#30
Sohyun berjalan tergesa-gesa, diikuti oleh Seunghwan yang setia membuntutinya kemanapun ia pergi hari itu. Sohyun sudah lelah membentak Seunghwan, laki-laki itu bersikeras ingin kembali pada Sohyun. Sohyun sendiri tidak punya pilihan lain, ia berjanji akan memikirkan permintaan Seunghwan baik-baik asalkan pria itu mau membantunya mencari Christian.
Alhasil, di bawah terik panas sinar matahari, keduanya berjalan penuh keringat demi mencari kucing kesayangan Jimin tersebut.
"Aduh!"
Sohyun hampir saja jatuh. Tidak tau kenapa, kepalanya pusing terasa seperti mau pecah. Badannya juga tidak enak, pegal-pegal dan ingin sekali untuk dibaringkan. Lagi-lagi indra penciumannya mengendus aroma-aroma ikan segar, kedua telinganya juga terdengar berisik meskipun di sekitarnya sedang tidak banyak orang kecuali kendaraan lalu lalang. Sohyun khawatir.. perubahannya akan semakin dekat!
"Sohyun?? Kenapa? Kau sakit?"
Sohyun menepis lembut kedua tangan Seunghwan yang berusaha meraih tubuhnya.
"Aku tidak apa-apa. Ayo kita lanjut pencariannya.."
"Baiklah."
Sudah hampir tiga hari Sohyun mencari Chris, tapi kucing itu benar-benar hilang ditelan bumi. Banyak sekali kucing yang menyerupainya. Tiap kali bertemu, Sohyun selalu mengambilnya hingga ia dituduh pencuri oleh si pemilik. Beruntung ada Seunghwan, kalau tidak urusannya bisa semakin rumit.
"Hati-hati dong. Jangan main ambil kucing sembarangan! Aku tidak mau kau dituduh pencuri."
Di sela-sela rasa kesalnya, kedua mata Sohyun menangkap kegiatan beberapa orang yang baru saja keluar dari minimarket. Di dalam mobil mereka, Sohyun dapat melihat jelas, seekor kucing yang 100% persis dengan ciri-ciri Christian. Sohyun melonjak! Mobil itu baru saja bergerak dan Sohyun berniat mengejarnya.
"Hey! Sohyun! Kau mau kemana???"
Seunghwan menyusul dari belakang.
"Agh! Sial!!"
Sohyun mengumpat ketika mobil itu berhasil lolos. Kali ini firasatnya pasti benar! Kucing yang ada dalam kurungan di mobil itu adalah Christian!
"Seunghwan! Bisa kau ambil mobilmu? Kita kejar mobil itu! Cepat!"
Tanpa banyak mengeluh, Seunghwan melaksanakan perintah Sohyun dan berlari cepat mengambil mobilnya yang terparkir tidak cukup jauh dari lokasi mereka berdiri.
........................
Kelima pria dalam satu mobil itu saling pandang risih. Namjoon yang tidak berhenti menatap kilat Min Yoongi sebab lelaki kulit pucat itu setiap detik selalu berkata kasar dan kotor, membuat telinga Namjoon terbakar habis.
Min Yoongi yang menatap Jimin dengan rasa ingin sekali membunuh, membuatnya merapalkan kata-kata tidak baik dan merusak kedamaian dan kepolosan seorang Jeon Jungkook.
Eunwoo yang merasa terganggu dengan pemandangan di sekelilingnya hanya diam dan mengamati, dalam hatinya tersirat sedikit rasa kasihan pada Jeon Jungkook yang transparan sekali mimik wajah terganggunya.
Dan dua orang yang duduk depan belakangan lah yang paling menyita perhatian. Baru saja seorang lelaki dijemput dari rumahnya, Jimin sampai melupakan keberadaan lelaki itu karena sebelumnya keadaan mereka sudah saling bermusuhan. Lelaki yang terlihat dekat dengan Sohyun dan sering memunculkan rasa cemburu pada Jimin. Dia Kim Taehyung.
Taehyung diam dan cuek ketika yang lain malah saling berkonflik. Dirinya khawatir akan keadaan Sohyun, sahabatnya. Taehyung juga tak mau menyalahkan Jimin. Ia takut, bukannya selesai masalah, mereka berdua malah akan saling baku hantam.
"Ah.. gara-gara kau hari ini aku bolos kuliah! Dasar pria bodoh tidak bertanggungjawab! Awas kalau Sohyun kenapa-napa! Dan awas kalau ayahku memarahiku hari ini, kau tidak akan lolos, Park Jimin!"
Celetuk Yoongi pada Jimin yang fokus memandangi jalan disaat Namjoon sedang menyetir.
"Sudahlah, Yoongi! Jangan marah-marah terus! Kau semakin memanaskan suasana disini!"
Protes Namjoon kali ini karena ia sudah mulai muak pada sikap tempramen Yoongi.
"Kenapa?! Memang dia yang salah kok! Aku memanas-manasi bagaimana, hah??"
"Justru kau yang memanas-manasi keadaan!"
Sahut Yoongi secara tidak sabar.
"Namjoon Hyung, Yoongi Hyung.. tolong jangan teriak-teriak. Aku tidak suka suara teriakan.."
Pinta Jungkook dengan muka melasnya.
"Benar kata Jungkook, kasihan dia. Sebaiknya kita fokus mencari Sohyun saja. Jangan saling berdebat."
