Fictogemino
Shuei Marin bukan ksatria.
Mungkin agak sulit dipercaya.
Pedang tak pernah terselip di pinggangnya,
kecuali saat praktek lapangan maupun pertandingan.
Kontak senjata adalah hal terakhir yang akan dia lakukan.
Saat mendapatkan misi dari akademi,
sebisa mungkin mencari rute paling aman untuk dilewati.
Perlengkapan dan perbekalan selalu diperiksa dengan teliti dan cermat,
memastikan tidak ada perangkat yang rusak atau cacat.
Lebih baik sedikit repot,
daripada tercatat mengalami kemalangan atau kekalahan dalam raport.
Daya ingatnya kuat,
tetapi dia tetap mendengarkan dan rajin mencatat.
Jarang menyuarakan pendapat,
tetapi tahu kapan harus berucap di saat yang tepat.
Tiap kalimatnya berat dan berarti,
mungkin karena makna simbol dan kata-kata selalu dia pelajari.
Semua mengakuinya,
sebagai seorang kadet Akademi yang rajin dan tekun.
Shuei Marin adalah pengguna mantra.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top