahan selama 6.000 tahun yang tercatat dalam sejarah Teyvat.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top