Tidak Ada Yang Spesial

Katakan sesuatu tentang dekorasi kamar penyihir kalian.

***

Sudahkah kalian membaca judul tugasku kali ini? Seharusnya, itu sudah cukup jelas untuk menjawab tugas kelas hari ini. Namun, daripada aku kena omel karena tugasnya terlalu singkat, maka baiklah, akan kuperjelas saja.

Selama ini aku menyewa kamar di salah satu penginapan dekat akademi, berhubung kami masih belum diizinkan untuk tinggal di asrama. Ukuran kamarnya sendiri sangat ideal bagiku. Itu sudah mencakup toilet di dalam kamar, jendela, lemari, meja rias (aku jarang menggunakannya, paling untuk menaruh barang atau makanan), meja belajar, serta ranjang tidur.

Dekorasi? Ada satu lampu tempel di dinding dan lampu tidur di nakas, jika itu termasuk hitungan. Tidak ada apapun lagi selain itu.

Oh, aku ingat punya dreamcatcher. Setahuku, itu untuk menangkal mimpi buruk dan mendatangkan mimpi baik. Namun, sekarang benda cantik itu tersimpan dalam laci lemariku, tidak terpakai. Sebab entah mengapa, intensitas mimpi burukku malah bertambah ketika benda itu terpasang di dinding dekat ranjangku. Aku kesulitan tidur nyenyak. Jadi, kucopot saja ia, lalu aku tidak sering bermimpi buruk lagi.

Kalian lihat? Bahkan sepertinya dreamcatcher-pun tidak suka memberiku mimpi indah.

Baik, lupakan. Mari bicara tentang gaya atau nuansa kamar ini.

Jujur saja, aku cukup iri melihat laporan teman-teman kelasku yang lain saat menuliskan tentang kamarnya dengan antusias. Beberapa mendekor kamar dengan gaya yang mereka mau, beberapa mendekor dengan nuansa yang mirip dengan gaya Klasik maupun Victorian.

Sementara, kamarku ... apakah ini bergaya Rakyat Jelata?

Entahlah, kamarku terlalu biasa, sama seperti pada umumnya. Bahkan, kamar di rumahku juga tampak seperti ini. Umum, berdinding dan berlantai kayu coklat gelap, lampu tempel, lemari, meja belajar, dan ranjang. Sudah kukatan sejak awal di judul tugas ini: tidak ada yang spesial, karena memang nyatanya demikian.

Jadi, tidak sulit membayangkannya bukan?

Pada akhirnya, dekor kamar hanya soal selera. Lagi pula, aku jauh lebih nyaman dengan kamar seperti ini. Sekali pun aku punya cukup uang, aku pasti juga akan kebingungan akan membeli furnitur yang seperti apa untuk mengisi kamarku.

Seusai menulis kalimat terakhir, aku membereskan alat tulisku sambil menunggu perkamennya kering. Lalu, mengumpulkan laporan pada guru pengajar hari ini. Beliau tampak tidak begitu puas pada laporanku (mungkin karena aku terlalu jujur), tetapi tidak bisa protes apa pun.

Aku tersenyum simpul pada beliau. Berpamitan, sebelum akhirnya bergegas keluar ruangan, dan menghadiri kelas lain.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top