[1] - 4 - Penggolongan Materi
Hidrogen sedang menutup matanya. Menikmati semilir angin dan hangat sang Mentari yang menerpa wajah. Ia membuka matanya perlahan, menyaksikan pemandangan sore di tengah kehidupan kota Kimia.
Ia duduk di atas bukit rendah. Melihat gedung pencakar langit, kereta yang melintas di samping, sungai yang dengan tenang mengalir, juga para penduduk yang tengah bercengkerama di tepi sungai.
Ia menatap banyak sekali yang datang kala itu. Dari yang sendiri, maupun berpasangan. Mungkin karena sekarang musim semi--pikirnya--dan masih banyak bunga sakura yang mekar di sepanjang bukit, salah satunya di belakangnya saat ini.
Musim semi adalah musim di mana semua jatuh cinta. Namun, sampai saat ini ia hanya berupa unsur--orang-orang sering menyebutnya single atau jomblo.
Terkadang ia iri pada pasangan-pasangan yang tampak serasi di hadapannya. Ia juga ingin membentuk hubungan senyawa dalam hidupnya. Seperti kedua makhluk paruh baya yang tampak bahagia bersama dan sedang duduk di kursi tak jauh darinya.
Dalam dunianya, senyawa merupakan hubungan paling kuat, sulit dipisahkan. Jikalau dipisahkan, pasti rumit prosesnya. Hubungan ini sering disebut dengan pasangan suami-istri dan proses penyatuannya adalah reaksi kimia--pernikahan.
Lalu ada pula hubungan yang lain, campuran namanya. Bisa dibilang sebagai pacaran. Seperti garam dan air yang kini bertengkar tak jauh darinya. Mungkin mereka akan putus, padahal mereka adalah campuran homogen--serasi. Mereka biasanya tidak mementingkan ego masing-masing. Saling melebur dan membuat kesatuan yang baik.
Beda lagi dengan pasir dan air lain yang juga tengah bertengkar, diakhiri dengan air yang kini meninggalkan pasir seraya kesal setengah mati. Mereka campuran heterogen, masih mementingkan ego sendiri sehingga keduanya tampak tak akur dan tidak menyatu. Jika ingin putus, bilang saja, "Aku ingin reaksi fisika sama kamu!".
Selesai.
Hubungan campuran ini memang mudah untuk berpisah.
Tapi walau begitu, Hidrogen masih ingin menjalani suatu hubungan. Hati kecilnya masih ingin merasakan kebersamaan.
Ia pun mengembuskan napas frustrasi, lalu memilih untuk membaringkan tubuhnya di antara rerumputan, membiarkan keinginannya yang menggebu dengan perlahan mereda. Tak lama kemudian, sebuah bola tepat jatuh di atas wajahnya, membuatnya bangkit sembari mengusap wajah dan menoleh dengan tatapan tajam.
"Aduh, maaf," ucap seseorang yang berlari kecil menghampirinya. "Adik aku terlalu semangat lempar bolanya, jadi nggak bisa aku tangkap. Kamu nggak apa-apa?"
Hidrogen terpana melihat sosok di hadapannya. Umpatan atau segala kekesalan yang tadi ia rasakan seketika menghilang, digantikan rasa gugup yang kini melanda hatinya.
"Ng-nggak apa-apa, kok," jawabnya dengan salah tingkah. "Ini bolanya. Lain kali hati-hati."
Sosok itu mengambil bola dari kedua tangan Hidrogen. Ia tertawa dalam hati, bagaimana mungkin orang di depannya bisa bertingkah selucu ini?
"Makasih." Ia tersenyum. "Nama kamu siapa?"
"Hidrogen. Kamu?"
"Aku Klor," jawabnya. "Salam kenal, ya!"
Setelah pertemuan singkat itu, mereka tidak pernah tahu bahwa di masa depan, keduanya membentuk hubungan senyawa.
HCl.
* * *
Pratinjau
Unsur (element):
Suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia; zat tunggal. Contoh: emas/aurum (Au), besi/ferrum (Fe), karbon (C), Oksigen (O), dll.
Senyawa (compound):
Suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap. Contoh: air (H2O), garam (NaCl), karbon monoksida (CO), dsb.
Campuran:
Suatu materi yang tersusun dari dua atau lebih zat yang komposisinya tidak tetap dan memiliki sifat-sifat zat asalnya; bisa dipisahkan secara fisika.
• Homogen: Materi yang bercampur tidak bisa dibedakan satu sama lain; serbasama.
• Heterogen: Materinya bisa dibedakan satu sama lain; serbaneka.
* * *
Hai, aku cuma mau ngasih tahu kalau chapter ini hanya ditambahkan pratinjau materi saja :3
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top