Motel

"Jadi apa bedanya dengan Tavern?" Sophie mendengkus sambil berkacak pinggang.

Rene baru selesai menyelesaikan urusan pemesanan kamar untuk empat orang. Matanya berat, tubuhnya juga terasa penat. Dia sedang tidak ingin menjawab pertanyaan Sophie.

"Kau sekamar dengan Marin, ini kuncinya!"

Gemerincing benda logam tipis berujung gerigi mendarat di telapak tangan Sophie. Wajah gadis itu terlihat masih ingin bertanya, karena itu Rene bergegas masuk ke kamar untuk dirinya dan Louis. Untungnya Louis segera tiba, sehingga Sophie kehilangan alasan untuk memaksa masuk.

Mereka terpaksa bermalam di penginapan yang belum lama didirikan itu karena terlambat menyelesaikan misi. Penginapan itu tak hanya menyediakan kamar untuk disewakan, tetapi juga kedai makan dan tempat memarkirkan kendaraan—baik kereta maupun kuda yang dibawa para penyewa. Sasaran utamanya adalah para pengembara yang butuh tempat bermalam saat perjalanan panjang.

Konsep yang sebetulnya hampir sama dengan tavern, hanya saja kamar-kamar yang disewakan bukan terletak di lantai dua kedai minum, melainkan berjajar di sisi tanah lapang yang cukup luas untuk sekalian menjadi tempat memarkirkan kendaraan masing-masing tamu di depannya. Di setiap kamar tersedia istal kecil yang cukup untuk menambatkan 2-3 ekor kuda.

Di antara mereka berempat, yang tahu tentang jenis penginapan ini hanya Rene, jadi ketika mereka kebingungan di lobi, pemuda itu mengambil alih proses pemesanan kamar. Itu pun tak terlalu lancar karena Sophie dan Louis berkali-kali menyela, dengan menanyakan berbagai hal yang serius maupun yang tidak serius—khusus yang terakhir itu kebanyakan dari Louis.

Marin sampai harus "menugaskan" Louis untuk memesan makan malam bagi mereka berempat, untuk menolong Rene dan resepsionis motel yang sudah tampak kelelahan. Rene sangat berterimakasih atas keputusan gadis itu, walau dia masih tetap harus berurusan dengan Sophie.

"Dalamnya bagus juga, ada kamar mandi pula!" komentar Sophie setelah puas mengamati setiap jengkal kamar tidur tempat dirinya dan Marin akan menginap.

"Tidak ada televisi," gumam Marin.

"Tele- ... apa tadi itu?"

"Ini ...." Marin menunjuk tulisan yang dipasang di atas buffet. "Mohon maaf, motel ini tidak menyediakan layanan televisi di luar wilayah Plate."

Sophie mengernyitkan kening pada tulisan yang dibacakan oleh Marin lalu membuka mulut, "Televisi itu ... apa?"

Marin yang membutuhkan izin khusus dari administrasi akademi untuk keluar dari kota tempat mereka tinggal hanya bisa mengangkat bahu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top