Timpal Eunwoo diikuti nasehatnya yang penuh kedewasaan.
Kelima pria itu sama-sama panik dan resah. Mereka memutari hampir seluruh kota, tetapi Sohyun tak ditemukan juga.
Mereka pun memutuskan untuk beristirahat dan menghentikan mobil di pinggir jalan. Tepatnya di bawah rimbunan pohon sehingga angin segar dapat mereka hirup untuk sekadar memberi ketenangan.
"Sohyun.. dimana kau?"
Racau Jimin. Sementara, di belakangnya berdirilah Taehyung yang sedari tadi ingin sekali menghampiri mantan sahabat baiknya.
"Tenanglah. Dia pasti akan segera ketemu."
Jimin merengut saat pundaknya disentuh oleh Taehyung tiba-tiba. Ia sangat marah dan dalam emosi yang buruk.
Tanpa berpikir jernih, Jimin menonjok wajah Taehyung sampai lelaki itu terjatuh di tanah. Semua orang memperhatikan pertengkaran yang dimulai oleh Jimin.
Namjoon, sebagai yang lebih ahli mengontrol diri, datang untuk memisahkan keduanya.
"Kalian ini kenapa?! Ini bukan saat yang tepat untuk berkelahi, apa kalian tidak punya akal??"
"Dan kau, Jimin! Simpan dendammu pada Taehyung baik-baik. Lupakan untuk sementara dan kita fokus pada pencarian Sohyun! Mengerti?"
Namjoon mendorong tubuh kedua lelaki yang hampir bertengkar itu agar mereka tidak saling berdekatan. Yoongi dengan menyilangkan tangan di dada, berjalan santai ke arah keduanya.
"Yang satu otak udang. Yang satu lagi seperti orang idiot. Kalian memang sama-sama menyedihkan! Kalian pantas jadi teman saja, tau?"
"Diam kau!!"
Jimin menghembuskan nafas berkali-kali untuk membuang marah. Matanya masih tajam melirik ke arah Taehyung yang terluka.
"Hyung.. tidak apa-apa?"
"Jungkook, aku baik-baik saja."
Jawab Taehyung yang berusaha menolak halus pertolongan dari tangan Jungkook yang bermaksud membantunya berdiri.
..............................
"Tempat apa ini? Kumuh sekali?"
Keluh Seunghwan yang terlihat mulai lelah mengikuti firasat Sohyun. Keduanya kini tiba di sebuah gedung tua, tampaknya bekas pabrik yang lama tak terpakai.
Mereka mengendap-endap di balik tumpukan barang-barang bekas, mengikuti segerombolan orang yang salah satu darinya membawa kandang yang berisikan Christian.
"Kau yakin itu kucingnya?"
"Sst. Jangan berisik! Aku sangat yakin, karna aku bisa--"
Sohyun memotong kalimatnya dan membuat Seunghwan jadi penasaran.
"Bisa apa?"
Sohyun tidak mungkin menjelaskan kalau dirinya punya kemampuan mendengar hewan berbicara. Dan ayolah.. apa dia akan mengatakan bahwa Chris sedang meneriaki Sohyun dan meminta pertolongan gadis itu?
Seunghwan akan memandang Sohyun sebagai gadis gila atau tidak waras.
Seandainya kucing-kucing yang Sohyun temukan sebelumnya mau berkomunikasi, pasti ia tidak seterlambat ini untuk menemukan Chris.
"Hahaha.."
Gelak tawa terdengar dari ruangan luas tersebut. Suara seorang laki-laki menggema, membuat bulu roma Sohyun dan Seunghwan meremang seketika. Mengerikan. Sebuah tato naga tercetak di lengan kanan dan kiri berotot milik orang itu. Salah satu matanya cacat, seperti terluka oleh goresan benda tajam. Sohyun bergidik ngeri memperhatikan penampilannya.
"Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan pembelinya?"
"Tenang, Bos. Pembelinya dari Mexico. Tapi beliau meminta untuk mengirimkan paketnya tengah malam nanti."
"Hoho.. itu urusan mudah. Sekarang cepat siapkan pesanannya!"
"Baik, Bos. Saya laksanakan!"
Tidak Sohyun duga, di dalam tempat itu terdapat lebih banyak pria dengan wajah menyeramkan dan badan-badan kekar. Yang berjas ada sekitar delapan, sementara yang lain pakai baju hitam-hitam.
Setelah mengintip lebih jauh lagi Sohyun terkejut bukan main. Ada lebih banyak jenis kucing, dan kebanyakan dari mereka adalah kucing-kucing langka. Seperti ppalla's cat, serval, margay, sand cat dan caracal.
"Sohyun, kurasa kita masuk ke markas penjual belian hewan secara illegal. Dan lihat, itu semua kucing jenis-jenis langka yang hampir punah!"
Benar kata Seunghwan. Masalah ini tentu tidak bisa dianggap remeh lagi.
"Ayo kita lapor polisi!!"
"Hey! Siapa disana?!"
Ceplos Seunghwan membuat beberapa orang menuju ke arah persembunyian mereka, Sohyun panik!!
Ia bergegas meninggalkan lokasi namun ternyata semua tempat sudah ditutup dan dikunci rapat!
Ia terjebak!!
"Nah! Mau lari kemana kalian?"
To be Continued.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top