Diary Ramadhan 3

Nggak mau Ngaji

"Kakak abis shalat kok malah main pasir, Kak? Ayo mandi, terus  ngaji."

Bila menggelengkan kepala melihat Masha yang sudah jam empat sore masih sibuk bermain pasir kinetik. Padahal, ketika ditinggal menyuapi Naufal, dipikir Masha sudah mandi dan siap mengaji. Boro-boro siap, yang ada bangunan pasirnya siap.

Masha menggeleng. "Kakak ndak mau ngaji, Mei."

"Kenapa?"

"Nanti kalau ditanyain siapa yang tadi pagi sahur, terus Kakak ndak bisa angkat tangan dong, Mei."

Masih seputar sahur lagi. Bila berjanji pada dirinya sendiri besok akan membangunkan Masha bagaimana pun caranya.

"Ya nggak usah angkat tangan kalau begitu, Kak."

"Tapi teman-teman yang lain pada angkat tangan, Mei. Masa Kakak sendiri yang ndak, pokoknya Kakak ndak mau ngaji. Di rumah aja," tolak Masha dengan alibinya.

"Kalau nggak ngaji nanti nggak pinter dong. Nggak jadi anak soleha."

"Kakak itu solehah, Mei. Kalau ndak solehah terus apa, soleh? Kan yang soleh itu adek."

Hm, kalau sudah begini, Bila dibuat mati kata. Tidak tahu lagi mau menjawab apa. Saatnya memanggil pawangnya, kah?

"Mei, kita ke rumah Kakung aja, yuk?"

Lha, tidak mau mengaji malah ngajak main.

"Kakung pergi ngaji juga, Kak. Masa kamu kalah sama Kakung," ujar suaminya yang muncul bersama Naufal yang membawa biskuit di tangannya.

"Caaaaa."

"Ih, adek kok dibawa ke sini sih. Yah. Abis makan kok makan biskuit lagi. Kakak kan lagi belajar puasa nanti pengen," ujar Masha yang kesal ketika Naufal mendekatinya. Dengan sisa biskuit di tangan dia bermaksud menyuapi kakaknya.

Bukannya mengambil Naufal, Bila justru tertawa geli. Masha yang kesal dengan keberadaan Naufal selalu menggemaskan. Masha yang menghindar, sementara Naufal selalu mendekatinya.

"Jadi, gimana? Mau ngaji apa diajak main sama adek terus?" tanya suaminya menawarkan.

Masha terdiam sebentar, nampak berpikir.

"Ya udah, Kakak ngaji deh. Biarin nggak angkat tangan, kan masih belajar."

Ucapan Masha disambut senyuman oleh keduaorangtuanya.

"Kalau puasa tuh, Kak. Tidak boleh pengen kalau lihat orang makan. Harus ditahan."

"Iya, iya, Ayah. Kakak mau mandi biar ngaji sama teman-teman yang puasa. Biar ndak ngelihat adek makan. Tolong diberesin ya mainanan Kakak."

Masha bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja. Meninggalkan tempat mainnya yang seperti kapal pecah. Meninggalkan kedua orangnya yang geleng-geleng kepala.

❤❤❤

Bingung mau dikasih quote apa😂😂😂
Maafkan ya, pendek
😄

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top