Jalan-Jalan

"Meiii, lagi buat apa, sih?" tanya Masha sambil merapatkan diri pada ibunya.

"Waahhhh, itu lagi buat boneka si Putih ya, Mei? Buat Kakak?" teriaknya heboh.

Bila tersenyum menanggapi. Setelah belajar khusus dengan Najwa, akhirnya dia mulai bisa membuat amigurumi. Iseng, dia ingin membuat si Putih versi boneka rajut. Masha pasti akan senang sekali, pikirnya. Terbukti, baru kepala saja yang jadi sudah heboh.

"Betul betul betul!" Bila menirukan suara kartun favorit Naufal.

"Gimana dong, Mei?"

Pertanyaan ambigu dari Masha membuat Bila menghentikan tangan. Ditatapnya putrinya  yang terlihat bingung.

"Gimana apanya, Kak?"

"Kakak pengan boneka si Putih, tapi Kakak juga pengen jalan-jalan gitu, Mei. Tapi kalau nanti jalan-jalan, bonekanya ndak jadi-jadi."

Masha mendengus. Bila tergelak.

Ya ampun, Sha. Kirain kenapa, bingungmu terlalu sederhana, Nak.

"Coba telepon Nte Najwa, Kak. Udah lama nggak ke sini, kan? Diajak main ke sini terus nanti bisa diajak jalan-jalan."

Ekspresi Masha langsung berubah 180 derajat. Wajahnya sumringah. Tanpa menunggu lama, dia langsung bangkit dari duduknya.

"Kakak pinjam telepon ya, Mei!" teriaknya yang hanya meninggalkan suara saja.

Tidak lama kemudian, Masha sudah kembali. Kali ini dengan ekpresi sama seperti sebelumnya. Tak ada senyum di wajahnya.

"Kok manyun? Nte Najwa nggak bisa datang?" tebak Bila.

"Gara-gara Om Rangga nih!" adu Masha dengan bibir mengerucut. Bila dibuat kerehanan karenanya.

"Kenapa sama Om?"

"Katanya Nte Najwa mau aja jalan-jalan sama Kakak. Tapi Om Rangga malah minta tolong Nte Najwa buat jualin bukunya Om. Jadi sampai minggu depan masih sibuk. Terus besoknya lagi mesti bungkus-bungkus. Kak Masha jalan-jalannya masih lama dong, Mei!"

Masha cemberut.

"Ya sudah, kenapa Kak Masha sama Memei nggak jalan-jalan ke tempat Nte Najwa aja? Memei bisa belajar amigurumi. Kak Masha bisa bantuin Nte Najwa biar cepat selesai bungkus-bungkus bukunya."

Daffa yang baru datang bergabung bersama Naufal memberi usul. Usul sederhana yang tak terpikirkan oleh Bila sebelumnya.

"Wahhh! Asikkkk! Kak Masha mau, Yah! Diantar sekarang aja, yuk. Kan besok libur," teriak Masha girang.

"Semangat banget, Kak?"

"Iya dong, Kakak mau bantu jualan. Terus nanti kalau jualan Nte Najwa laris, Kakak dibeliin gamis baru. Yeay!"

Oh, masih juga mengharap imbalan.

Daffa menghela napas. Memberi pengertian masalah harapan ke anak sekecil Masha memang tak mudah.

Jadi, postingan ini masih dalam rangka promosi buku Om Rangga sama Nte Syafa-nya Masha ya.

Yang mau koleksi. Silakan dipesan. Hitung2 nyenengin Kak Masha dapat gamis baru🤣🤣🤣

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top